Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kas dan Setara Kas

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 512 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Anak Perusahaan dan kantor cabang luar negeri Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: 1 Aset dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca. 2 Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada bulan terjadinya transaksi. 3 Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi. 4 Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca, kecuali akun- akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasian. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut Rupiah penuh: 2009 2008 2007 1 Pound Sterling Inggris 15.164,94 15.755,42 18.760,64 1 Euro 13.542,43 15.356,48 13.821,80 1 Dolar Amerika Serikat 9.395,00 10.900,00 9.393,00 100 Yen Jepang 10.219,00 12.065,00 8.384,00

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 73PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 813PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang didefinisikan antara lain: I. perusahaan di bawah pengendalian Bank dan Anak Perusahaan; II. perusahaan asosiasi; III. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; IV. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; dan V. karyawan kunci dan anggota keluarganya. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 513 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa lanjutan Semua transaksi penting dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 48. Transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang dimilikidikendalikan oleh Pemerintah, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah UP3 institusi yang menggantikan BPPN dan Lembaga Penjamin Simpanan institusi baru yang menggantikan UP3 tidak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan sedangkan giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro.

f. Giro Wajib Minimum