STA TUS LI NGKUN GAN HI DU P DAERAH PROVINSI LAMPUN G 2007
I - 33
usaha yang bersifat m enguntung kan non-agraris da n diikuti dengan kegiatan prom osi dan pe ncadangan usaha.
4. Pemberian bantuan tida k hanya difoku skan pada m odal saja, tetapi juga bantuan pendidi kan dan pelatihan kepada karya wan, bantu an m anajemen
usaha kecil kepada pemilik u saha m ikro, kecil, dan menengah dalam rang ka meningkat kan ke terampilan skill karya wan dan m eningkatkan p rodu ktivitas
usaha kecil. 5. Perlu adanya upaya se cara berkesinam bungan dalam mengatasi
kemiskinan di Propinsi Lampung dengan m enitikberat kan pada se kto r pendidikan guna menyiap kan ten aga ke rja yan g te ram pil.
1.4.8 Ke bijakan T ataruang
Upa ya pening kat an pem bangunan dae rah pe rlu dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan penga wasan pem bangunan yang Iebih terpadu dan te rara h, aga r
sum berdaya yang terbatas dapat dimantaatkan secara efe ktif dan efisien. Salah satu upaya untu k mencapainya adalah melalui kete rpad uan da n kese ra sian
pembangunan dalam m atra ruang yang tert ata se cara bai k. Untuk ke butuhan tersebut, penyiapan rencan a tata ruang wilayah diharapka n dapat
mengakom oda si kan b erbagai perubah an dan pe rkem bangan di wilayah P ro vinsi Lampung seca ra terpadu dan se rasi.
Ren cana Tata Ruang Provinsi Lampung 2000-201 5 di susun berlandaskan UU Nomor 24 Tahun 19 92 tentang Penataan Ruang dan UU Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Dae rah. RTRWP Lam pung merupa kan pe rwujudan rencana spa sial pengembangan Dae rah Pro vinsi Lampung 15 tahu n ke depan pada skala 1 :
250.000. RTRWP Lampung merupakan penjabaran st rategi dan arah kebija kan pemanfaatan ruang wilayah nasional ke dalam strat egi dan st rukt ur wilayah Dae rah
Pro vin si Lam pung. Secara fung sion al RT RWP L am pung merupa kan suatu kebijakan po kok pem bangunan Daerah P rovinsi Lampung yang diwujud kan ke
dalam bentuk rencana st ruktu r yang menunjukkan anta ra lain: a Perum u san kebija ksana an poko k pem antaatan ruan g di wilayah P ro vinsi
Lampung; b Perwujudan kete rpad uan, kete rkaitan, dan ke seimbangan perkem bangan
wilayah Provin si Lam pung dengan sekitarn ya, khu susnya wilayah Sumatera bagian Selatan, se rta ke sera sian antar sektor;
STA TUS LI NGKUN GAN HI DU P DAERAH PROVINSI LAMPUN G 2007
I - 34
c Pengarahan loka si inve sta si yang dilaksanakan Pem erintah danatau masya rakat;
d Pengarahan guidan ce bagi pengem bangan yang bersifat lintas kabupaten kota.
Dalam upaya mewujudkan vi si pembangunan Provin si Lam pung, maka arahan perencanaan, pemanfaatan , dan penge ndalian tata ruang wilayah P ro vinsi
Lampung yang menda sari RT RW P Lam pung 2000 -2005 dio rientasi kan un tuk melaksana kan tiga m isi utam a sebagai berikut:
1. Meningkat kan ke sejahtera an pendud uk Lam pung. 2. Memperkuat dan m embangun seluruh bagian wilayah p rovin si se suai
dengan poten sinya. 3. Membangun Iingkungan yang le stari se cara berkelanjutan.
Strategi pembangunan t ata ruang dilaku kan melalui: a Pengendalian se cara konsi sten kegiatan budidaya yang dapat m emutus
atau m engganggu fung si suatu e kosi stem. Untu k menjalankan strat egi tersebut, p ro ses kesepa katan m engenai delinea si ka wa san lindung yang
Iebih reali sti s menjadi amat penting dan pe rlu diikuti oleh irnplementasi pemanfaatan ruang dan pengendaliannya se cara taat asa s. Pro ses
pemaduse rasian TGHK dan evalua si hak ata s t anah m enjadi tahap awal pro ses perencanaan tata ruan g untu k m enyiap kan alo kasi ruang budidaya di
Pro vin si Lam pung. Seluruh kriteria ka wa san lindung perlu di kaji dalam konteks P rovin si Lam pung, term asu k dae rah aliran sungai, hutan lindung,
pe si sir, ra wan gem pa, maupun perlindungan setem pat. b Memperkuat basi s pere konomian menurut sekto r-se ktor ungg ulan pada
masing-ma sing wilayah, terma suk mem perlua s keane karagam an sum berdaya alam yang perlu dim anfaatkan, antara lain sumberda ya m ineral,
peri kanan dan laut, dan seb againya. Dalam st rategi ini identifikasi sum berdaya alam , skala, dan nilainya menjadi penting untu k ke kuatan dan
perlua san a ktivita s an dalan bagi setiap bagian wilayah Provin si Lampung. c Membentuk satuan ruang pen gem bangan yang lebih efisien da ri segi
aksesibilitas, kondi si fi sk wilayah, ket ersediaan sumberdaya alam, sum berdaya manusia, se rta pe ranan pendu kungnya. Satuan ruang
pengembangan diharap kan m enjadi lebih terbata s skalanya, nam un jumlahnya menjadi lebih besar. P rin sip yang dianut adalah terciptanya skala
STA TUS LI NGKUN GAN HI DU P DAERAH PROVINSI LAMPUN G 2007
I - 35
ruang yang lebih terjangkau oleh suat u pu sat dengan hinterland-n ya, sehingga skala ekono rni suatu u saha dapat dicapai oleh se kto r
perekonom ian ra kyat di pede saan. d Memperpende k hirarki fung sional dan tata-kaitan forward linkage antara
se ktor primer, se kunder, dan tersier melalui pengembangan agropolitan untuk mewadahi agroindust ri dan agrobi sni s dan setiap satuan ruang
pengembangan. M elalui perkuatan si klu s produ ksi dalam satuan ruang yang lebih terbatas diharap kan se kto r primer tida k sekeda r menghasil kan bahan
mentah hasil ekst raksi, narnun membentuk daur pertambahan nilai untuk dinikm ati seca ra setempat serta m elibatkan pela ku e konom i lokal secara
langsu ng. Dengan senantia sa memperkuat basi s e konom i lokal, m aka se kaligus akan te rbangun keterkaitan fungsional secara ho rizontal antar
satuan ruang p engem bangan. e Memperkuat indu strial-belt yeng telah terbentu k di se kita r Bandar L ampung
dengan m engupaya kan pengu rangan ketergantungan terhadap pu sat Ja karta.
f Stru ktu r ruang wilayah P rovinsi Lampung teru tam a dibentu k oleh jaringan pra sarana tran spo rta si dan pusat pelayanan. Dua hal po kok yang menjadi
pertimbangan utama bagi penetapan struktur ruang wilayah P ro vinsi Lampung adalah pengembangan struktu r ruang yang lebih bersifat
horizontal dibanding kan be rhira rki, serta pe rkuatan st ru ktu r m ikro pada satuan ruang yang lebih efi sien melalui pem bangunan feeder-road ke sentra
pengha sil sum berdaya p rimer. Hira rki fungsional wilayah Provinsi Lampung yang bersifat hori sontal diwujud kan
dalam 3 tiga hirarki p usat p elayanan, yaitu: a. Pusat Pelaya na n P rimer, yaitu pusat yang rnelayani wilayah P ro vinsi
Lampung danatau wilayah se kita rnya S umbag sel. Pu sat pelayanan mi terleta k di Kota Banda r Lampung.
b. Pusat Pel aya nan Sekunde r, yaitu pu sat ya ng melayani satu atau lebih