Strategi Kesantunan Positif Kesantunan Positif

commit to user 34 menciptakan suatu suasana yang berpotensi mengancam muka lawan tutur yaitu penutur membuat suatu atmosfir yang berbahaya terhadap muka lawan tutur”. e. Ungkapan mengenai non-cooperation in an activity-e.g. disruptively interruping H’s talk, making non-sequiturs or showing non-attention S indicates that he doesn’t care about H’s negative or positive wants “ungkapan yang tidak kooperatif terhadap lawan tutur, yaitu penutur menyela pembicaraan lawan tutur, menyatakan hal-hal yang tidak menunjukkan kepedulian penutur menunjukkan ketidakpedulian terhadap keinginan muka negat if maupun muka positif lawan tuturnya”. f. Ungkapan mengenai address terms and other status marked identification in initial encounters S may misidentify H in an offensive or embarrassing way, intentionally or accidentally “ungkapan mengenai sebutan ataupun hal-hal yang menunjukkan status lawan tutur pada perjumpaan pertama. Dalam situasi ini mungkin penutur membuat identifikasi yang keliru mengenai lawan tuturnya yang melukai perasaannya atau mempermalukannya baik secara sengaja ataupun tidak”.

b. Strategi Kesantunan Positif

Setiap orang pastilah ingin menghindari tindakan yang mengancam muka lawan tutur dalam suatu komunikasi, dan akan menggunakan strategi tertentu untuk mengurangi perasaan yang kurang senang dari lawan tuturnya. Brown dan Levinson 1987: 103-129 menawarkan beberapa strategi untuk menyelamatkan lawan tutur atau untuk mengurangi ancaman terhadap muka positif lawan tutur dan juga memberikan beberapa contoh tuturanya, yaitu: commit to user 35 a Strategy 1: Notice; attend to H his interests, wants, deeds, goods “Memperhatikan minat, keinginan, kelakuan, barang-barang lawan tutur”. Penggunaan strategi ini misalnya penutur memperhatikan kondisi lawan tutur yang meliputi segala perubahan secara fisik, kepemilikan barang-barang tertentu dan lain-lain. Contoh: 12 Goodness you cut your hair … By the way, I came to borrow some flour. “Wah, baru saja potong rambut ya… Omong-omong saya datang untuk m eminjam sedikit tepung terigu” Brown dan Levinson, 1987: 103. b Strategy 2: exaggerate interest, approval, sympathy with H “Melebih- lebihkan rasa ketertarikan, persetujuan, simpati terhadap lawan tutur”. contoh: 13 What a fantastic garden you have “Kebun anda betul-betul luar biasa bagusnya” Brown dan Levinson, 1987: 104. c Strategy 3: Intensify interest to H ”Meningkatkan rasa tertatik terhadap lawan tutur” Misalnya pada suatu interaksi, penutur suka menyelipkan sisipan ungkapan dan juga pertanyaan-pertanyaan yang tujuannya hanya untuk membuat lawan tutur lebih terlihat pada interaksi tersebut, misalnya 14 You know ”Anda tahu kan”, d Strategy 4: use in group identity markers “Menggunakan penanda yang menunjukkan kesamaan jati diri atau kelompok,” Contoh: 15 “Help me with this bag, will you son, love, mate, friend? “Bantu saya membawa tas ini ya nak?” Brown dan Levinson, 1987: 108. commit to user 36 e Strategy 5: Seek agreement ”Mencari dan mengusahakan persetujuan dengan lawan tutur” Contoh: 16 A: “I had a flat tyre on the way home” “Dalam perjalanan pulang ban saya kempes” B: Oh God, a flat tyre ”Masya Allah, bannya kempes” Brown dan Levinson, 1987: 113. f Strategy 6: Avoid disagreement ”Menghindari pertentangan dengan lawan tutur” Contoh: 17 A: What is she, small? “Bagaimanakah dia, badannya kecil?” B: Yes, yes she’s small, smallish, um, not really small but certainly not very big. “Ya, memang kecil, tapi sebenarnya tidak terlalu kecil dan tidak juga terlalu besar” Brown dan Levinson, 1987: 114. g Strategy 7: Presupposeraiseassert common ground “Mempresuposisikan atau menimbulkan persep si sejumlah persamaan penutur dan lawan tutur” Contoh: 18 A: Oh, this cut hurts awfully, Mum “Oh luka ini sakit sekali, ma” B: Yes dear, it hurts terribly, I know. “Ya sayang, memang sakit sekali, saya tahu” Brown dan Levinson, 1987: 119. commit to user 37 h Strategy 8: Joke “membuat lelucon”, Contoh: 19 Ok if tackle those cookies now? “Tidak masalah kan, kalau kue itu saya habisi saja?” Brown dan Levinson, 1987: 124. i Strategy 9: Assert or presuppose S’s knowledge of and concern for H’s wants “Mempresuposisikan atau membuat persepsi bahwa penutur memahami keinginan lawan tuturnya” Contoh: 20 I know you can’t bear parties, but this one will really be good - do come “Ya, saya tahu kamu tidak suka pesta, tetapi pesta ini betul-betul baik. Datanglah” Brown dan Levinson, 1987: 125. j Strategy 10: Offer, promise “Membuat penawaran dan janji” Contoh: 21 I’ll drop sometime next week. “Saya akan singgah kapan-kapan minggu depan” Brown dan Levinson, 1987: 125. k Strategy 11: Be optimistic “Menunjukkan rasa optimisme” Contoh: 22 You will lend me your lawnmower for the weekend. I hope “Anda pasti dapat meminjamkan mesin pemotong rumput akhir pekan ini, saya yakin ” Brown dan Levinson, 1987: 126. l Strategy 12: Include both S and H in the activity “Berusaha melibatkan lawan tutur dan penutur dalam suatu kegiatan tertentu. Bisa kan?” Contoh: 23 Give us a break “Kami perlu istirahat” Brown dan Levinson, 1987: 127. commit to user 38 m Strategy 13: Give or ask for reasons “Memberikan dan meminta alasan”, Contoh: 24 Why don’t I help you with that suitcase? “Bagaimana kalau saya bantu membawa koper Anda?” Brown dan Levinson, 1987: 128. n Strategy 14: Assume or assert reciprocity “Menawarkan suatu tindakan timbal balik, yaitu kalau lawan tutur melakukan X maka penutur akan melakukan Y” Contoh: 25 I’ll lend you my novel if you lend me your article “Saya akan meminjamkan buku novel saya kalau Anda meminjami saya artikel Anda” Brown dan Levinson, 1987: 129. o Strategy 15: Give sympathy to H “Memberikan rasa simpati kepada lawan tutur” Contoh: 26 Please let me know if there is anything I can do for you “Kalau ada yang dapat saya lakukan untuk Anda, mohon saya diberitahu” Brown dan Levinson, 1987: 129. commit to user 39

C. KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir adalah sebuah cara kerja yang dilakukan oleh penulis untuk menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti. Kerangka berpikir yang terkait dalam penulisan ini secara garis besar dilukiskan pada bagan di bawah ini. Sumber data dalam penulisan ini adalah percakapan atau dialog dalam RSMT. Tuturan-tuturan yang terdapat dalam RSMT terdiri atas beberapa jenis tuturan. Dalam hal ini penelitian lebih difokuskan pada tuturan yang mengandung tindak tutur direktif dan menerapkan strategi kesantunan negatif. Pertama, penulisan ini mendasarkan analisisnya pada teori tindak tutur Searle. Tuturan- RSMT Tindak Tutur A dengan B1, B2, atau B3 Teori Tindak Tutur Searle Strategi kesantunan negatif yang dilakukan oleh A Konteks Situasi Tindak tutur direktif yang dilakukan oleh A Kesantunan Brown dan Levinson Percakapan antara A dengan B1, B2, atau B3 Skala kesantunan