Tabel 4.2 Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol buah
inggir-inggir EEBI No
Parameter Buah Inggir-Inggir
Serbuk simplisia Ekstrak etanol
1 Alkaloida
+ +
2 Flavonoida
+ +
3 Saponin
+ +
4 Tannin
+ +
5 Glikosida
+ +
6 SteroidaTriterpenoida
+ +
7 Antrakuinon
- -
Keterangan: + = memberikan hasil; - = tidak memberikan hasil Sinaga, 2014
4.2 Hasil Uji Penurunan TD Tikus Normotensi
Hasil uji EEBI terhadap penurunan TD pada tikus normotensi dapat diperoleh dari parameter yang diukur yaitu hasil perubahan TDS, TDD, DJ dan TAR.
4.2.1 Hasil perubahan TDS tikus normotensi
Berdasarkan hasil analisis statistik pemberian EEBI dosis 50 mgkg bb, 100 mgkg bb dan 150 mgkg bb tidak memberikan penurunan TDS yang
bermakna p 0,05 terhadap tikus normotensi. Data yang diperoleh menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan TDS p 0,05 pada hari
ke-7 dan ke-14 antar kelompok perlakuan. Pengukuran pada hari ke-14, hasil LSD menunjukkan bahwa pemberian EEBI dosis 50 mgkg bb, 100 mgkg bb dan 150
mgkg bb tidak memberikan perbedaan yang bermakna p 0,05 dengan kelompok CMC-Na 0,5 dan kelompok bisoprolol seperti terlihat pada Tabel 4.3
dan Gambar 4.1. TDS awal tikus yang diperoleh yaitu 132,32 ± 0,842 mmHg. Data standar
TDS tikus wistar normal belum ditemukan namun TDS yang diukur oleh Harwoko, et al., 2014 adalah
≤ 130 mmHg dan menurut Siska, et al., 2011,
Universitas Sumatera Utara
TDS normal adalah 139 mmHg. Perbedaan TD ini kemungkinan dipengaruhi oleh bobot badan tikus dan kondisi fisiologis serta lingkungan tikus.
Tabel 4.3 Rata-rata TDS mmHg tikus normotensi hari ke-0 sebelum perlakuan,
hari ke-7 setelah perlakuan dan hari ke-14 setelah perlakuan
No Kelompok N=5
Rata-rata TDS mmHg
hari 0±SD Rata-rata TDS mmHg ±SD pada
hari 7
14 1
Normotensi + EEBI 50 mgkg bb
134,4 ± 2,41 129,8 ± 6,5
127,8 ± 10,6 2
Normotensi + EEBI 100 mgkg bb
132,8 ± 6,57 130,0 ± 3,7
123,2 ± 4,6 3
Normotensi + EEBI 150 mgkg bb
132,6 ± 3,44 127,2 ± 4,3
122,8 ± 6,5 4
Normotensi + CMC- Na 0,5
128,2 ± 3,77 125 ± 4,24
129,4 ± 3,8 5
Normotensi + SB 0,0714 mgkg bb
133,6 ± 1,52 128,8 ± 4,2
126,2 ± 3,6 Rata-rata TDS hari ke-14 pada kelompok uji dosis 50, 100 dan 150 mgkg
bb berturut-turut 127,8 ± 10,64 mmHg, 123,2 ± 4,60 mmHg dan 122,8 ± 6,49 mmHg yang tidak berbeda secara signifikan p 0,05 dengan kelompok kontrol
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa EEBI tidak dapat menurunkan TDS tikus normotensi.
Gambar 4.1
Grafik hasil perubahan TDS mmHg tikus normotensi terhadap hari pengukuran pada tiap kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
Data persentase penurunan TDS juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna p 0,05 antar kelompok perlakuan. Kelompok yang
paling baik menurunkan TDS adalah kelompok EEBI dosis 150 mgkg bb yang hanya dapat menurunkan TDS berturut-turut pada hari ke-7 dan ke-14 adalah 4,01
± 1,92 5,4 mmHg dan 7,42 ± 1,42 9,8 mmHg tetapi juga tidak berbeda bermakna p0,05 dengan kelompok kontrol seperti terlihat pada Tabel 4.4 dan
Gambar 4.2. Tabel 4.4
Rata-rata persentase perubahan TDS tikus normotensi pada hari ke-7 dan hari ke-14 setelah perlakuan
No Kelompok N=5
Persentase penurunan rata-rata TDS ±SD pada hari
7 14
1 Normotensi +EEBI 50
mgkg bb 3,39 ± 5,39
4,88 ± 8,15 2
Normotensi + EEBI 100 mgkg bb
1,91 ± 5,64 6,99 ± 6,72
3 Normotensi + EEBI 150
mgkg bb 4,01 ± 4,31
7,42 ± 3,13 4
Normotensi + CMCNa 0,5
2,49 ± 1,29 0,60 ± 1,19
5 Normotensi + SB
0,0714 mgkg bb 3,55 ± 4,21
5,52 ± 3,15 Menurut Thompson dalam Fidrianny 2003, zat uji dikatakan mempunyai
efek antihipertensi jika mampu menurunkan tekanan darah sistol ≥ 20 mmHg. Hal
ini menunjukkan bahwa EEBI tidak dapat menurunkan TDS tikus normotensi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik hasil persentase perubahan TDS tikus normotensi
terhadap hari pengukuran pada tiap kelompok perlakuan
3.2.2 Hasil perubahan TDD tikus normotensi