Melarang Analisis Tindak Tutur Direktif digunakan oleh Peminta

commit to user 60 data dalam penulisan ini penulis menemukan dua puluh data yang mencerminkan tindak tutur direktif menyarankan, dua puluh data yang menunjukkan tindak tutur direktif menyarankan tersebut ditunjukkan pada lampiran data.

4. Melarang

Melarang adalah memerintahkan supaya tidak melakukan sesuatu atau tidak memperbolehkan berbuat sesuatu KBBI, 2005:640. Tindak tutur melarang adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk mencegah mitra tutur melakukan sesuatu. Untuk dapat memahami jenis tindak tutur ini dapat diperhatikan pada data 7 berikut. 7 konteks tuturan Latar : di sebuah taman Peserta : A, seorang ibu penjual gorengan sekitar 40 tahun dan B1, seorang ibu sekitar 45 tahun yang sedang tidur di dekat gerobak jualannya. Tujuan : A melarang B1 supaya B1 tidak menarik tas milik A. Bentuk tuturan A : “Ibu tidak tulus kok, ibu minta uang jadi tidak tulus.” B1 : “Ayo anaknya saya belikan sepatu, sambil menarik-narik kotak makanan yang dibawa ibu A .” A : “Lho lho bu, jangan ditarik.” B1 :berkata berbisik-bisik sambil tetap menarik kotak makanan yang dibawa ibu A RSMT,48,10032010 Pada dialog 7, A menghampiri dan membujuk B1 supaya bersedia membeli semua dagangannya. Awalnya B1 menolak membeli gorengan yang ditawarkan A, namun setelah mengetahui bahwa A merupakan tim Minta tolong, maka B1 menghampiri A dan kemudian meminta dengan paksa gorengan yang dibawa A. Tuturan A yang bercetak tebal pada data 7 di atas mengandung tindak tutur direktif melarang. Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif commit to user 61 melarang yaitu tuturan ”Jangan ditarik.” menunjukkan bahwa A melarang B1 yang sedang melakukan perbuatan yang tercela. Maksud dari tuturan yang mengandung tindak tutur direktif melarang tersebut yaitu A melarang B1 berusaha menarik tas milik A yang berisi gorengan. Kata „jangan‟ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan melarang. Konteks situasi pada dialog 7 menggambarkan keadaan pada saat berlangsungnya peristiwa tutur antara A dan B1. Dari konteks situasi tersebut, terlihat bahwa B1 berusaha merebut tas yang berisi gorengan milik A. Dari situasi itulah yang melatarbelakangi A mengucapkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif melarang kepada B1. Maksud A mengucapkan tuturan melarang tersebut yaitu supaya B1 tidak merebut tas miliknya. Oleh sebab itulah A menuturkan tuturan yang berupa tindak tutur direktif melarang pada dialog 7 bertujuan supaya B1 berhenti melakukan tindakan menarik tas milik A. Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur direktif melarang dapat pula ditunjukkan pada data 8 berikut. 8 konteks tuturan Latar : di sebuah taman Peserta : A, seorang ibu penjual gorengan sekitar 40 tahun dan B1, seorang ibu sekitar 45 tahun yang sedang tidur di dekat gerobak jualannya. Tujuan : A melarang B1 mengambil tas yang berisi gorengan miliknya. Bentuk tuturan A : “Ibu kok memaksa, tidak boleh bu. Jangan bu, ini kan punyaku, jangan bu ini kan punyaku, Yo....yo sik sebentar- sebentar. ” B1 : tetap menarik terus A : “Ini kan punyaku.” RSMT,50,10032010 Pada dialog 8, konteks tuturan diketahui bahwa A menghampiri B1 yang sedang tidur di dekat gerobak jualannya dan kemudian membujuk B1 supaya commit to user 62 bersedia membeli semua dagangannya. Awalnya B1 menolak membeli gorengan yang ditawarkan A, namun setelah mengetahui bahwa A merupakan tim Minta tolong, maka B1 menghampiri A dan kemudian meminta dengan paksa tas yang berisi gorengan yang dibawa A, dengan harapan supaya mendapatkan hadiah dari Tim Minta Tolong . Tuturan A yang bercetak tebal pada data 8 di atas mengandung tindak tutur direktif melarang. Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif melarang yaitu tuturan ” Jangan bu, ini kan punyaku.” menunjukkan bahwa A memerintahkan kepada B1 supaya tidak melakukan atau tidak berbuat sesuatu. Maksud dari tuturan yang mengandung tindak tutur direktif melarang tersebut yaitu A melarang B1 melakukan perbuatan yang tidak baik, yaitu yang bersikeras menarik tas miliknya yang berisi gorengan. Kata „jangan‟ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan melarang. Konteks situasi pada dialog 8 menggambarkan keadaan pada saat berlangsungnya peristiwa tutur yang terjadi antara A dan B1. Dari konteks situasi tersebut, terlihat bahwa B1 berusaha merebut tas yang berisi gorengan milik A dengan paksa. Dari situasi itulah yang melatarbelakangi A mengucapkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif melarang dua kali berturut-turut kepada B1, yang menunjukkan bahwa A tindak menyukai tindakan B1. Maksud A mengucapkan tuturan melarang tersebut yaitu A menginginkan supaya B1 tidak melakukan tindakan merebut tas yang berisi gorengan, karena tas tersebut adalah miliknya. Oleh sebab itulah A menuturkan tuturan yang berupa tindak tutur direktif melarang pada dialog 8 bertujuan supaya B1 berhenti melakukan tindakan menarik tas milik A. Dari keseluruhan data dalam penulisan ini penulis commit to user 63 menemukan empat data yang mencerminkan tindak tutur direktif melarang, empat data yang menunjukkan tindak tutur direktif melarang tersebut ditunjukkan pada lampiran data.

5. Memperingatkan