40
Alur kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut.
Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pikir
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan hasil kajian teori dan kerangka pikir dapat diajukan pertanyaan penelitian. Berikut ini adalah pertanyaan penelitian yang perlu
dijawab dalam penelitian ini. 1. Bagaimana proses imitasi pada anak berkesulitan belajar?
2. Bagaimana proses sugesti pada anak berkesulitan belajar? 3. Bagaimana proses identifikasi pada anak berkesulitan belajar?
4. Bagaimana proses simpati pada anak berkesulitan belajar? 5. Bagaimana proses komunikasi anak berkesulitan belajar dalam interaksi
sosial di SDN Banyusoco II? 6. Bagaimana pengaruh faktor-faktor terjadinya interaksi sosial pada anak
berkesulitan belajar?
Anak Berkesulitan Belajar
ABB Keterbatasan
Interaksi Sosial Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh
Interaksi Sosial Anak Berkesulitan
Belajar di Sekolah Upaya Sekolah
Untuk Mengatasi Permasalahan
Interaksi Sosial ABB
Faktor Dominan Pendukung
Interaksi Sosial ABB
41
7. Bagaimana upaya sekolah untuk mengatasi keterbatasan interaksi sosial anak berkesulitan belajar?
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, jenis deskriptif kualitatif dipilih karena bertujuan untuk mendeskripsikan dengan jelas faktor-
faktor pendukung terjadinya interaksi sosial anak berkesulitan belajar di SDN Banyusoco II tanpa adanya suatu rekayasa. Metode penelitian kualitatif menurut
Sugiyono 2010: 15 adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi subjek alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilansampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat
induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena hasil penelitian yang diharapkan berupa makna khusus dari tiap faktor terjadinya
interaksi sosial bukan secara generalisasi. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan sejalan dengan
teori berikut ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
Moleong, 2013: 6.
Fokus penelitian berusaha menjelaskan secara detail dan mengetahui dengan mendalam faktor-faktor terjadinya interaksi sosial pada anak berkesulitan
belajar. Keadaan di lapangan berkaitan dengan perilaku, persepsi, motif, dan