STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007
III- 6
Gambar 3.2 Waduk Batutegi yang Diguna kan sebagai PLTA
3.1.2 Raw a-rawa
Lahan basah utam a yang te rdapat di Lampung adaah Ra wa Jitu, Rawa Pitu, dan Ra wa Sragi yang sebagian be sar ad a di wilayah timur dan timur laut Propinsi
Lam pung Kab upaten Tulang Ba wang. Fung si -fungsi lahan ba sah ini antara lain: sebagai perikanan air ta war, m enahan pa sang ai r laut, sebag ai kolam raksa sa
pencegah b anjir, dan tem pat sua ka ane ka bu rung air. Di wilayah Kabupate n Tulang Bawang terdapat a real lahan basah wetland yang
cukup luas, yaitu ham paran rawa-ra wa air ta wa r di sepanjang DAS Tulang Bawang bagian hilir. M enurut Karizal 2006, lahan rawa ini merupa kan tipe e kosi stem ra wa
gam but yang terbesa r di P ropin si Lam pung dengan lua s lahan m encapai lebih kura ng 77.000 ha 87,9 ; seda ngkan di Lampung Tim ur luasnya han ya 11.000 ha
12,1 . Pada tahun 1990 hampir seluruh lahan gambut di Pro vinsi Lampung term asu k gam but sedang yang didom inasi oleh hemist sm ineral dan um um nya
bera so siasi dengan tanah m ineral bergambut. Hingga saat ini, berdasarkan data tahun 2002, kom po sisin ya berubah: gam but sed ang m enyusut m enjadi 23,3
20.000 ha dan te rbentu k g ambut dang kal 7,7 6.700 ha se rta gam but sangat dangkal se kita r 69 60.0 00 ha. Selu ruh gam but sangat dangkal tersebut berada
di Kabupaten Tulang Bawang. Ra wa-rawa di DAS Tulang Bawa ng terham par di a real selua s lebih kurang 86.000
ha yang terleta k di antara mulut Sungai Tulang Bawang dan Kota Menggala. Pada mulanya hampir 90 persen wilayah ini terdiri dari hutan ra wa gelam dan ham pir 10
STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007
III- 7
persen be rupa hutan mangro ve. Ka rena kondi si alam yang telah menjadi se kunder, rawa telah m engalami penurunan, bai k dalam hal flora m aupun faunanya.
Ham paran rawa gam but yang te rda pat di Ka bupaten Tulang Ba wang terdiri dari beberapa ra wa , antara lain Ra wa Pa cing ± 600 ha , Ra wa Kandi s ± 900 ha, dan ±
12.000 ha ham paran ya ng tediri dari Rawa Tenu k, Rawa Ba kung, Rawa Bungur, Bawang Belim bing, Bawang Lam bu, dan Ba wang Puru s.
Gam bar 3.3 Ra wa Ba kung pada Saat Kemarau Okt ober 2006 Ra wa-rawa di DA S Tulang Bawang menyo kong kehidupan sejum lah penting i kan,
baik dalam hal keane karagaman jenis maupun jumlah hasil panennya yang telah memberika n sum bangan yang berarti bagi pengha silan m asyara kat set em pat.
Berdasa rkan hasil kajian yang dilaku kan oleh Noor et al 1994 setida kn ya te rdapat 88 jenis i kan yang te rdapat di se kit ar ra wa -ra wa di DAS Tulang Ba wang te rsebut.
Bebera pa jenis i kan rawa yang e kon omis penting antara lain: arwana, belida, jelabat, tawes, seluang, lais, gabus, bau ng, lele, gurami, dan lain-lain. Beberapa
jenis ikan-ikan ini secara periodik beruaya dari ra wa ke sungai atau sebaliknya. Pada wa ktu air sungai meluap m enggenangi rawa di sekitarnya, beberapa jenis ikan
melaku kan migrasi ke ra wa tersebut dan m emijah di lokasi tersebut. Loka si ini juga merupakan loka si bagi pembesaran anakan ikan nu rsery ground .
Bagi m asyarakat setem pat, keberadaan i kan-i kan ra wa m erupa kan anugerah yang tak ternilai dalam hal mem enuhi kebutuhan gizi masyara kat ataupun sebagai pengha silan
jika dijual. Menurut Wiryawan d kk 2002 , si stem DAS Tulang Bawang diperkira kan
STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007
III- 8
mampu menghasilkan ikan 20-100 kghatahun, dengan 85 tangkapan bera sal dari rawa-ra wa. Hasil ini merupakan 40 dari total hasil tangkapan laut dan daratan
diperoleh dari sungai dan rawa-rawa di Kabupaten Tulang Bawang. Sayangnya, pem anfaatan sum berdaya ini sering kali tidak dilakukan secara bijaksana, bah kan
cenderung merusa k. Penggunaan ra cun ataupun arus listri k untu k menangkap ikan, selain penangkapan yang berlebih overexploitted, diduga m enjadi penyebab
menurunnya produksi perikanan ra wa. Keadaan tersebut dapat menyebab kan pem usnaha n massal biota akuati k, terma su k larva dan ana k-ana k i kan yang
seharu snya m enjadi sum ber bibit untuk kebe rlanjutan u saha pe ri kanan di m asa mendatang. Kecende rungan lainnya yang terjadi adalah degradasi habitat akibat
reklama si, draina si, konve rsi, pen cemaran perairan, ta ngkap lebih, dan te rtutupn ya perairan oleh eceng g ondok Eichornia crassipes dan kiam bang Salvinia molesta
3.2 KUALI TAS AI R