Way Pe ga dungan

STA TUS LI NGKUN GAN HI DU P DAERAH PROVINSI LAMPUN G 2007 III- 21

f. Way Pe ga dungan

Pengu kuran kualitas air sepanjang Way Pegadungan yan g dilaku kan di em pat titik pengu kuran selama April-Agustus 2007 menunjukkan kondisi yang bervaria si. Bebera pa parameter kualita s air tida k sesuai dengan ba ku mutu dan bebe rapa di antaran ya mengindika si kan telah te rjadinya pencem aran bahan organi k Tabel 3.9. Di loka si pengukuran di De sa Ratna Da ya PG-01 pa da bulan Mei, Juni, dan Agu stu s nilai BOD telah melebihi baku mutu yang berva riasi antara 4,34 -6,4 ppm. Oksigen terla rut te rcatat di bawah ba ku mutu yang ditetap kan terjadi pada Juli 2007, namun nilainya relatif tida k signifikan. Amonia k di keta hui telah melebihi nilai baku mutu antara bulan Juni-Agustus 2 007, namun kenai kannya tida k te rlalu signifikan. Di loka si penguku ran di Desa Raman Endra PG-02 kondisi peraira n relatif masih baik. Nilai BOD te rcat at sedi kit melebihi baku mutu pada bulan Mei dan Juli 2007; sedang kan kandungan nitrit pada bulan M ei 2007 adalah 0,085 ppm, dan nilai ini sedi kit di atas baku m utu yang ditetapkan. Di rua s sungai Way Puring P G-03 diketahui kand ungan bahan o rgani k BOD telah melebihi baku mutu pada M ei-Juli 2007 dan nilainya be rva riasi antara 3,67-6,76 ppm. Beberapa pa ram eter yang diu kur lainnya, sepe rti amoniak, si anida, dan oksigen terla rut dike tahui sedi kit melebihi baku m utu, nam un nilainya tidak signifi kan. Kondi si yang relatif tidak be rbeda juga terdapat di titik penguku ran PG-04 De sa Tanjung Kencono . Nilai BOD pada bulan Mei-Juli 2007 telah m elebihi baku m utu dan nilainya bervaria si anta ra 3, 67-7,65 ppm. Pa ram eter lainnya, sepe rti amoniak dan nitrit, dike tahui telah melebihi baku mutu, namun nilainya relatif tidak signifi kan. STA TUS LI NGKUN GAN HI DU P DAERAH PROVINSI LAMPUN G 2007 III- 22 Tabel 3.9 Kualitas Air Wa y Pega dungan Tahun 2007 Su mber: Bapedalda Provin si La mpung 2007 STA TUS LI NGKUN GAN HI DU P DAERAH PROVINSI LAMPUN G 2007 III- 23 Untuk mengatasi ma salah tersebut Pemerintah Dae rah Pro vin si Lam pung telah melaku kan suatu kegiatan untu k menjaga kualita s air sungai melalui Program Kali Bersih Pro kasih. K egiatan P roka sih merupa kan suatu usaha pem antauan terhadap lim bah buangan indu stri. Peneg akan hu kum terhad ap pela ku pen cem aran perairan juga dilaku kan dalam rangka mencipta kan i klim yang kon dusif dan komitmen untuk menjaga mutu air DAS agar tetap dalam kondisi yan g bai k tidak tercem ar. Di sam ping itu, m elalui Surat Keputusan Gub ernu r Ke pala Daerah Ting kat I Lampung nomor: G625 B.V II HK1995 , tentang peru ntu kan kelas air sungai, DAS Seputih dengan anak sungainya sepe rti: Wa y Tatayan, Way Waya, Way Sab uk, Way Tipo dan Way Punggu r dan DAS Se kampung dengan anak sungainya yang m eliputi: Way Kandi s, Way Hui, Way Galih, Way Sulan dan Way Ketibung terma su k dalam golongan B, yaitu air yang dapat diguna kan seb agai air baku air minum. Penggolongan ini berdasa rkan Peraturan Pemerintah PP No. 20 Tahun 1990, atau setara dengan kelas I satu menurut PP No. 82 Tahun 2001, dan penggolongan pe runtukan tersebut perlu di kaji ulang seiring dengan bertambahnya wa ktu, pertam bahan pendudu k dan perkem bangan indust ri di daerah se kitar aliran sung ai. Karena pada da sarn ya sungai merupa kan p erairan terbuka yang mengalir dan mendapat masukan dari berbag ai masukan yang be rasal da ri dae rah sekit arn ya, yang sebagian be sar bera sal dari aktivita s m anu sia yang tinggal di se kita r sungai. Selam a periode 2007 Bapedalda Pro vinsi Lampung telah menangani bebe rapa ka sus yang m encemari lingkung an perairan yang di se bab kan oleh a ktivitas indu stri. Hingga Agustu s 2007 te rcatat empat peru sahaan yang telah ditinda klanjuti terkait dengan pe ncemaran perairan yang mere ka laku kan Tabel 3. 9. Pencem aran yang dilaku kan oleh em pat perusa haan tersebut telah menyebab kan kandun gan bahan organi k di perairan cu kup tinggi. Pencemaran yang diakibat kan oleh lim bah pabrik tapioka selain menyebab kan b ahan o rganik di perairan meningkat juga menyebab kan kandungan sianida tinggi. Sianida bersifat racun dan dapat menyebab kan kematian pada beberapa bioat air. Kasu s pen cem aran yang ditangani oleh Bapedalda selama 2007 ini diduga hanya sebagian kecil saja, sedang kan ka sus-ka sus pencem aran perairan lainnya yang ban yak dilakukan oleh indust ri sejenis belum banya k te rung kap. Hal ini dapat dilihat dari ha sil peng uku ran kualitas air p ada bebe rapa sungai subbab 3.2 yang rata-rata mengalami pencem aran baha n organik dan beberapa di antaranya di sertai dengan kand ungan sianida yang m elebihi baku m utu. STA TUS LI NGKUN GAN HI DU P DAERAH PROVINSI LAMPUN G 2007 III- 24 Tabel 3.10 Jeni s Ka su s dan Upa ya Pen yele saian Pencem aran Perairan Tahun 2007 No. Na ma Perusa haan Jenis Usa ha Jenis Kas usLokas i Upaya Penye lesaian Tindak Lanjut 1. PT Su mber Bahagia I SB 1 Pabri k tapioka Pen cemaran Wa y Bungur , Kab . Lampung Timur • Usul sanksi administrasi melalui Surat Gubernur No . 1277 tgl 27-6- 2005 dan Sura t Teguran Men.L H No.B873Dep V.4 LH022007 tanggal 7-2-2007 • Surat Kepala Bapedalda Provinsi La mpung No.070 313IV.022007 tgl 22 Mei 2007 perihal Hasil Penga wa- san Lapangan. • Dalam pengawasanpembinaan • Sudah ada upaya perbaikan alat pengukur debi t air li mbah . 2. PT Siswo Bangun SB16 Pabri k tapioka Pen cemaran Wa y Puring, Kab. Lampung Tengah • Surat Men.LH No.B.869Dep. V-4 LH2007 tanggal 7-2-2007 perihal Perintah Perbai kan Pengelolaan Lingkungan. • Surat Kepala Bapedalda Provinsi La mpung No.070 307IV.022007 tgl 22 Mei 2007 perihal Hasil Penga wa- san. • Penelitian Laporan Pengelolaan Perusahaan bulan Juli 2007 bahwa perusahaan telah mentaa ti keten tuan Pera turan Perundang- undangan yang berlaku Selesai . 3. PT Sinar Ba mbu Ken cana SBK Pabri k su mpi t dan kertas budaya Pen cemaran air di Way Seputih , Desa Buyut Udik, Kec. Gunung Sugih, Kab . La mpung Tengah • Dalam proses penelitian berkas perkara di Kejaksaan Tinggi La mpung. 4. PT Kon verta Mandiri Abadi Pabrik pe mbuatan box kardu s Pen cemaran air dan udara di Dusun Tegal Bungur , Desa Banjar Sari , Ke c. Na tar, Kab . La mpung Selatan • Sudah dilakukan kunjungan ke lapangan dalam rangka inve stiga si kebenaran laporan dari masyaraka t. Su mber : Bapedalda Pro vinsi Lampung 2007 Ke terangan : Da ta hingga Agustus 2007 STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007 IV- 1

BAB IV. UDARA

4.1 KUALITAS UDARA

Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota-kota besar di Provinsi Lampung, terutama di Kota Bandar Lampung, telah meningkatkan kegiatan industri dan transportasi yang berkontribusi pada penurunan kualitas udara ambien dan atmosfer. Penurunan kualitas udara ambien ini terjadi karena emisi yang berasal dari industri, transportasi, domestik, ataupun kebakaran hutan yang telah melampaui daya dukung lingkungan sehingga tidak dapat dinetralkan secara alami. Kejadian kebakaran hutan jarang terjadi di w ilayah Provinsi Lampung, namun pembakaran lahan-lahan pertanian dalam intensitas yang rendah dan tersebar di berbagai tempat seringkali dilakukan oleh masyarakat. Emisi yang dihasilkan dari berbagai aktivitas tersebut ada yang bersifat gas rumah kaca, seperti CO 2 , CH 4 , dan N 2 O, yang dapat mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim. Dalam skala mikro, pencemaran udara dalam ruangan juga merupakan ancaman yang perlu mendapat perhatian. Kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global karena udara telah tercemar terutama akibat proses manusia. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, maka Provinsi Lampung berkew ajiban melakukan pengendalian pencemaran udara. Sumber pencemaran udara dapat dibedakan atas sumber bergerak sarana transportasi dan sumber tidak bergerak yang pada umumnya berasal dari kegiatan industri. Sumber pencemaran yang bersifat alami di Provinsi Lampung dapat berasal dari aktivitas gunung api, yaitu Gunung Krakatau. Gunung ini terletak di Selat Sunda dan letaknya relatif dekat dengan w ilayah Kabupaten Lampung Selatan. Aktivitas gunung api dapat menghasilkan polutan yang berupa debu partikel vulkanik, gas beracun atau movet, Cl 2 , HCl, SO 2 , CO 2 , CO, H 2 , dan N 2 , yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Pada akhir Otober-aw al November 2007 Gunung Krakatau menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Seis mograf di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, mencatat sekitar 200 letusan setiap hari.