Nilai yang Bersumber dari Tuhan

SOSIOLOGI Kelas X 30 Contoh, dalam keluarga tradisional beranggapan bahwa seorang istri adalah konco wingking suami. Dalam keluarga tradisional, tugas seorang perempuan hanya mengurus keluarga dan melayani suami. Kebebasan perempuan untuk mengembangkan potensi serta berkarier menjadi terbatas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta me- ningkatnya kebutuhan hidup, keberadaan perempuan mulai diakui. Saat ini peran perempuan tidak terbatas pada ibu rumah tangga. Namun, pekerjaan yang biasa dilakukan oleh laki-laki tidak jarang pula dilakukan oleh kaum hawa ini. Lantas, apa yang menjadi tolok ukur suatu nilai dalam masyarakat? Suatu nilai dapat tetap dipertahankan apabila nilai tersebut mempunyai daya guna fungsional, artinya mempunyai kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat itu sendiri, seperti pada contoh di atas. Dengan kata lain, tolok ukur nilai sosial ditentukan dari kegunaan nilai tersebut. Jika berguna dipertahankan, jika tidak akan terbuang seiring dengan berjalannya waktu sebagaimana dikutip Arif Rohman dkk.; 2003. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 2.5 Wanita bekerja merupakan contoh per- geseran nilai. Sumber: Indonesian Heritage 9, halaman 35 Orang sedang memberikan sesaji sebagai wujud penghormatan kepada arwah leluhur. 3. Jenis-Jenis Nilai Sosial Setiap individu mempunyai sesuatu yang dianggap baik dan luhur. Oleh karenanya, perkembangan nilai sosial dalam masyarakat semakin banyak. Banyaknya nilai-nilai sosial yang digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku, mendorong Prof. Notonegoro mengklasifikasikan nilai-nilai tersebut. Menurut beliau, nilai sosial dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: a. Nilai material, merupakan nilai yang muncul karena materi tersebut. Sebagai contoh, batu kali. Secara materi batu kali mem- punyai nilai tertentu. Hal ini disebabkan batu kali dapat diguna- kan untuk membangun sebuah rumah tinggal. Nilai yang yang terkandung dalam batu kali ini dinamakan nilai material. Perhatikan peristiwa di samping Setelah melihatnya, bagaimana pendapatmu? Adakah nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya? Bagaimana perkembangan nilai tersebut dalam masyarakat saat ini? Berikan penjelasanmu sesuai dengan materi di atas. Tulislah dalam selembar kertas dan presentasikan di depan kelas. 31 Nilai dan Norma dalam Masyarakat b. Nilai vital, merupakan nilai yang muncul karena daya kegunaan- nya. Contoh payung. Payung mempunyai kegunaan untuk menaungi tubuh dari air hujan. Apabila payung ini bocor maka nilai kegunaan payung menjadi berkurang. Nilai payung oleh karena kegunaannya dinamakan nilai vital. c. Nilai kerohanian, bersifat abstrak yang berguna bagi rohani manusia. Menurut beliau, nilai spiritual meliputi nilai kebenaran kenyataan yang bersumber dari akal manusia, nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa manusia, nilai kebaikan yang bersumber pada unsur kehendak dan nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan yang bersumber pada kepercayaan keyakinan manusia. Selain itu, apabila dilihat dari segi orientasinya terdapat lima nilai mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu nilai mengenai hakikat hidup, nilai mengenai hakikat karya, nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesama, nilai mengenai hubungan manusia dengan alam, serta nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu. Kesemua nilai tersebut dicetuskan oleh seorang sosiolog yang juga seorang antropolog yang bernama Clyde Kluckhonn Arif Rohman dkk.; 2003. Berdasarkan fungsinya, nilai dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu nilai integratif dan disintegratif. a. Nilai integratif adalah nilai-nilai di mana akan memberikan tuntutan atau mengarahkan seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mencapai cita-cita bersama. Sifat nilai integratif dalam universal, misalnya sopan santun, tenggang rasa, kepedulian, dan lain-lain. b. Nilai disintegratif adalah nilai-nilai sosial yang berlaku hanya untuk sekelompok orang di wilayah tertentu. Jadi, sifat nilai disintegratif adalah lokal dan sangat etnosentris. Oleh karena itu, jika diterapkan pada lingkungan sosial budaya lain akan mengakibatkan konflik sosial, karena terjadi benturan-benturan nilai yang berbeda. Contoh: dalam hal memberi sesuatu kepada seseorang. Orang Prancis menerima atau memberi dengan tangan kiri adalah sesuatu yang wajar, namun bagi orang Indonesia memberi dengan tangan kiri diartikan sebagai penghinaan. 4. Ciri-Ciri Nilai Sosial Segala sesuatu mempunyai penanda khas atau karakteristik tertentu. Di mana melalui penanda itulah, sesuatu dapat diidentifikasi. Begitu pula dengan nilai sosial. Tidak semua hal atau sesuatu yang baik di mata masyarakat dapat dianggap sebagai nilai sosial. Oleh karena itu, tanda-tanda atau ciri-ciri nilai sosial antara lain sebagaimana dikutip Abdulsyani; 2002: a. Nilai merupakan hasil interaksi antaranggota masya- rakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis atau bawaan sejak lahir. b. Nilai sosial ditularkan di antara anggota-anggota masyarakat melalui pergaulan. Nilai sosial menurut Prof. Notonegoro: • Nilai material • Nilai vital • Nilai kerohanian Sumber: Dokumen Penulis Gambar 2.6 Berjabat tangan dengan menggunakan tangan kanan merupakan contoh nilai disintegratif. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 2.7 Interaksi sosial memunculkan nilai sosial.