dinyatakan dalam milimeter air raksa mmHg. Secara umum tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer total Guyton, 1993.
tekanan darah = curah jantung x tahanan perifer total Berdasarkan rumus di atas dapat dilihat bahwa setiap keadaan yang
meningkatkan baik curah jantung maupun tahanan perifer total akan meningkatkan tekanan darah. Namun, pada dasarnya tekanan darah tidak hanya
diatur oleh satu sistem pengatur tekanan darah melainkan oleh beberapa sistem yang saling berkaitan satu sama lain Guyton, 1993.
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah 2.4.1 Tekanan darah sistol dan diastol
Tekanan darah sistol adalah tekanan yang terjadi ketika ventrikel kiri jantung berkontraksi untuk mengalirkan darah ke aorta sedangkan tekanan darah
diastol terjadi ketika ventrikel kiri jantung relaksasi. Tekanan darah sistol normal berkisar antara 120 ± 10 mmHg dan tekanan darah diastol normal berkisar antara
80 ± 10 mmHg Gunstream, 2000.
2.4.2 Tekanan arteri rata-rata
Tekanan darah arteri rata-rata adalah tekanan rata-rata selama satu siklus denyut jantung. Besarnya tekanan arteri biasanya sedikit lebih rendah daripada
rata-rata tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Pada orang dewasa muda yang normal tekanan arteri rata-rata kira-kira 96 mmHg, sedikit lebih kecil dari rata-
rata tekanan sistolik dan tekanan diastolik, yaitu 120 dan 80 mmHg Guyton, 1993.
Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong darah jaringan sistemik. Jika tekanan darah arteri rata-rata rendah, otak dan jaringan
Universitas Sumatera Utara
tidak akan menerima aliran darah dari jantung. Sebaliknya, jika terlalu tinggi menyebabkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan risiko
kerusakan pembuluh serta perdarahan pada arteri-arteri kecil Sherwood, 2001.
2.4.3 Curah jantung Cardiac Output
Selama periode waktu tertentu, jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel kiri dan ventrikel kanan sama besarnya. Jika tidak, akan terjadi penimbunan darah
di tempat tertentu di jantung atau paru-paru. Volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit disebut curah jantung. Peningkatan atau penurunan
curah jantung berbanding lurus dengan perubahan tekanan darah. Curah jantung dipengaruhi oleh volume sekuncup dan denyut jantung Sherwood, 2001.
curah jantung = volume sekuncup x denyut Jantung Besar curah jantung seseorang tidak selalu sama, bergantung pada
keaktifkan tubuhnya. Curah jantung orang dewasa pada keadaan istirahat kurang lebih 5 liter. Dengan kata lain, setiap menit ventrikel kanan memompa 5 liter
darah ke paru-paru dan ventrikel kiri memompa 5 liter darah ke sirkulasi sistemik. Curah jantung akan meningkat saat bekerja berat, stres, dan olahraga lalu menurun
saat tidur Sherwood, 2001.
2.4.4. Volume sekuncup Stroke Volume
Volume sekuncup SV adalah jumlah darah yang dipompa ke luar dari ventrikel setiap berkontraksi. Volume sekuncup dipengaruhi oleh selisih antara
volume diastolik akhir atau end diastolic volume EDV dengan volume sistolik akhir, end systolic volume ESV.
SV = EDV – ESV
Universitas Sumatera Utara
Volume diastolik akhir adalah jumlah darah di ventrikel sebelum berkontraksi sedangkan volume sistolik akhir adalah jumlah darah di ventrikel
setelah berkontraksi. Dengan kata lain, semakin besar selisih antara volume diastolik akhir dan volume sistolik akhir semakin besar juga jumlah darah yang
dialirkan ke sirkulasi sistemik saat ventrikel berkontraksi Sherwood, 2001. Berdasarkan hukum Frank Starling menyatakan:
a. Semakin besar darah di jantung saat diastol maka semakin besar jumlah darah
yang dipompakan ke aorta. b.
Dalam batas fisiologis, jantung memompakan darah kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan darah di vena.
c. Jumlah darah yang dipompa oleh jantung bergantung pada jumlah darah yang
mengalir kembali ke vena. Hubungan langsung antara volume diastolik akhir dan volume sekuncup
bergantung pada panjang tegangan otot jantung disebut kontrol intrinsik. Pada keadaan istirahat, panjang serat otot jantung lebih kecil daripada panjang
optimum. Peningkatan volume diastolik akan meningkatkan panjang serat otot awal sebelum kontraksi preload dan menyebabkan volume sekuncup lebih
besar. Preload dinyatakan sebagai beban kerja yang diberikan jantung sebelum kontraksi dimulai. Ketika berkontraksi, ventrikel harus menghasilkan cukup
tekanan untuk mengatasi tekanan darah di arteri-arteri besar agar katup-katup semilunaris dapat terbuka. Tekanan ini disebut dengan afterload. afterload adalah
tekanan yang harus dilawan oleh jantung selama kontraksi untuk mempertahankan volume sekuncup normal. Volume sekuncup juga diatur oleh kontrol ekstrinsik
melalui aktivitas sistem saraf simpatis dengan memperkuat kontraktilitas jantung
Universitas Sumatera Utara
dan meningkatkan aliran balik vena. Stimulasi simpatis menyebabkan konstriksi vena yang memeras lebih banyak darah dari vena ke jantung sehingga terjadi
peningkatan volume diastolik akhir dan secara langsung akan meningkatkan volume sekuncup Sherwood, 2001.
2.4.5 Aliran balik vena