STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007
III- 8
mampu menghasilkan ikan 20-100 kghatahun, dengan 85 tangkapan bera sal dari rawa-ra wa. Hasil ini merupakan 40 dari total hasil tangkapan laut dan daratan
diperoleh dari sungai dan rawa-rawa di Kabupaten Tulang Bawang. Sayangnya, pem anfaatan sum berdaya ini sering kali tidak dilakukan secara bijaksana, bah kan
cenderung merusa k. Penggunaan ra cun ataupun arus listri k untu k menangkap ikan, selain penangkapan yang berlebih overexploitted, diduga m enjadi penyebab
menurunnya produksi perikanan ra wa. Keadaan tersebut dapat menyebab kan pem usnaha n massal biota akuati k, terma su k larva dan ana k-ana k i kan yang
seharu snya m enjadi sum ber bibit untuk kebe rlanjutan u saha pe ri kanan di m asa mendatang. Kecende rungan lainnya yang terjadi adalah degradasi habitat akibat
reklama si, draina si, konve rsi, pen cemaran perairan, ta ngkap lebih, dan te rtutupn ya perairan oleh eceng g ondok Eichornia crassipes dan kiam bang Salvinia molesta
3.2 KUALI TAS AI R
Sungai m erupakan salah satu sumbe r air yang berf ung si dalam pem enuhan kebutuhan ma sya rakat. Sema kin meningkatn ya pe rtum buhan pendud u k dan indu stri
sem akin m eningkat pula ting ka t beban pencemar, ka rena ke cende rungan sungai sebagai tempat pem buangan sam pah atau limbah rum ah tangga atau lim bah
dom esti k, dan lim bah industri Fardia s, 1992 . Menurut Manan 1987 dalam Bapedalda Pro vin si Lampung 2003 DAS adalah suatu wilayah pene rim a air hujan
yang dibata si oleh punggung bu kit at au gunu ng, di man a sem ua curah h ujan ya ng jatuh di ata snya a kan mengalir ke sungai dan a khi rnya be rm uara ke laut.
Selanjutnya Yuwono 2000 m enjelaskan bah wa DAS merupa kan suatu si stem hidrologi, sehingga apabila kawasan tersebut mendapat ma su kan dalam bentuk
hujan maka a kan m empengaruhi fluktuasi aliran sungai se rta air ba wah tanah ground wate r table. S em ua itu tergantung kara kte ri sti k fi sik DAS, seperti
penggunaan lahan, to pografi, faktor bentuk dan morfom etri su ngai. Menurut P P No. 82 Tahu n 2001 pencem aran air a dalah ma su knya a tau
dim asu kka nnya m akhluk hidup, zat, en ergi, dan atau kom pon en lain ke dalam air oleh kegiatan manusi a, sehingga kualitas ai r turun sam pai ting kat tertentu yang
menga kibat kan air tidak dapat berfu ng si se suai dengan peru ntu kannya. Pe rai ran dikatakan tercemar a pabila zat atau bahan pen cemar polut an terdapat di dalam
air melebihi bata s ka da r yang dipe rboleh kan, se hingga ai r tersebu t tidak da pat dipergu na kan lagi sesuai de ngan perunt u ka nnya. Ma suknya lim bah akan
menurunkan kualitas lingku ngan perairan terutama sungai yang be rpenga ruh
STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007
III- 9
terhadap t erhambatnya fung si e kosi stem dan peru bahan stru ktur kom unitas sungai tersebut.
Pencem aran perairan um um nya disebab kan oleh berbagai limbah industri, lim bah pertanian dan pete rna kan, limbah pariwi sata, limbah dom esti k, p u sat perbelanjaan
dan pa sar, rum ah sakit, perhotelan, serta t ransp orta si sungai. Di P rovinsi Lam pung, sem ua sungai be rpotensi untuk tercem ar t erutam a yang di sebabkan oleh lim bah
agroindust ri, tetapi yang sudah sering terjadi atau su dah tercem ar adalah sungai- sungai di Kabupat en Lam pung Uta ra, Tulang Bawang, dan Kabupaten Lampung
Tengah. Di Kabupaten Lam pung Utara da n Tulang Bawang te rdapat beberap a agroindu stri,
seperti industri tapioka, pen golahan minya k kelapa sawit, pengolahan ka ret, a sam sit rat, dan gula putih. Sungai yang berpoten si te rcemar adalah W ay Ra rem di
Kabupaten Lampung Uta ra da n Way Tulang Ba wang di Kabupaten Tulang Ba wang. Di Kabupa ten Lam pung Tengah terd apat lebih ku rang 46 8 pe ru sahaan, bai k skala
kecil, sedan g, maupun be sar. Di ant ara peru sah aan te rsebut, terd apat seban ya k 61 peru sahaan ag roindu stri indust ri tapioka, pengolahan minyak kelapa sa wit, a sam
sit rat, gula putih, ethanol, ke rtas, dan pen galengan nana s yan g be rpotensi mencemari sun gai. Di kabupaten ini sungai-sungai be sa r yang menerima lim bah
agroindust ri tersebut adalah Way Seputih, Way Pengubuan , dan Wa y Terusan.
Pencem aran p ada salah satu sungai ini akan m enimbulkan reaksi da ri m asyara kat kare na pen duduk di bagian hilir Way Seputih sebagian be sa r adalah nelayan.
Terjadinya pencem aran perairan oleh agroindu stri terutam a diseb abkan pem buatan Unit Peng olahan Lim bah Cair UPL C tida k dide sain be rdasa rkan volume lim bah
dan m asa retensi sehingga UP LC tida k berfu ng si dengan bai k atau mengalami keru sa kan karena kon stru ksin ya kurang kuat.
Berdasarkan d ata pengu kuran kualita s air ya ng diu kur setiap bulan pad a M ei- De sem ber 2006 dan April-Agustu s 2007 p ada bebe rapa DAS di P ropinsi
Lam pung, yaitu: Way Teru san, Way Se putih, Way Pengubu an, Wa y Tulang Ba wang , dan Wa y S e kam pung, di ketahui kondisi mutu ai r m asing-ma sing sungai
tersebu t sepe rti yang t ertera pada Tabel 3.4-.3.8. Mutu air da ri kelim a DAS tersebu t berada pada kondi si sed ang hingga bu ruk be rda sarka n penggolon gan
mutu air kelas I I P P 82 2001 . B ebe rap a pa ram ete r kualita s air yang telah m elebihi ba ku m utu a dalah: DO, BOD
5
, COD, H
2
S, NO
2
-N, dan CN, ya ng nilainya bisa berbeda -beda untu k setiap lo kasi pen gu kuran.
STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007
III- 10
DA S Seputih dan Sekampung yang term asu k dalam DA S utam a di P rovinsi Lam pung mempunyai kecen derungan dim anfaat kan un tuk pem buangan lim bah
indust ri, pe rtanian, dan rumah tangga yang ad a di sepanjang aliran sungai, bai k yang beru pa limbah padat m aupun limbah cair. Kondisi ini menyebab kan terjadinya
pencem aran bah an org ani k m aupun anorgani k yang semakin ha ri semakin meningkat.
a. Way Tul ang Ba wa ng