Klasifikasi Data Teknik Analisis Data

commit to user 45

D. Klasifikasi Data

Tahapan selanjutnya setelah proses pengumpulan data yaitu proses pengklasifikasian data. Pengklasifikasian data berarti masalah pengaturan data menurut asas-asas tertentu. Pemberian arah atau tuntunan yang sekaligus memberikan isyarat-isyarat tahapan apa yang akan dikerjakan dan bagaimana tahapan berikutnya dikerjakan Edi Subroto, 2007:51. Klasifikasi data berarti penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menuntut kaidah atau standar yang ditetapkan KBBI, 2005:507. Klasifikasi data dilakukan setelah semua data yang diperoleh telah dikumpulkan. Pengurutan data bermanfaat untuk mencocokkan data dengan analisisnya, yaitu memberikan isyarat tambahan apa yang akan dikerjakan berikutnya dan bagaimana tahapan ini dilakukan dengan mengurutkan sesuai dengan tujuan penulisan yang ingin dicapai disesuaikan tanggal, bulan, tahun, no urut contoh. Berikut contoh kartu data: 1 Konteks Tuturan: Latar : di depan sebuah gedung yang diperbaiki Peserta : A, yaitu seorang ibu yang menjual gorengan berusia sekitar 40 tahun, B1 yaitu seorang tukang bangunan berusia sekitar 30 tahun, dan pihak ketiga yang berada ditempat kejadian peristiwa B2, yaitu teman kerja dari B1 berusia sekitar 25 tahun. Tujuan : A berusaha membujuk dan menyuruh B1 supaya mau membeli semua gorengan yang dijual oleh A. Bentuk Tuturan: A : “Mbok ya dibeli to pak, biar saya cepat pulang, anak saya tu mau minta sepatu pak, dibeli ya pak Mau pak? diborong pak kalau mau, mau ya pak ya, biar saya cepat pulang pak, ya pak, B1 : “Uang siapa?” A : “Masak nggak punya uang to pak, lho macem-macam lho pak, mau saya belikan sepatu anak saya e mas, tadi tu nangis. ” RSMT,04,100310 commit to user 46 Keterangan: RSMT : Reality Show Minta Tolong 04 : No data 100310 : Tanggal, bulan tayang dan tahun tayang.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap setelah data terkumpul. Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis pragmatik yaitu analisis bahasa berdasarkan pada sudut pandang pragmatik Rustono 1999:18. Analisis ini berupaya untuk menemukan maksud penutur baik diekspresikan secara tersurat maupun tersirat yang diungkapkan secara tersirat di balik tuturan. Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode padan pragmatik untuk analisis data. Metode padan yaitu metode yang dipakai untuk mengkaji atau menemukan identitas satuan lingual tertentu dengan memakai alat penentu di luar bahasa, seperti referen bahasa, organ wicara, perekam, pengawet bahasa dan mitra wicara Sudaryanto, 1993:13. Kunjana Rahardi 2005:16 berpendapat berbeda, menurutnya metode padan pragmatik diterapkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual yaitu cara analisis yang diterapkan dengan mendasarkan, memperhitungkan dan mengaitkan identitas konteks-konteks yang ada. Teknik merupakan penjabaran metode yang ditentukan oleh alat yang dipakai untuk analisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisis means-end. Pragmatik sebagai pemecahan masalah dapat dilihat dari sudut pandang penutur dan petutur. Permasalahan yang dikaji dalam commit to user 47 penulisan ini adalah realisasi tindak tutur direktif dan realisasi strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh peminta tolong dalam RSMT. Pemecahan masalah dalam penulisan ini dapat dilihat dari sudut pandang penutur karena masalah yang ada di sini adalah masalah interpretasi tuturan, berdasarkan keadaan awal dan akhir. Contoh analisis, penutur berasumsi bahwa lawan tuturnya mengerti pesannya dan bahwa pemahaman lawan tutur ini membuat lawan tutur melakukan suatu tindakan yang dibutuhkan. lihat gambar di bawah ini Leech, 1993:56-57. keterangan gambar: 1 = keadaan awal penutur merasa dingin. 2 = keadaan tengahan lawan tutur mengerti bahwa penutur ingin alat pemanas dinyalakan 3 = keadaan akhir penutur merasa hangat G = tujuan untuk mencapai keadaan 3 menjadi hangat a = tindakan penutur mengatakan kepada lawan tutur agar alat pemanas dinyalakan b = tindakan lawan tutur menyalakan alat pemanas Kotak yang berbentuk dipakai untuk menggambarkan suatu keadaan tengahan; keadaan tengahan ini mencakup i pencapaian suatu tujuan sekunder, dan ii kondisi untuk mencapai tujuan akhir. Keadaan tengahan merupakan keadaan akhir bagi suatu tujuan dekat, dan merupakan keadaan awal bagi suatu 1 3 2 commit to user 48 tujuan yang lebih lanjut. Tindakan pada gambar di atas dapat dikatakan merepresentasi pencapaian tujuan yang tidak langsung. Semua penggunaan bahasa dapat dianggap tidak langsung apabila pemakaian bahasa sebagai cara untuk mencapai suatu tujuan tersirat bahwa pengguna bahasa akan melakukan serangkaian tindakan seperti pada gambar di atas, hanya seringkali rangkaian bahasa itu lebih panjang dan rumit. Dengan demikian penerapan tindak tutur direktif dan strategi kesantunan negatif dalam RSMT akan penulis analisis dengan menggunakan teknik means-end dan interpretasi pragmatik.

F. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data