CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5143 57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING lanjutan
a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan Vendor lanjutan
Pada tanggal 17 Januari 2008, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Vendor dengan nilai kontrak setelah PPN sebesar USD871.200 nilai penuh. Realisasi
pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 setelah PPN sebesar USD303.494 nilai penuh, dibukukan sebagai Aset Tetap sebesar USD259.776 nilai penuh dan dibukukan sebagai
Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD58.291 nilai penuh. Khusus proyek Enhancement Remittance System, sementara dibukukan sebagai kewajiban lain-lain sebesar USD14.573 nilai
penuh, menunggu kelengkapan data. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 adalah 85,59.
Pada tanggal 14 September 2009, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Vendor dengan nilai kontrak setelah PPN sebesar USD693.000 nilai penuh.
Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 setelah PPN sebesar USD453.337 nilai penuh dan telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD453.337 nilai
penuh. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 adalah 63,45.
b. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V.
Pada tanggal 25 Februari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi
manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk
menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal
manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan Action Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai
USD1.200.000 nilai
penuh. Kerjasama
ini telah
berakhir di
bulan Desember
2008.
c. Perkara Hukum
Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito Nasabah karena pemblokiran dan penyitaan atas rekening giro dan deposito atas nama Nasabah tersebut telah
dicabut oleh Dirjen Pajak. Permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN.
Setelah melakukan somasi karena permintaan pencairan rekening giro dan deposito tidak dipenuhi Bank Mandiri karena tidak disetujui BPPN, pada tanggal 7 Juni 2006 nasabah tersebut
menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat tertanggal 27 Agustus 2008 dan 28 Agustus 2008 telah meminta Bank Mandiri untuk mencairkan rekening giro dan deposito atas nama
Nasabah karena merupakan jaminan hutang Nasabah dan telah dibatalkannya perjanjian jual beli piutang Nasabah yang dijamin dengan giro dan deposito tersebut. Dengan pembatalan perjanjian
jual beli piutang Nasabah maka giro dan deposito yang menjadi agunan tersebut menjadi hak negara untuk diperhitungkan dengan utang Nasabah. Pencairan dana tersebut telah dilaksanakan
dan dananya disimpan pada rekening Bendahara Umum Negara di Bank Indonesia.
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Mandiri menerima pemberitahuan putusan Kasasi Mahkamah Agung atas permohonan kasasi yang diajukan oleh Nasabah yang pada pokoknya
memutuskan bahwa Nasabah adalah pemilik giro dan deposito yang ada pada Bank Mandiri dan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5144 57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING lanjutan
c. Perkara Hukum lanjutan
memerintahkan Bank Mandiri agar mencairkan giro dan deposito berikut bunganya kepada Nasabah. Atas putusan kasasi tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 Bank Mandiri dan Menteri
Keuangan RI mengajukan permohonan peninjauan kembali. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, peninjauan kembali masih dalam proses.
Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri atas tuntutan hukum yang belum selesai pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing Rp2.204.722, Rp1.277.161 dan Rp2.529.424.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-lain” untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum
diputuskan masing-masing sebesar Rp514.366, Rp176.316 dan Rp205.742 Catatan 29. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya
kerugian akibat tuntutan hukum yang belum diputuskan atau yang sedang dalam proses telah memadai.
d. Pajak Pertambahan Nilai PPN Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri BSM