CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 511 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian lanjutan
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan tersedia
untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta
peralatan
tertentu yang
telah direvaluasi.
Laporan keuangan
konsolidasian disusun
berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali pengakuan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non performing dan laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi
dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk kas dan setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan Syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 101, “Penyajian Laporan
Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”,
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi
dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan BAPEPAM-LK.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan
menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu
pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima puluh persen 50,00 hak suara pada Anak Perusahaan, atau
Bank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di
Anak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Hak minoritas
atas laba bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak Bank. Hak minoritas dalam aset bersih
disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasian diantara ekuitas dan kewajiban.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi
yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Anak Perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian
dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian berakhir.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 512 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Anak Perusahaan dan kantor cabang luar negeri Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan
konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai
berikut:
1 Aset dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca.
2 Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada bulan terjadinya transaksi.
3 Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi. 4 Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca, kecuali akun-
akun laba
rugi menggunakan
kurs tengah
rata-rata dan
unsur-unsur ekuitas
menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai
“Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasian.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul
16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut Rupiah penuh:
2009 2008
2007
1 Pound Sterling Inggris 15.164,94
15.755,42 18.760,64
1 Euro 13.542,43
15.356,48 13.821,80
1 Dolar Amerika Serikat 9.395,00
10.900,00 9.393,00
100 Yen Jepang 10.219,00
12.065,00 8.384,00
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa