Kombinasi Strategi 1 dan Strategi 5: Menggunakan Ungkapan secara

commit to user 84 B1 : “Ndak ada mbah.” A : “Nukarkan nggak bisa.” B1 : “Rumah saya jauh. Lagi pula uang saya dibawa istri saya.” RSMT,65,23032010 Pada dialog 22, tuturan A mengandung tindak tutur direktif membujuk. Tuturan A tersebut berpotensi mengancam muka negatif B1, karena A membujuk B1 supaya melakukan sesuatu hal untuknya, yaitu A membujuk B1 menukarkan tikar miliknya yang sudah sobek-sobek dengan tikar yang masih baik kepadanya. Untuk menyelamatkan muka B1 atas tidakan pengancaman muka yang dilakukannya, A tidak menyebutkan lawan tuturnya dalam menuturkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif membujuk tersebut. Penyelamatan terhadap muka negatif B1 yang dilakukan oleh A yaitu dengan cara menghindari penggunaan pronominal kedua atau memakai bentuk impersonal yaitu dengan tidak menyebutkan lawan dalam menuturkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif membujuk. Cara untuk menyelamatkan muka negatif B1 yang dilakukan oleh A tersebut merupakan penerapan kesantunan negatif strategi 7. Dari keseluruhan data dalam penulisan ini penulis menemukan sebelas data yang menunjukkan penerapan kesantunan negatif strategi 7, sebelas data tersebut ditunjukkan pada lampiran data.

6. Kombinasi Strategi 1 dan Strategi 5: Menggunakan Ungkapan secara

Tidak Langsung dan Memberi Penghomatan Dalam RSMT, ditemukan dalam beberapa data bahwa A menggunakan lebih dari satu strategi kesantunan negatif dalam satu tuturan untuk menyelamatkan muka B1. Salah satu bentuk kombinasi penggunaan strategi kesantunan negatif untuk menyelamatkan muka B1 yang terdapat dalam RSMT commit to user 85 yaitu penggunaan strategi 1 dan strategi 5. Untuk memperjelas kombinasi tersebut lihatlah dialog dibawah ini. 23 Konteks tuturan Latar : ketika hujan turun di sebuah warung makan, Peserta : A, seorang nenek sekitar 55 tahun yang ingin menukar tikarnya yang sobek-sobek dengan tikar yang lebih baik dan B1, seorang laki-laki sekitar 35 tahun yang sedang bermain catur Tujuan : A meminta B1 supaya B1 mau menolongnya menukar tikarnya yang sobek-sobek dengan tikar baru Bentuk tuturan A : “Kalau punya tikar, ini tolong ditukar pak. Buat tidur gatal, sudah sobek-sobek. Ndak bisa pak? ” B1 : “Tidak punya.” A : “Bapak mengusahakan, bisa kan? ini untuk tidur saya sudah gatal, saya minta yang baru. ” RSMT,55,23032010 Pada dialog 23, tuturan yang bercetak tebal mengandung tindak tutur direktif meminta yang berpotensi mengancam muka negatif B1. Pada tuturan tersebut A melakukan tindakan yang berpotensi mengancam muka negatif B1 dengan cara menuturkan keinginannya secara tidak langsung supaya B1 menolongnya yaitu dengan bersedia menukar tikar yang dibawa A.. Dalam tuturan yang bercetak tebal pada 23, tuturan yang menunjukkan penggunaan strategi 1, yaitu tuturan “Ini tolong ditukar pak”. Sisipan kata „tolong‟ pada tuturan yang mengandung tindak tutur direktif meminta diatas pada dialog 23 tersebut menunjukkan adanya keinginan A untuk meminta BI untuk menukar tikarnya dengan tikar yang lebih baik secara tidak langsung atas permintaan dari A. Dalam tuturan tersebut A selain mengunakan strategi 1 juga menggunakan strategi 5, yaitu dengan memberi penghormatan kepada B1 dengan menyebut B1 dengan sebutan bapak atau pak. Penggunaan dua jenis strategi secara bersamaan dimaksudkan A supaya tuturan yang diucapkannya tidak menyinggung perasaan B1 dan dapat menyelamatkan muka B1 dari tindakan pengancaman muka yang commit to user 86 dilakukannya dengan tuturan tersebut. Dari keseluruhan data dalam penulisan ini penulis hanya menemukan satu data yang menunjukkan penerapan kesantunan negatif strategi 1 dan strategi 5, satu data tersebut ditunjukkan pada lampiran data.

7. Kombinasi Strategi 1 dan Strategi 7: Menggunakan Ungkapan secara