Setelah diperoleh TDS, TDD, DJ dan TAR kemudian dihitung persentase penurunan TD tikus normotensi menggunakan rumus Siska, et al., 2012; Sanjaya,
2010 penurunan TD hari X=
3.8 Pengujian Efek Peningkatan TD Tikus Setelah Induksi Hipertensi
Sebanyak 30 ekor tikus jantan Wistar terlebih dahulu diukur TD awalnya
dengan alat NIBP melalui vena ekor, kemudian diinduksi hipertensi dengan
larutan NaCl 2,5 dan suspensi metilprednisolon tablet dengan dosis 1,5 mgkg bb setiap hari selama 7 hari berturut-turut. Lalu diukur kembali TDnya pada hari
ke-7. Dihitung persentase kenaikan TD dengan menggunakan rumus Vogel, 2008; Siska, et al., 2012; Sanjaya, 2010
kenaikan TD hari X =
3.9 Pengujian Efek Penurunan TD pada Tikus Hipertensi
Sebanyak 30 ekor tikus jantan Wistar hipertensi yang telah diinduksi selama 7 hari dibagi menjadi 6 kelompok dosis. 1 kelompok normal hipertensi, 1
kelompok kontrol negatif, 1 kelompok kontrol positif dan 3 kelompok uji. Tiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus jantan. Hewan dikelompokkan sebagai berikut:
Kelompok I :tidak diberikan apapun
Kelompok II :diberi sediaan suspensi CMC Na 0,5 bv Kelompok III :diberi sediaan suspensi ekstrak etanol buah inggir-inggir dengan
dosis 50 mgkg bb
Universitas Sumatera Utara
Kelompok IV :diberi sediaan suspensi ekstrak etanol buah inggir-inggir dengan dosis 100 mgkg bb
Kelompok V :diberi sediaan suspensi ekstrak etanol buah inggir-inggir dengan dosis 150 mgkg bb
Kelompok VI :diberi sediaan suspensi bisoprolol yang terdapat di dalam tablet dengan dosis 0,0714 mgkg bb
Perlakuan diberikan setiap hari sampai hari ke-14. Diukur TD tikus pada hari ke-8, ke-9, ke-10, ke-11, ke-12, ke-13 dan ke-14. Parameter yang diukur
meliputi TDS, TDD, DJ dan TAR. Lalu dihitung persentase penurunan TD dengan menggunakan rumus yang sama pada sub bab 3.7.
3.10 Analisis Statistik
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan program SPSS 16. Data hasil penelitian ditentukan homogenitas dan normalitasnya untuk menentukan analisis
statistik yang digunakan. Data dianalisis menggunakan uji ANAVA untuk menentukan perbedaan rata-rata diantara kelompok. Jika terdapat perbedaan,
dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bahan Baku Ekstrak
Pada penelitiaan ini digunakan ekstrak etanol buah inggir-inggir yang sama dengan esktrak yang digunakan Tri Ika Florida Sinaga 2014 pada
penelitian yang berjudul uji efek diuretik ekstrak etanol buah nggir-inggir Solanum sanitwongsei Craib. pada tikus putih jantan. Oleh karena itu,
identifikasi, skrining fitokimia sampel dan karakterisasi tidak dilakukan lagi. Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan LIPI Bogor, menunjukkan bahwa tumbuhan yang diteliti adalah Solanum sanitwongsei Craib, dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 84.
EEBI disimpan di dalam lemari pendingin dalam wadah tertutup rapat sehingga EEBI terhindar dari kontaminasi zat-zat asing. Penyimpanan di dalam
lemari pendingin bertujuan untuk mencegah tumbuhnya jamur sehingga mencegah ekstrak agar tidak terkena sinar matahari langsung. Secara
organoleptik, EEBI yang disimpan tidak ada ditumbuhi kapang dan jamur. Ekstrak etanol buah inggir-inggir yang digunakan berwarna hijau kekuningan,
berbau khas dan rasa pahit. Hasil karakterisasi dan skrining fitokimia tumbuhan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan 4.2.
Tabel 4.1 Hasil karakterisasi ekstrak buah inggir-inggir
No Parameter
Hasil 1
Kadar air 6,65
2 Kadar sari larut dalam air
20,92 3
Kadar sari larut dalam etanol 15,38
4 Kadar abu total
4,48 5
Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,43
Universitas Sumatera Utara