commit to user 68
mengingatkan B1 bahwa tindakan membakar orang yang tidak bersalah merupakan tindakan yang kurang baik, dan pasti ada hukumannya bagi yang
melakukan tindakan tersebut. Konteks situasi pada dialog 11 menggambarkan keadaan pada saat
berlangsungnya peristiwa tutur yang terjadi antara A dan B1. Dari konteks situasi tersebut, terlihat bahwa A tidak menyukai tindakan B1. Dari situasi itulah yang
melatarbelakangi A mengucapkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif mengingatkan yang ditujukan kepada B1. Tujuanya A mengucapkan tuturan yang
mengandung tindak tutur direktif mengingatkan supaya B1 menjadi ingat akan sesuatu hal. Oleh sebab itulah A menuturkan tuturan yang berupa tindak tutur
direktif mengingatkan pada data 11 yang bertujuan untuk memberikan anjuran atau pelajaran baik kepada B1. Dari keseluruhan data dalam penulisan ini penulis
hanya menemukan satu data yang mencerminkan tindak tutur direktif mengingatkan, satu data yang menunjukkan tindak tutur direktif mengingatkan
tersebut ditunjukkan pada lampiran data.
7. Membujuk
Membujuk adalah usaha untuk menyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya benar untuk memikat hati atau dapat juga disebut sebagi usaha
untuk merayu KBBI, 2005:171. Tindak tutur membujuk merupakan tindak tutur yang dilakukan penutur untuk menyakinkan lawan tuturnya bahwa yang
dikatakannya benar. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada data berikut.
commit to user 69
12 Konteks tuturan
Latar : di depan sebuah gedung yang baru diperbaiki Peserta : A, seorang ibu penjual gorengan berusia sekitar 40 tahun dan
B1, laki-laki berusia sekitar 30 tahun yang bekerja sebagai tukang bangunan
Tujuan : A berusaha membujuk B1 supaya mau membeli semua gorengan yang dijualnya.
Bentuk tuturan A
: “Mbok ya dibeli to pak, biar saya cepat pulang, anak saya tu
mau minta sepatu pak, dibeli ya pak Mau pak? diborong pak kalau mau, mau ya pak ya, biar saya cepat pulang pak, ya pak
.” B1
: “Uang siapa?”
A :
“Masak nggak punya uang to pak. Lho macem-macam lho pak, mau saya belikan sepatu anak saya e mas, tadi tu nangis.
” RSMT,02,10032010
Dialog 12 diambil dari tayangan RSMT yang bertema “Menjual Semua
Gorengan u ntuk dibelikan sepatu”. A yang sedang berjalan sambil membawa
gorengan yang dijualnya, menghampiri dua orang laki-laki yang sedang bekerja sebagai tukang bangunan di depan sebuah gedung, dan kemudian membujuk B1
supaya bersedia membeli semua jualannya, karena uang hasil jualannya akan dibelikan sepatu buat anaknya.
Tuturan A pada data 12 di atas mengandung tindak tutur direktif membujuk . Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif membujuk yaitu
tuturan
”Mbok ya dibeli to pak”. Tujuan A mengucapkan tuturan tersebut yaitu
A bermaksud memerintahkan secara halus B1 untuk untuk melakukan sesuatu. Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif membujuk tersebut dapat
diartikan A membujuk B1 untuk membeli semua gorengan yang dijual oleh A. Penggunaan kat
a kerja pasif “dibeli” yang didahului dengan kata “mbok” pada tuturan
”mbok ya dibeli to pak” bertujuan memperhalus tuturan yang bermaksud
memerintah tersebut. Dari penanda lingual berupa kata kerja pasif “dibeli” yang
commit to user 70
didahului dengan kata “mbok”, menunjukkan bahwa tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan membujuk.
Konteks situasi pada dialog 12 menggambarkan keadaan pada saat berlangsungnya peristiwa tutur yang terjadi antara A dan B1. Dari konteks situasi
tersebut, terlihat bahwa A sebagai seorang penjual gorengan menggunakan tindak tutur direktif membujuk untuk menyakinkan B1 sebagai calon pembeli supaya
bersedia membeli semua gorengan yang dijualnya. Tindak tutur direktif membujuk yang dituturkan oleh A dilatarbelakangi oleh keinginan A yang menginginkan
menjual gorengannya sampai habis karena uang hasil penjualan gorengannya akan digunakan untuk membeli sepatu anaknya. Oleh sebab itulah A menuturkan
tuturan yang berupa tindak tutur direktif membujuk pada data 12 yang bertujuan untuk menyakinkan B1 untuk bersedia membeli semua gorengan yang dijualnya
secara halus tanpa menyinggung perasaannya. Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur direktif membujuk dapat
pula ditunjukkan pada data 13 berikut.
13 Konteks tuturan
Latar : di pinggir jalan
Peserta : Peminta tolong seorang bapak tuna netra berusia sekitar
45 tahun dan target penolong seorang perempuan penjual sate berusia sekitar 35 tahun B1.
Tujuan : Peminta tolong membujuk target penolong supaya mau
mencarikan kayu untuknya.
Bentuk tuturan A
:
“Saya cariin kayu saja.”
B1 :
“Di sini tidak ada kayu, ndak pa pa.” A
: “Ndak, sambil melipat tongkatnya dan menyerahkannya kepada
penjual sate, ndak, ndak .”
B1 :
“Udah ndak pa pa, udah ndak pa pa.” RSMT,82,05042010
Dialog 13 diambil dari tayangan RSMT yang bertema “Menjual Tongkat
untuk dibelikan Obat ”. A yang sedang berjalan sambil membawa tongkat
commit to user 71
menghampiri B1, dan membujuknya supaya bersedia membeli tongkat, karena uang hasil menjual tongkat akan dibelikan obat buat cucunya.
Tuturan A pada data 13 di atas mengandung tindak tutur direktif membujuk . Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif membujuk yaitu
tuturan
”Saya cariin kayu saja.”. Tujuan A mengucapkan tuturan tersebut yaitu
A bermaksud membujukan B1 supaya bersedia melakukan sesuatunya. Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif membujuk tersebut dapat diartikan A
membujuk B1 untuk mencarikan kayu. Penggunaan kata “cariin” dimaksudkan
untuk memperhalus tuturan yang bermaksud memerintah tersebut. Kata kerja pasif tersebut menunjukkan bahwa tuturan tersebut merupakan tindak tutur
direktif dalam bentuk tuturan membujuk. Konteks situasi pada dialog 13 menggambarkan keadaan pada saat
berlangsungnya peristiwa tutur yang terjadi antara A dan B1. Dari konteks situasi tersebut, terlihat bahwa A menggunakan tindak tutur direktif membujuk supaya B1
bersedia mencarikan kayu buat pengganti tongkat yang telah dijualnya. Tindak tutur direktif membujuk yang dituturkan oleh A dilatarbelakangi oleh keinginan A
supaya B1 mencarikan kayu buat pengganti tongkat yang telah dijualnya secara halus tanpa menyinggung perasaan B1. Oleh sebab itulah A menuturkan tuturan
yang berupa tindak tutur direktif membujuk pada data 13 yang bertujuan untuk menyakinkan B1 supaya bersedia mencarikan kayu untuk membantunya berjalan
secara halus tanpa menyinggung perasaannya. Dari keseluruhan data dalam penulisan ini penulis menemukan lima puluh satu data yang mencerminkan tindak
tutur direktif membujuk, lima puluh satu data yang menunjukkan tindak tutur direktif membujuk tersebut ditunjukkan pada lampiran data.
commit to user 72
Dalam penulisan ini ditemukan 7 jenis tindak tutur direktif yang digunakan oleh A dalam mengutarakan maksudnya terhadap lawan tutur. Seperti yang telah
diuraikan diatas kelima tindak tutur direktif tersebut yaitu meminta, menasihati, menyarankan, melarang, memperingatkan, mengingatkan dan membujuk. A
dalam RSMT biasanya selalu berperan sebagai seseorang dari kalangan kurang mampu, yang menguji kebaikan dari B1 maupun B2 apakah mereka mau
membantunya. Oleh sebab itulah A menggunakan tindak tutur direktif yang berfungsi untuk membujuk B1 maupun B2 untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan keinginan dan maksud dari A. Penggunaan kelima jenis Tindak tutur direktif yang digunakan oleh A dalam RSMT tersebut sangat dipengaruhi oleh
konteks, jarak sosial antara A dan B1 maupun B2. Konteks memang sangat berpengaruh dalam proses kemunculan sebuah tuturan. pengaruh jarak sosial
dalam kemunculan kelima jenis tidak tutur direktif yang digunakan oleh A dalam RSMT, yaitu jauhnya jarak sosial antara A dan B1 maupun B2 yang disebabkan
oleh tidak saling kenal antara keduanya, menyebabkan A menggunakan tindak tutur direktif yang berfungsi meminta, menasihati, menyarankan, melarang,
memperingatkan, mengingatkan dan membujuk. Dari keseluruhan data dalam penulisan ini, bentuk tuturan yang mengandung tindak tutur direktif membujuk
sering sekali digunakan oleh A dalam mengutarakan maksud atau keinginannya, ditunjukan dengan ditemukannya lima puluh satu data yang mencerminkan tindak
tutur direktif membujuk. Keenam bentuk tindak tutur direktif lainnya seperti meminta,
menasihati, menyarankan,
melarang, memperingatkan,
dan mengingatkan jarang digunakan oleh penutur dalam mengutarakan maksud atau
keinginannya.
commit to user 73
C.
Analisis Strategi Kesantunan Negatif yang dilakukan oleh Peminta Tolong A dalam RSMT
Tuturan yang terdapat dalam RSMT ini sebagian besar berisi tuturan permintaan tolong dari A terhadap B1, dan juga tanggapan dari B1 terhadap
maksud A. Tuturan dari A dalam RSMT bertujuan membujuk orang yang belum pernah dikenal oleh A, supaya bersedia menolongnya sebagian besar diungkapkan
dengan tindak tutur direktif. Tuturan yang mengandung tindak tutur direktif yang dilakukan oleh A tersebut, terkadang dapat mengancam muka negatif B1, karena
tindakan A tersebut mengganggu kebebasan B1 untuk melakukan sesuatu. Seorang penutur, sebaiknya menggunakan beberapa bentuk strategi kesantunan
untuk mengurangi resiko ancaman muka negatif terhadap lawan tuturan. Dalam RSMT penulis menemukan lima bentuk strategi kesantunan negatif yang
digunakan oleh A, untuk mengurangi potensi ancaman muka negatif B1. Kelima strategi itu yaitu a strategi 1, yaitu menggunakan ungkapan secara tidak
langsung, b strategi 2, yaitu menggunakan pertanyaan berpagar, c strategi 4, yaitu meminimalkan paksaan, d strategi 5, yaitu memberi penghormatan, e
strategi 7, yaitu menghindari penyebutkan penutur dan lawan tutur. Dalam RSMT penulis juga menemukan lima bentuk kombinasi strategi
kesantunan negatif yang digunakan oleh A, untuk mengurangi potensi ancaman muka negatif B1. Kelima kombinasi strategi itu yaitu a strategi 1 dan strategi 5,
yaitu menggunakan ungkapan secara tidak langsung dan memberi penghormatan, b strategi 1 dan strategi 7, yaitu menggunakan ungkapan secara tidak langsung
dan menghindari penyebut penutur dan lawan tutur, c strategi 2 dan strategi 5, yaitu menggunakan pertanyaan ber
pagar‟ dan memberi penghormatan, d strategi
commit to user 74
4 dan strategi 5, yaitu meminimalkan paksaan dan memberi penghormatan, serta e strategi 1 strategi 4, dan strategi 7, yaitu menggunakan ungkapan secara tidak
langsung, meminimalkan paksaan dan menghindari penyebutkan penutur dan lawan tutur. Penjelasan mengenai kelima kombinasi strategi yang digunakan oleh
A tersebut sebagai berikut.
1. Strategi 1: Menggunakan Ungkapan secara Tidak Langsung