STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007
II- 39
infeksi mata, dan selanjutnya dalam w aktu singkat dapat menjadi lebih berat dengan terjadinya peradangan di paru-paru pneumonia yang apabila tidak dilakukan
tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, setiap kasus flu yang menderita pneumonia dengan faktor risiko kontak dengan burung pada daerah
yang sedang terjadi KLB unggas “flu burung” kasus probable perlu diambil spesimennya untuk pembuktian laboratorium.
Flu burung banyak menyerang anak-anak di baw ah usia 12 tahun. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh
anak-anak belum begitu kuat. Padahal, penyakit ini belum ada obatnya. Pender ita hanya akan diberi obat untuk meredakan gejala yang menyertai penyakit flu itu, seperti
demam, batuk atau pusing. Obat-obatan itu hanya meredam gejalanya, tapi tidak mengobati.
Penularan virus AI dari manusia ke manusia masih diperdebatkan oleh para ahli. Bahkan menurut salah seorang pakar, peluang penularan virus ini dari manusia ke
manusia adalah 50:50. Kemampuan virus flu burung adalah membangkitkan hampir keseluruhan respon bunuh diri dalam sistem imunitas tubuh manusia. Semakin
banyak virus itu tereplikasi, semakin banyak pula sitoksin--protein yang memicu untuk peningkatan respons imunitas dan memainkan peran penting dalam peradangan yang
diproduksi tubuh. Sitoksin yang membanjiri aliran darah, karena virus yang bertambah banyak, justru melukai jaringan-jaringan dalam tubuh efek bunuh diri.
2.4.2 Penye baran AI di Lampung
a Kasus AI tahun 2003- 2006
Peny akit flu burung di Lampung dilapor kan per tama kali ter jadi di Kec amatan Purbolinggo, Lampung Timur pada bulan Desember 2003. Diduga masuk ke
Lampung melalui per dagangan ay am r as afkir dar i Pulau Jaw a. Pada akhir tahun 2003 penularan A I telah menyebar di 10 kabupatenkota 88 kecamatan dengan
kematian unggas sebanyak 977.718 ekor . Pada tahun 2004 ter jadi peningkatan kas us A I di Prov ins i Lampung dengan
kematian unggas sebanyak 1.835.218 ekor. Kasus menurun dr astis sejak bulan April 2004. Penyebar an A I ter jadi di 9 kabupatenkota pada 130 kecamatan.
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007
II- 40
Pada tahun 2005 kasus positif A I menurun drastis dibandingkan tahun 2004 dengan total kematian unggas sebanyak 4.355 ekor yang menyer ang di 4
kabupatenkota 8 kecamatan. Penurunan kas us AI di tahun 2005 tidak ter lepas dar i peran pemer intah, pengusaha, dan masyarakat dalam pengendalian penyakit
AI di Lampung. Pada tahun 2006 kasus pos itif AI sedikit meningkat dibandingkan tahun 2005 dengan kematian unggas sebanyak 16.870 ekor . Peny ebar an A I
terjadi di 30 kec amatan pada 7 kabupatenkota di Prov ins i Lampung.
b Kasus AI tahun 2007
Kasus A I di Pr ovinsi Lampung tahun 2007 sampai dengan 31 September 2007 terjadi di 93 kecamatan yang ters ebar di 10 kabupatenkota. Unggas yang mati
akibat A I ber jumlah 10.372 ekor. Kasus kematian unggas akibat A I ter banyak terdapat di Kabupaten Way Kanan, yaitu sebany ak 4.511 ekor. Kota Metro dan
Bandar Lampung menempati ur utan kedua dan ketiga kasus A I ter banyak di Prov ins i Lampung, yaitu mas ing- mas ing dengan kasus kematian unggas sebanyak
1.657 ekor dan 1.471 ekor. Kabupaten Lampung Tengah mer upakan daerah yang paling sedikit ter jadinya kas us A I dengan kematian unggas sebanyak 164 ekor.
Kasus kematian unggas akibat flu burung di Prov ins i Lampung memuncak pada bulan Maret 2007 dengan kematian unggas sebany ak 4.327 ekor dan menurun
drastis pada bulan April hingga September . Data selengkapnya dis ajikan pada Tabel 2.4.
Kasus kematian unggas akibat AI di Lampung Bar at meliputi 15 kec amatan, di Kabupaten Lampung Utara dan Tanggamus mas ing- mas ing 13 kecamatan, dan di
Bandar Lampung 12 kecamatan. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 2.5. Di Bandar Lampung kasus kematian unggas akibat A I yang terbany ak terdapat di
Kecamatan Tanjung Karang Barat dengan kematian unggas sampai bulan September 2007 sebanyak 1.010 ekor. Di Kabupaten Tanggamus kasus
kematian unggas akibat A I yang terbanyak terdapat di Kecamatan Pugung dengan kematian unggas sebanyak 149 ekor. Kecamatan Metro Pus at merupakan
kecamatan di Kota Metr o yang paling banyak ditemukan kematian unggas, yaitu menc apai 1.143 ekor. Kasus kematian unggas terbanyak di Kabupaten Lampung
Utara ter dapat di Kelur ahan Kotabumi dengan jumlah 500 ekor ; sedangkan di Kabupaten Way Kanan terdapat di Kecamatan Baradatu 2.970 ekor dan Rebang
Tangkas 1.169 ekor.
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007
II- 41
Tabel 2.4 Rekapitulasi Kematian Unggas Akibat Penyakit Avian Influenza Selama Tahun 2007
satuan: ekor Bulan
No. Kabupatenkota Jumlah
Kec.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Jumlah Total
1 Lampung
Timur 8 0 2 14
101 0 4 50 10 91
272
2 Lampung
Tengah 7
0 0 12 18 10 11 15 70 28
164
3 Tanggamus
13 138 67 12 23 9 0 46 19 23
337
4 Metro 5
71 1.315 8 21 3 5 203 0
31
1.657
5 Tulang
Baw ang 4 0 2 401 0 0 0 0 15 0
418
6 Lampung
Selatan 10 47 0 81 12 17 8 45 60 34
304
7 Bandar Lampung
12 259 49 1.095 3
0 30 20 4 11
1.471
8 Lampung
Barat 15
0 0 158 40 31 76 20 105 83
513
9 Lampung
Utara 13 502 0 45 35 8 68 5 17 45
725
10 Way Kanan
6 1.164 0 2.501 0 177 485 181 0 3
4.511
Jumlah Total
93 2.181 1.435
4.327 253 255 687 585 300 349 10.372
Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Lampung 2007
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007
II- 42
Tabel 2.5 Daftar Kec amatan yang Ter jangkit Penyakit Flu Burung Menurut KabupatenKota di Prov insi Lampung Tahun 2007
Kecam atan No . KabupatenKot a
Nama Jumlah
1 Bandar Lampung
Tanjung Karang Pusat, Kemiling, Tanjung Seneng, Sukarame, Rajabasa, Teluk Betung
Utara, Kedaton, Panjang, Sukabumi, Teluk Betung Selatan, Tanjung Karang Barat.
12
2 Tanggamus Pugung, Gunung Alif, Kota Agung Barat,
Gisting, Pagelaran, Kota Agung Timur, Semaka, Air Naningan, Banyumas, Talang
Padang, Pringsewu, Cu kuh Balak, Wono sobo 13
3 Metro Metro Selatan, Metro Barat, Metro Pusat, Met ro
Utara, Metro Timur. 5
4 Lampung Selatan
Sidomulyo, Candipuro, Jati Agung, Kalianda, Natar, Penengahan, Rajabasa, Punduh Pidada,
Kedondong 10
5 Lampung Utara
Kotabumi, Semuli Raya, Bunga Mayang, Abung Tinggi, Blambangan, Abung Selatan, Abung
Timur, Sungkai Jaya, Hulu Sungkai, Abung Semuli, Bukit Kemuning, Kotabumi Selatan,
Abung Kunang 13
6 Way Kanan
Baradatu, Rebang Tangka s, Blambangan Umpu, Kasui, Negeri Agung, Banjit.
6 7 Tulang
Bawang Banjar Agung, Mesuji, Penawar Tama, Way
Serdang 4
8 Lampung Timur
Batanghari, Pekalongan, Mero Kibang, Purbolinggo, Sekampung, Batanghari Nuban,
Way Jepara, Labuhan Ratu 8
9 Lampung Barat
Balik Bukit, Pa sa r Liwa, Pe si sir Selatan, Pesi sir Tengah, Karya Pengawa, Sukau, Pe sisi r Uta ra,
Balalau, Sumberjaya, Sekincau, Way Tenong, Ngambur, Batu Bra k
15 10 Lampung
Tengah Seputih Mataram, Punggur, Padang Ratu, Kota
Gajah, Pubian, Rumbia, Seputih Banyak 7
Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Lampung 2007
2.4.3 Up aya Penanggulang an