Upa ya Penanggulangan Bencana

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007 II- 35 sedangkan rumah yang per manen atau semi-per manen banyak yang rusak parah. Karena pondasi rumah mereka ikut ambruk terbaw a gelombang pasang. Kerusakkan juga ter jadi di kompleks TPU yang baru saja diperbaiki. Tulang tengkorak manusia dan kain kafan pembungkus mayat banyak bertebaran di tepi pantai. Warga mengumpulkan tulang-tulang tersebut untuk dimakamkan kembali. Makam yang masih memiliki ahli w aris dipindah ke daerah yang lebih tinggi.

2.3.3 Upa ya Penanggulangan Bencana

Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membantu korban gelombang pasang antara lain dengan menginventarisir kerugian w arga dan memberikan santunan untuk membenahi kerusakan dan kerugian yang diderita w arga. Pemerintah Kabupaten Tanggamus bahkan menyediakan lahan untuk merelokasi 33 orang kepala keluarga KK korban gelombang pasang ke lokasi lahan tanah yang jauh dari bibir pantai. Masing-masing KK mendapatkan bantuan tanah pekarangan untuk rumah seluas 10 x 15 meter. Bantuan tersebut diberikan kepada 12 orang w arga RT 10 dan 21 orang w arga RT 14. Hantaman gelombang pasang yang dialami oleh masyarakat yang tinggal di kaw asan pesisir Lampung telah menggugah kesadaran para stake holders akan pentingnya upaya-upaya mitigasi bencana di w ilayah pesisir. Sehubungan dengan keraw anan w ilayah pesisir terhadap bencana alam maka perlu upaya untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkannya. Mitigasi adalah rangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Pemahaman bahw a bencana di kaw asan pesisir tidak dapat dihindari, namun dapat dikelola sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiw a dalam jumlah besar, perlu secara terus menerus disosialisasikan dan disuluhkan kepada masyarakat pesisir. Teknik-teknik mitigasi bencana perlu diperkenalkan dan dibudayakan kepada masyarakat pesisir. Pemerintah pusat, antara lain melalui Departemen Kelautan dan Perikanan, telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengambil beberapa tindakan yang perlu segera dilakukan. Sejak tanggal 17 Mei 2007, Departemen Kelautan dan Per ikanan DKP telah melakukan komunikasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan kabupatenkota melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Lampung mengenai inventarisasi data kerusakan saranaprasarana dan masyarakat STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007 II- 36 pesisir yang terkena dampak gelombang pasang. Disamping itu, tim DKP juga ditugaskan ke beberapa lokasi untuk koordinasi dengan Pemer intah Daerah melakukan observasi kerusakan dan verifikasi data. Beberapa langkah yang telah dikomunikasikan ke Pemerintah KabupatenKota melalui Pemerintah Propinsi pada tanggal 17 dan 18 Mei 2007 antara lain: a tanggap darurat berupa pengamanan keluarga dan aset termasuk kapalperahu, dan alat tangkap. b saran agar Pemda mengusulkan operasi pasar beras kepada Dolog setempat. c melakukan inventarisasi masyarakat pesisir, dan saranaprasarana kelautan dan perikanan yang terkena dampak. d bersama Pemda melakukan koordinasi dengan Satkorlak setempat untuk mengambil langkah-langkah penanganan di daerah. e memantau terus ramalan cuaca laut yang dikeluarkan kantor BMG setempat dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan. Langkah lebih lanjut DKP ke depan antara lain: 1 bersama Pemda melakukan verifikasi data, 2 mendukung Pemda melakukan langkah tanggap darurat berupa bantuan sembako untuk masyarakat, 3 membantu Pemda menyusun rencana rehabilitasirekonstruksi disesuaikan dengan ketersediaan anggaran tahun 2007. Prioritas pertama adalah membantu Pemda agar masyarakat nelayan kembali melaut dan masyarakat pesisir lainnya kembali melakukan kegiatan ekonomi sehari-hari. Dana pemulihanrehabilitasi bertahap menggunakan APBN 2007 dan APBD III disesuaikan dengan tingkat masalahnya, pembiayaan APBN dapat berupa revisi A PBN 2007 atau bila diperlukan APBN perubahan ABT. Mengantisipasi terjadinya bencana yang lebih serius, DKP juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Koordinasi Nasional Bakornas Penanggulangan Bencana. Beberapa strategi yang perlu dilakukan dalam rangka mengatasi terjadinya gelombang pasang yang sebagian besar berdampak kepada nelayan adalah sebagai berikut: 1 memasukkan resiko gelombang pasang bencana lautpesisir dalam kebijakan, perencanaan dan program-program pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, secara terpadu dan efektif, dengan penekanan STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007 II- 37 khusus pada pencegahan, persiapan dan pengurangan kerentanan disaster preparedness selama berlangsungnya gelombang pasang; 2 pengembangan dan penguatan institusi, mekanis me dan kapasitas kelembagaan terutama di daerah dan masyarakat pesisir sehingga masyarakat pesisir dapat meningkatkan ketahanannya terhadap bencana pesisir; 3 meningkatkan kerjasama dengan BMG dan sosialisasi data ramalan cuaca kepada masyarakat sehingga mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh gelombang pasangbencana pesisir. DKP akan bekerjasama dengan Pemda mensosialisasikan pembangunan kaw asan pesisir berbasis mitigasi bencana, antara lain meliputi tata ruang pesisir, zonasi untuk berbagai keperluan di pesisir ter masuk perumahan dan konstruksi rumah ramah bencana building code. Pada tahun 2007 DKP telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung melakukan penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Rencana Zonasi Kaw asan Pesisir Kota Bandar Lampung. Upaya-upaya mitigasi bencana di w ilayah pesisir akan menjadi masukan yang berharga untuk penyusunan kebijakan tersebut dalam rangka penataan w ilayah pesisir Kota Bandar Lampung. Demikian pula halnya akan dilakukan untuk kabupatenkota lainnya di w ilayah pesisir Lampung yang raw an bencana di masa mendatang. 2.4 WABAH FLU BURUNG AVIAN INFLUENZA 2.4.1 Virus Flu Burung