37
Nilai dan Norma dalam Masyarakat
2. Macam-Macam Norma Sosial
Kamu telah mampu memahami norma sosial yang ada dalam masyarakat. Cobalah berhenti sejenak, arahkan pikiranmu pada
lingkungan sekitar. Dapatkah kamu menemukan norma-norma sosial? Ada begitu banyak norma sosial dalam masyarakat. Selama masyarakat
masih ada maka norma sosial pun masih tetap bertahan. Norma sosial berlaku kepada siapa pun dan kapan pun tanpa mengenal usia dan
status sosial. Norma sosial dapat berlaku pada lingkungan pergaulan formal atau pergaulan nonformal. Lingkungan pergaulan formal dalam
hal ini berarti lingkungan pemerintahan, sedangkan pergaulan nonformal seperti lingkungan keluarga, kerabat, teman sepermainan,
dan lain-lain. Di antara kedua tempat tersebut memiliki kekuatan sanksi yang berbeda-beda. Oleh karenanya, apabila dilihat dari
keformalan, serta kekuatan sanksinya, norma dibedakan menjadi dua macam yaitu norma resmi dan utama.
Norma resmi dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu norma resmi dan tidak resmi. Norma resmi merupakan patokan yang di-
rumuskan dan diwajibkan dengan jelas serta tegas oleh yang berwenang kepada semua warga masyarakat. Misalnya, hubungan tata kerja
kedinasan di Departemen Kehakiman. Norma tersebut berbeda dengan norma pergaulan dalam keluarga dan kerabat. Hal ini disebabkan
norma keluarga merupakan norma tidak resmi. Norma tersebut tumbuh dari kebiasaan bertindak yang seragam kemudian diterima
oleh masyarakat sebagai suatu aturan yang ditaati. Walaupun tidak diwajibkan namun setiap warga memiliki kesadaran untuk menaati
norma tersebut.
Selain norma resmi, terdapat pula norma utama yang mempunyai peranan sangat besar dalam tata pergaulan dalam masyarakat. Norma
agama, kesusilaan, kesopanan, kebiasaan, adat dan hukum merupakan wujud dari norma utama.
a.
Norma Agama
Pernahkah kamu mendengar istilah ”dosa”? Di lingkungan mana kamu mendengar istilah ini? Tentu di lingkungan agama.
Ketika kita mendengarkan ceramah dari seorang ustaz atau pendeta, istilah ini tidak jarang diucapkan oleh mereka. Dosa
merupakan sanksi bagi pelanggar norma agama. Lantas, apa itu norma agama?
Norma agama merupakan wahyu langsung dari Tuhan dan biasanya tertulis dalam kitab suci. Dalam norma ini tidak terdapat
sanksi tegas bagi pelanggarnya. Hanya orang-orang beragama yang percaya bahwa bagi pelanggarnya akan mendapat hukuman di
akhirat. Dengan kata lain, norma agama lebih menekankan pada kepatuhan masing-masing individu terhadap agamanya.
b. Norma Kesusilaan Mores
Norma kesusilaan atau mores merupakan suatu aturan yang berasal dari hati nurani individu mengenai apa yang baik dan
apa yang buruk. Norma kesusilaan atau mores berkaitan erat dengan keyakinan seseorang terhadap agamanya. Bagi pelanggar
norma ini biasanya mengalami pertentangan dalam dirinya sendiri. Hal ini disebabkan pembuat aturan adalah individu
Di sekolahmu tentu terdapat norma-norma yang harus
dipatuhi. Coba sebutkan apa saja norma di sekolahmu
Sudahkah kamu mematuhi- nya?
Sumber: www.jameasr.tripod.com
Gambar 2.11 Norma agama merupakan wahyu Tuhan yang tertulis
dalam kitab suci.
SOSIOLOGI Kelas X
38
sendiri. Sebagai contohnya, sepasang suami istri berpelukan dan bermesraan di depan umum dianggap bertentangan dengan norma
kesusilaan.
c. Norma Adat
Norma adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang telah menyatu dengan tata kehidupan masyarakat serta mengandung nilai-nilai
ritual yang diyakini dinamakan norma adat. Contoh: upacara kematian, pernikahan, dan lain-lain.
d. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan merupakan kumpulan petunjuk hidup mengenai perilaku yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama, sehingga
menjadi kebiasaan masyarakat. Contoh: membawa oleh-oleh ketika pulang dari bepergian.
e. Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan aturan yang mengajarkan agar seseorang bersikap sopan terhadap orang lain sebagai anggota
masyarakat. Contoh: meludah di sembarang tempat, memasuki rumah orang lain hendaknya permisi terlebih dahulu.
f. Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang dibuat oleh pemerintah. Norma hukum meng-
atur, melarang, serta memaksa orang untuk berperilaku sesuai dengan yang diterapkan oleh hukum dan undang-undang. Norma
ini berfungsi untuk menertibkan kehidupan sosial. Contoh: undang-undang hukum pidana, undang-undang hukum perdata.
Sumber: www.kutaikartanegara.com
Gambar 2.12 Acara mendi-mendi pe- ngantin wanita Kutaikarta-
negara wujud pelaksana- an norma adat.
Sumber: www.liputan6.com
Gambar 2.13 Pengadilan sebagai simbol berlakunya norma hukum.
Merosotnya Nilai dan Norma Generasi Muda
Masyarakat Indonesia sudah mengalami suatu kemunduran moral. Apa yang ditabur oleh para elite pemimpin bangsa selama tiga dasawarsa itulah
yang dituai sekarang. Pranata dan tatanan hukum tidak lagi mampu untuk memberikan rasa aman dan damai pada mayoritas rakyat kita. Tanah Aceh,
bumi Poso, daerah Ambon masih lembap dengan darah, duka nestapa, dan cucuran air mata. Martabat bangsa Indonesia beradab semakin terpuruk
di pergaulan dunia internasional dan di dalam negeri sendiri.
Mayoritas generasi penerus tidak dibiasakan dididik dengan disiplin dan self control. Setiap hari mereka terpengaruh nilai-nilai moral, kekerasan,
enaknya narkoba, ketamakan materi, keangkuhan hidup yang ditayangkan melalui media audio dan video, tv, bacaan dan internet. Pikiran mereka
telah rusak, sehingga dilakukanlah hal-hal yang dilarang. Hari mereka penuh dengan semua yang jahat, yang tidak benar, penuh dengan keserakahan,
dan perasaan dengki, penuh dengan keinginan berkelahi, menipu, dan mendendam. Mereka suka membicarakan orang lain, suka memburuk-
burukkan nama orang lain, sombong dan kurang ajar, dan suka membual. Pandai mencari cara-cara baru untuk melakukan kejahatan. Mereka
melawan, membodohi, dan menghina orang tua, banyak orang tua sekarang takut terhadap anaknya sendiri.
Generasi penerus menjadi sasaran empuk untuk ditanamkan sistem nilai berorientasi kepada membela diri ketimbang membela kebenaran.
Mereka mengejar pemenuhan kebutuhan sesaat, berdedikasi mencari jawaban instan daripada pemikiran jauh ke depan. Malas berpikir merumuskan
solusi tuntas berjangka panjang demi kesejahteraan semua komponen bangsa.
39
Nilai dan Norma dalam Masyarakat
Nilai dan norma ibarat dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling berkaitan untuk mencapai suatu masyarakat yang ideal.
Nilai merupakan suatu yang baik dan dicitakan, sedangkan norma adalah cara untuk mencapainya.
Nah, sekarang bersama kelompokmu temukanlah perbedaan antara nilai dan norma sosial. Dalam memudahkan kelompokmu mengerjakan tugas
ini, lakukanlah pengamatan sekilas. Bacalah berita-berita atau carilah buku- buku referensi mengenai norma dan nilai sosial. Kemudian kumpulkan
sumber-sumber data tersebut sebagai bahan dalam menentukan perbedaan di antara keduanya. Lakukan kegiatan ini dengan berdiskusi dengan anggota
kelompokmu. Tulislah hasilnya pada selembar kertas dan jadikan sebagai wacana dalam diskusi interaktif di dalam kelas.
Di bidang karier, kaum eksekutif muda dipicu selalu dalam top condi- tion untuk memperbesar laba perusahaan. Kemegahan di bidang materi,
nyamannya memiliki power to dicide, makan-makanan enak dan kenikmatan memiliki harta benda. Banyak yang akhirnya mengalami stres dan ambruk
terkena stroke.
Sedangkan kelompok masyarakat yang masih menjunjung tinggi kesopanan, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, keramahtamahan, suka
menolong, mudah memanfaatkan, toleran pada kesalahan yang tidak disengaja, menyusut secara tajam.
Inilah kenyataannya, bahwa telah terjadi kemerosotan nilai dalam diri generasi penerus.
Sumber: www.hamline.edu
C. Peran Nilai dan Norma Sosial
Kamu telah mampu mengidentifikasi dan menjelaskan nilai dan norma sosial. Coba renungkanlah apa yang terjadi jika tidak ada norma
dan nilai? Kehidupan masyarakat menjadi tidak teratur, orang mulai bertindak sesuka hatinya, tanpa memedulikan kepentingan orang lain.
Orang yang berkuasa dan mempunyai kekuatan akan menjadi semakin kuat, sedangkan orang yang lemah akan semakin tertindas. Terjadi
ketidakjelasan antara mana yang baik dan buruk sehingga segala sesuatu yang dilakukan hanya dipandang dari sudut si pelaku
tindakan. Situasi ini mendorong munculnya anomic society.
Oleh karena itulah, norma serta nilai sosial dibentuk dan disepakati bersama. Tidak dapat dimungkiri bahwa nilai dan norma
dijadikan sebagai pelindung dari tindakan destruktif orang lain terhadap diri. Secara umum, adanya nilai dan norma membentuk
keadaan masyarakat yang teratur serta harmonis.
Secara garis besar, nilai dan norma sosial memiliki peranan yang berarti bagi individu anggota suatu masyarakat maupun masyarakat
secara keseluruhan. Peran-peran tersebut antara lain: