commit to user 63
menemukan empat data yang mencerminkan tindak tutur direktif melarang, empat data yang menunjukkan tindak tutur direktif melarang tersebut ditunjukkan pada
lampiran data.
5. Memperingatkan
Peringatan dalam
KBBI adalah
nasihat teguran
dsb untuk
memperingatkan 2005:433. Tuturan peringatan biasanya diucapkan oleh seseorang penutur secara tegas dan tidak bisa dikompromikan, sehingga lawan
tutur harus mau menerima dan menuruti keinginan penutur. Memperingatkan adalah memberi peringatan berupa nasihat atau teguran supaya ingat akan
kewajibannya KBBI, 2005:433. Tindak tutur memperingatkan adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk memberi peringatan berupa nasihat
atau teguran supaya mitra tutur ingat akan kewajibannya. Contoh tuturan yang sesuai dengan pernyataan di atas seperti di bawah ini.
Pada dialog di bawah ini, A memberikan peringatan B1 yang berusaha merebut tas yang berisi gorengan milik si A.
9 Konteks tuturan
Latar : di sebuah taman Peserta : A, seorang ibu penjual gorengan sekitar 40 tahun dan B1,
seorang ibu sekitar 45 tahun yang sedang tidur di dekat gerobak jualannya.
Tujuan : A memperingatkan B1 supaya B1 tidak mengambil tas miliknya dengan paksa
Bentuk tuturan A
:
“Jangan....jangan bu, mau saya jual di sana bu.”
B1 : tepat bersikeras menarik kotak makanan ibu A
kedua ibu tadi saling tarik menarik, sampai ibu A terjatuh. Ibu yang dimintai tolong membawa kotak makanan itu ke tempatnya
berjualan. Dan memasukkan kotak makanannya ke dalam gerobaknya.
commit to user 64
A :
“Ibu kok memaksa, tidak boleh bu. Jangan bu, ini kan
punyaku, jangan bu ini kan punyaku. Yo....yo sik sebentar- sebentar.
” B1
: tetap menarik terus RSMT,49,10032010
Tuturan A yang bercetak tebal pada data 9 di atas mengandung tindak tutur direktif memperingatkan Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif
memperingatkan yaitu tuturan
”Ibu kok memaksa, tidak boleh bu”
menunjukkan bahwa A memberikan teguran kepada B1 supaya tidak melakukan memaksa karena itu merupakan tindakan yang tidak baik. Maksud dari tuturan
yang mengandung tindak tutur direktif memperingatkan tersebut yaitu A memberikan teguran kepada B1 supaya B1 tidak memaksanya untuk memberikan
tas yang berisi gorengan miliknya. Kata „tidak boleh‟ menjadi penanda lingual
tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan memperingatkan. Konteks situasi pada dialog 9 menggambarkan keadaan pada saat
berlangsungnya peristiwa tutur yang terjadi antara A dan B1. Dari konteks situasi tersebut, terlihat bahwa B1 berusaha merebut tas yang berisi gorengan milik A.
Dari situasi itulah yang melatarbelakangi A mengucapkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif memperingatkan yang ditujukan kepada B1.
Maksud A mengucapkan tuturan memperingatkan tersebut yaitu A memberikan teguran kepada B1 supaya B1 ingat bahwa tindakan memaksa seseorang untuk
memberikan hak milik orang tersebut adalah perbuatan tidak boleh dilakukan. Oleh sebab itulah A menuturkan tuturan yang berupa tindak tutur direktif
memperingatkan pada dialog 9 bertujuan supaya B1 berhenti memaksa A untuk memberikan tas yang berisi gorengan milik A kepada B1 karena itu merupakan
perbuatan yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
commit to user 65
Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur direktif memperingatkan dapat pula ditunjukkan pada data 10 berikut.
10 Konteks tuturan
Latar : di depan toko kasur Peserta : A, seorang nenek sekitar 55 tahun yang sedang menukarkan
tikar miliknya yang sudah sobek-sobek dengan tikar yang lebih baik dan seorang ibu penjual kasur B1 sekitar 40 tahun dan laki-
laki yang dimintai tolong B2 sekitar 40 tahun, serta ibu-ibu yang ikit serta dalam dialog B3 dan B4
Tujuan : A memperingatkan B2 supaya B2 tidak membakar tikar miliknya. Bentuk tuturan
A :
“Kalau tikar, ibu punya?, saya punya tikar, tikare saya rusak, ibu punya tikar?
” B1
: “Ndak menggelengkan kepala.”
B2 :
“Itu tikarnya?” A
: “Ya.”
B2 :
“O bakar aja disini sambil mengambil sesuatu disaku bajunya.” A
:
“O ndak boleh, Masak mau dibakar? ”
B2 : mendekat ke arah nenek tadi, sambil meminta tiker nenek tadi
untuk dibakar RSMT,61,23032010
Dialog 10 diambil dari tayangan RSMT yang bertema “Menukar tikar
yang sobek-sobek dengan tikar yang baik ”. Pada dialog tersebut terlihat bahwa A
yang sedang berusaha membujuk B1 supaya bersedia menukar tikarnya dengan tikar yang baik, mendapat perlakuan yang kurang baik dari B2. A melakukan
pembelaan dan perlawanan terhadap sikap B2 tersebut dengan tuturanya. Tuturan A yang bercetak tebal pada dialog 10 di atas mengandung
tindak tutur direktif memperingatkan Tuturan A yang menunjukkan tindak tutur direktif memperingatkan yaitu tuturan
”o ndak boleh” menunjukkan bahwa A
memberikan teguran kepada B1 supaya tidak melakukan tindakan yang kurang baik. Maksud dari tuturan yang mengandung tindak tutur direktif memperingatkan
tersebut yaitu A memberikan teguran kepada B1 supaya B1 tidak membakar tikar
commit to user 66
yang dibawanya. Kata „tidak boleh‟ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif
dalam bentuk tuturan memperingatkan. Konteks situasi pada dialog 10 menggambarkan keadaan pada saat
berlangsungnya peristiwa tutur yang terjadi antara A dan B1. Dari konteks situasi tersebut, terlihat bahwa B1 berusaha merebut tikar yang dibawa oleh A. Dari
situasi itulah yang melatarbelakangi A mengucapkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif memperingatkan yang ditujukan kepada B1. Maksud A
mengucapkan tuturan memperingatkan tersebut yaitu A memberikan teguran kepada B1 supaya B1 ingat bahwa tindakan yang akan dilakukan adalah perbuatan
yang tidak terpuji. Oleh sebab itulah A menuturkan tuturan yang berupa tindak tutur direktif memperingatkan pada dialog 10 bertujuan supaya B1
menghentikan niatnya untuk menarik dan membakar tikar miliknya karena itu merupakan perbuatan yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan. Dari keseluruhan
data dalam penulisan ini penulis menemukan empat data yang mencerminkan tindak tutur direktif memperingatkan, empat data yang menunjukkan tindak tutur
direktif memperingatkan tersebut ditunjukkan pada lampiran data.
6. Mengingatkan