2.9.2 Penghambat enzim pengubah angiotensin ACEi ACEi menurunkan produksi angiotensin II, meningkatkan kadar
bradikinin, dan menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis melalui penurunan curah jantung dan dilatasi pembuluh arteri akibat berkurangnya jumlah
angiotensin II di dalam darah. Obat-obat yang termasuk dalam golongan ini adalah kaptopril, enalapril, ramipril, lisinoril. Golongan obat ini efektif digunakan
sebagai terapi tunggal maupun terapi kombinasi dengan golongan diuretik, penghambat reseptor alfa dan antagonis kalsium. Efek samping dari golongan obat
ini adalah gangguan fungsi ginjal, batuk kering, dan dapat menyebabkan hiperkalemia pada pasien dengan gangguan ginjal kronis Fauci, et al., 2008.
2.9.3 Antagonis kalsium
Antagonis kalsium bekerja menurunkan tahanan vaskular dan menurunkan kalsium intraseluler. Ion kalsium di jantung mempengaruhi kontraktilitas otot
jantung. Kelebihan ion ini akan menyebabkan kontraksi otot jantung meningkat sehingga akan meningkatkan tekanan darah. Antagonis kalsium bekerja
menghambat ion kalsium di ekstrasel sehingga kontraktilitas jantung kembali normal. Obat-obat yang termasuk dalam golongan ini adalah verapamil, diltiazem,
nifedipin dan amlodipin. Penggunaan tunggal maupun kombinasi, obat ini efektif menurunkan tekanan darah. Untuk terapi hipertensi golongan obat ini sering
dikombinasikan dengan ACEi, penyekat beta, dan penyekat alfa Fauci, et al., 2008.
2.9.4 Penghambat reseptor angiotensin ARB
ARB bekerja dengan cara menghambat ikatan antara angiotensin II dengan reseptornya . Golongan obat ini menghambat secara langsung reseptor angiotensin
Universitas Sumatera Utara
II tipe 1 AT1 yang terdapat di jaringan. AT1 memediasi efek angiotensin II yaitu vasokontriksi, pelepasan aldosteron, aktivasi simpatetik, pelepasan hormon
antidiuretik dan kontriksi arteriol eferen glomerulus. Penghambat reseptor angiotensin tidak menghambat reseptor angiotensin II tipe 2 AT2. Jadi, efek
yang menguntungkan dari stimulasi AT2 seperti vasodilatasi, perbaikan jaringan dan penghambatan pertumbuhan sel tetap utuh selama penggunaan obat ini. ARB
mempunyai efek samping paling rendah dibandingkan dengan ACEi karena tidak mempengaruhi bradikinin, ARB tidak menyebabkan batuk kering seperti ACEi.
Sama halnya dengan ACEi, ARB dapat menyebabkan insufisiensi ginjal, hiperkalemi, dan hipotensi ortostatik Depkes RI, 2006.
2.9.5 Penghambat reseptor beta β blocker
Penghambat β menurunkan tekanan darah melalui penurunan curah
jantung akibat penurunan denyut jantung dan kontraktilitas. Mekanisme utama penghambat
β adalah menghambat reseptor β1 pada otot jantung sehingga secara langsung akan men
urunkan denyut jantung. Penghambat β dibedakan menjadi penghambat
β selektif dan non selektif. Penghambat beta selektif hanya memblok reseptor
β1 dan tidak memblok reseptor β2. Penghambat beta non selektif memblok kedua reseptor baik
β1 maupun β2. Adrenoreseptor β1 dan β2 terdistribusi di seluruh tubuh, tetapi terkosentrasi pada organ-organ dan jaringan
tertentu. Reseptor β1 lebih banyak pada jantung dan ginjal, dan reseptor β2 lebih
banyak ditemukan pada paru-paru, liver, pankreas, dan otot halus arteri. Perangsangan reseptor
β1 menaikkan denyut jantung, kontraktilitas, dan pelepasan renin. Perangsangan reseptor
β2 menghasilkan bronkodilatatasi dan vasodilatasi. Atenolol, betaxolol, bisoprolol, dan metoprolol adalah penyekat
β yang
Universitas Sumatera Utara
kardioselektif; jadi lebih aman daripada penyekat β yang nonselektif seperti
propanolol, metoprolol dan asebutolol pada pasien asma, PPOK, penyakit arteri perifer, dan diabetes Depkes RI, 2006.
Penggunaan β blocker non selektif akan menyebabkan bronkospasme pada penderita asma karena pada saluran pernafasan terdapat reseptor β2 yang
berfungsi sebaga i vasodilator. Pada penderita diabetes, β blocker akan
meningkatkan kadar glukosa darah melalui penghambatan reseptor β2 di hati. Penghambatan reseptor ini akan menstimulasi proses glukoneogenesis Fauzi, et
al., 2008. Carvedilol dan nebivolol adalah β blocker generasi ketiga yang memiliki
efek lain. Carvedilol adalah β blocker non selektif yang bekerja dengan cara
menghambat reseptor β1, β2 dan α1 serta mempunyai efek antagonis kalsium sehingga efek antihipertensi yang ditimbulkan lebih kuat dibandingka
n dengan β blocker lain.
Nebivolol adalah β blocker selektif yang bekerja dengan cara menghambat reseptor β1 di jantung dan menstimulasi pelepasan vasodilator
endogen di jantung, yakni nitrit oksida Erdogan, et al., 2011.
2.9.6 Penghambat reseptor alfa α blocker