122
dalam tabel display data berikut yang tersusun berdasarkan 6 fokus hasil penelitian, yaitu : 1 proses imitasi anak berkesulitan belajar, 2 proses sugesti
anak berkesulitan belajar, 3 proses identifikasi anak berkesulitan belajar, 4 proses simpati anak berkesulitan belajar, 5 proses komunikasi anak
berkesulitan belajar, 6 pengaruh faktor-faktor interaksi sosial terhadap terjadinya interaksi sosial anak berkesulitan belajar, dan 7 upaya sekolah
mengatasi keterbatasan interaksi sosial anak berkesulitan belajar.
1. Proses Imitasi Anak Bekesulitan Belajar
Tabel 6. Display DataProses Imitasi Anak Berkesulitan Belajar Sumber Data
Metode Pengumpulan
Data Deskripsi Hasil Temuan
Anak Berkesulitan Belajar, Teman Anak
Berkesulitan Belajar, dan Guru Kelas
Wawancara -
Anak meniru atau mengimitasi berdasarkan hal-hal menarik yang
mereka lihat
langsung di
lingkungan atau dari acara televisi. -
Anak memiliki sosok, figur, atau tokoh idola yang mereka tiru dari
lingkungan, kerabat, dan beberapa dari artis televisi.
- Anak dalam gaya berpenampilan
sewajarnya tidak meniru gaya personal tertentu dan berpakaian
dengan tertib dan rapi tetapi di kalangan anak perempuan ada
bentuk saling mengimitasi.
- Anak
menceritakan proses
menirunya pada teman tertentu tetapi ada juga yang belum pernah
bercerita dengan siapapun.
123
Berdasarkan wawancara dengan diketahui bahwa proses imitasi yang dialami subjek banyak terjadi dari hal-hal yang dlihat sehari-hari.
Terinspirasi dari acara televisi maupun kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggal subjek. Subjek sebagian besar memiliki sosok
idola diantaranya kerabat sendiri, artis televisi, dan orang-orang terpandang di lingkungan tinggalnya. Bentuk ketertarikan yang akhirnya
menjadi bahan tiruan adalah pada sisi sifat dan profesi sosok yang di imitasi misal seorang guru, dokter, polwan, atlet, dan seniman. Subjek
dalam hal penampilan fisik dan berpakaian tertib dan rapi. Tidak nampak meniru gaya-gaya tertentu hanya saja dikalangan anak
perempuan terjadi saling meniru. Proses imitasi atau meniru ini juga menjadi salah satu bahan pembicaraan anak tetapi ada juga anak yang
belum pernah menceritakan kepada orang lain.
2. Proses Sugesti Anak Bekesulitan Belajar
Tabel 7. Display DataProses Sugesti Anak Berkesulitan Belajar
Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Deskripsi Hasil Temuan
Anak Berkesulitan
Belajar, Teman Anak
Berkesulitan Belajar, dan
Guru Kelas Wawancara
- Anak sebagian besar tidak pernah
menanggapi sugesti berupa nasihat, perintah, dan saran tetapi
ada yang memberikan respon baik secara langsung maupun
diungkapkan pada orang lain.
- Anak mematuhi sugesti dan
melaksanakan tetapi ada yang menolak dengan sanggahan atau
reaksi mimik sedih.
- Anak mudah memahami bentuk
sugesti berupa perintah langsung
124
Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Deskripsi Hasil Temuan
Anak Berkesulitan
Belajar, Teman Anak
Berkesulitan Belajar, dan
Guru Kelas Wawancara
singkat yang disampaikan dengan baik dan perlahan.
- Anak sangat terpengaruh ketika
mendapat sugesti terutama yang disampiakan orangtua dan guru.
Anak motivasi dirinya tumbuh ketika diingatkan dengan perintah
tetapi beberapa anak juga sudah bisa mensugesti diri untuk
melakukan kewajibannya seperti belajar, ibadah, dan membantu
orangtua.
Berdasarkan hasil wawancara, anak berkesulitan belajar diketahui tidak pernah menanggapi sugesti yang diberikan. Ketika diberikan
sugesti berupa nasihat subjek mendengarkan dan menyanggupi apa yang disampaikan. Namun, ada juga anak yang menunjukkan respon
penolakan saat diperintah karena sedang tidak ingin diganggu. Selain itu ditemui juga respon tidak langsung dengan diungkapkan kepada teman.
Subjek bisa memahaminasihat dan mematuhi walaupun ada anak yang menyanggah dan menujukkan ekspresi sedih setelah dinasehati. Bentuk
sugesti akan mudah diterima subjekapabila berupa nasihat,saran, atau perintah langsung yang disampaikan dengan baik dan perlahan. Sugesti
yang sangat berpengaruh yaitu berasal dari orangtua dan guru. Motivasi dalam diri subjek sudah ada hanya saja perlu diberikan penguatan-
125
penguatan. Subjek terkadang harus disuruh dahulu untuk bisa
mengerjakan hal-hal yang menjadi kewajiban seperti ibadah dan belajar.
3. Proses Identifikasi Anak Bekesulitan Belajar