SOSIOLOGI Kelas X
110
Di era B.J. Habibie dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN
berikut pembentukan berbagai komisibadan baru seperti KPKPN, KPPU, atau lembaga Ombudsman.
Sebagaimana presiden lainnya, ketika menjabat sebagai presiden, Abdurrahman Wahid membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi TGPTPK. Melalui suatu judicial review Mahkamah Agung
TGPTPK akhirnya dibubarkan. Ketidakberdayaan hukum di hadapan orang kuat, ditambah minimnya
komitmen dari elite pemerintah di era reformasi ini menjadi penyebab kenapa perilaku menyimpang KKN masih tumbuh subur.
Sekarang dengan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan perang melawan korupsi yang akhirnya dibentuknya Tim
Pemberantasan Tindakan Pidana Korupsi Timtas Tipikor dan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK.
Sumber: www.pdii.lipi.go.id
3. Berdasarkan Jumlah Pelaku
Apabila dilihat dari jumlah pelakunya, perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi penyimpangan individual dan kelompok.
Lantas, bagaimana pengertian penyimpangan individual dan kelompok?
a. Penyimpangan Individual Individual Deviation
Penyimpangan individual merupakan penyimpangan yang dilakukan hanya oleh satu orang. Tidak ada orang lain yang ikut
melakukan tindakan tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Munculnya penyimpangan individual disebabkan
kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku jahat. Misalnya, pecandu narkoba, melakukan tindak kejahatan, menjadi seorang
pelacur, sikap arogansi kesombongan, bertindik, bertato, korupsi, dan lain-lain.
b. Penyimpangan Kolektif Group Deviation
Penyimpangan kolektif yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok warga masyarakat secara
bersama-sama. Terjadinya penyimpangan kelompok disebabkan mereka patuh pada norma kelompoknya
yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Hal ini biasanya dipengaruhi
oleh pergaulan. Misalnya, karena ingin membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap
bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan- tindakan yang menyimpang seperti kebut-kebutan,
membentuk geng-geng, membuat onar atau tawuran pelajar yang biasanya terjadi karena rasa solidaritas
kelompok.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 5.11 Gambar di atas menunjukkan perilaku
penyimpangan kolektif remaja.
111
Perilaku Menyimpang dan Sikap Anti-Sosial
Perhatikan sepenggal wacana berikut ini Niat pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melokalisasikan perjudian ke
sebuah tempat di Kepulauan Seribu beberapa waktu yang lalu mendapat berbagai tanggapan baik pro maupun kontra. Sebagian menyambut baik
usulan tersebut dengan alasan agar dapat memonitor kegiatan perjudian seperti yang juga dilakukan oleh negara tetangga seperti Malaysia atau
ingin mengulang kembali apa yang pernah dilakukan oleh gubernur DKI tahun 1967 dengan melokalisasi perjudian liar ke tempat-tempat tertentu.
Sebagian lagi menentang dengan keras usulan tersebut karena dengan lokalisasi tersebut pemerintah dianggap mendukung perilaku berjudi, padahal
hal tersebut jelas-jelas dilarang oleh undang-undang.
Sumber:
www.e-psikologi.com
Terlepas dari berbagai pendapat yang pro maupun kontra terhadap perjudian, perilaku berjudi menjadi bahan menarik untuk dikaji mengingat
perilaku tersebut sangat sulit untuk diberantas. Oleh karenanya, cobalah menganalisis kasus di atas berdasarkan materi yang telah kamu terima.
Untuk membantumu dalam mengkaji kasus di atas jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini.
1
Sebagai seorang individu, bagaimana kamu menyikapi rencana pemerintah DKI Jakarta untuk melokalisasi perjudian?
2 Apakah suatu perilaku berjudi dapat dianggap sebagai perilaku yang
menyimpang? 3
Jika ya, cobalah kaji termasuk perilaku menyimpang yang bagaimana apabila ditinjau dari sudut tujuannya dan jumlah pelakunya
4 Secara umum, apa yang memengaruhi perilaku berjudi?
Kerjakan tugas ini dengan berdiskusi bersama teman sekelompokmu. Manfaatkan berita-berita dalam media massa yang relevan untuk
mendukung analisismu. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan diskusi dengan bahasa yang menarik. Selanjutnya, presentasikan di depan kelas
sebagai wacana dalam diskusi bersama.
Emile Durkheim
Durkheim yang memiliki nama lengkap David Emile Durkheim, dilahirkan pada
tanggal 15 April 1858 di Epinal ibu kota bagian Vosges, Lorraine Prancis bagian timur. Ibunya
yang bernama Melanie, adalah seorang perempuan yang pandai menyulam. Sedang
ayahnya yang bernama Moise, adalah seorang Rabi imam Yahudi di Epinal sejak
era 1830-an. Ayah Durkheim juga kepala Rabi bagian Vosges dan Haute-Marne. Demikian
halnya dengan kakek dan buyut Durkheim, mereka adalah Rabi. Pendek kata Durkheim
adalah keturunan keluarga Rabi. Sebagai anak dan cucu Rabi, Durkheim kecil pun
dididik diproyeksikan akan menjadi Rabi.
Sumber: oeku.net
Emile Durkheim
SOSIOLOGI Kelas X
112
Dan sebagian pendidikan masa kecil Durkheim hingga remaja, dihabiskan di sekolah Rabi.
Kelak Durkheim dikenal dengan teori solidaritas atau konsensus sosialnya. Teorinya ini tidak terlepas dari berbagai peristiwa dan skandal
yang ia saksikan di Prancis. Ia juga dipengaruhi oleh pemikiran Comte lewat tangan ahli filsafat bernama Boutrox. Mengenai minat Durkheim pada
konsensus dan peran tradisi, sebagian laporan menyebutkan bahwa hal itu dimulai sejak ia berkenalan dengan Fustel de Coulanges, saat belajar di
Ecole Normale Superieur.
Teori Durkheim yang lain adalah gagasannya mengenai kesadaran kolektif
conscience collective dan gambaran kolektif representation collective. Gambaran kolektif adalah simbol-simbol yang memiliki makna
yang sama bagi semua anggota sebuah kelompok dan memungkinkan mereka untuk merasa satu sama lain sebagai anggota-anggota kelompok.
Gambaran kolektif adalah bagian dari isi kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif mengandung semua gagasan yang dimiliki bersama oleh para
anggota masyarakat dan menjadi tujuan atau maksud kolektif.
Karya Durkheim dapat disebutkan antara lain De la division du travail
social: etude des societes superieur 1893, Le suicide: etude de sociologique 1877 yang mengupas soal bunuh diri dalam tinjauan sosiologi, serta sebuah
karya mengenai sosiologi agama berjudul Les formes elementaires de la
vie religique en Australie 1912. Karya-karya Durkheim antara lain memberikan pengaruh yang besar terhadap kajian sosiologi agama-agama
dan moralitas masyarakat.
D. Upaya Penanggulangan Perilaku
Menyimpang
Merebaknya perilaku menyimpang, tidaklah dibiarkan begitu saja tanpa adanya suatu tindakan penanggulangan. Demi terciptanya suatu
konformitas dalam masyarakat, pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan penyimpangan. Namun, usaha ini tidak akan berhasil
tanpa adanya kerja sama antara individu dan pemerintah. Upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Penanaman Nilai dan Norma yang Kuat
Penanaman nilai dan norma dilakukan melalui sosialisasi. Dalam hal ini, yang paling berperan adalah media-media sosialisasi yang ada.
Adapun tujuan penanaman nilai dan norma pada diri individu yaitu pembentukan konsep diri, pengembangan keterampilan, pengendalian
diri, pelatihan komunikasi, dan pembiasaan aturan. Tercapainya semua tujuan-tujuan tersebut menjadikan proses sosialisasi menjadi
ideal, yang pada akhirnya seseorang tahu betul yang baik dan mana yang buruk, mana yang sesuai dengan norma dan mana yang melanggar
norma. Dengan demikian, penanaman nilai dan norma yang kuat pada diri individu menjadikannya berperilaku sesuai dengan harapan
masyarakat.
2. Pelaksanaan Peraturan yang Konsisten
Keadaan yang nyaman dan aman dapat pula terbentuk melalui peraturan yang tegas. Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada
hakikatnya adalah usaha mencegah adanya tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai saranaalat penindak laku penyimpangan.
Namun, apa yang akan terjadi jika peraturan yang dikeluarkan tidak konsisten? Jelas, akan menimbulkan tindak penyimpangan.
Menurut pendapatmu, bagai- mana cara yang paling tepat
menanggulangi merebaknya perilaku menyimpang?