commit to user 24
4. Tindak Tutur Direktif
Searle menjelaskan bahwa tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penuturnya dengan maksud agar lawan tutur melakukan
tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu atau berharap lawan tutur melakukan
sesuatu. Tuturan-tuturan,
menyuruh, memohon,
menuntut, menyarankan, memerintah, meminta, dan menantang termasuk ke dalam jenis
tindak tutur direktif ini Searle, 1996a:147-148. Geoffrey Leech mendefinisikan tindak tutur direktif sebagai bentuk tindak
tutur yang dimaksudkan oleh penutur untuk membuat pengaruh agar mitra tutur melakukan suatu tindakan. Verba yang menandai tindak tutur ini misalnya
memohon, meminta, memberi perintah, menuntut, melarang Leech, 1993:327. Geoge Yule 2006:93 menjelaskan bahwa tindak tutur direktif adalah
tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Jenis tindak tutur ini menyatakan apa yang menjadi keinginan penutur.
Tindak tutur ini meliputi; perintah, pemesanan, permohonan, pemberian saran, dan bentuknya dapat berupa kalimat positif dan negatif.
Kreidler menyebut tindak tutur direktif dengan sebutan directive utterances. Menurutnya tindak tutur direktif mengandung maksud bahwa penutur
meminta mitra tutur untuk melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan. Tindak tutur direktif terbagi menjadi tiga macam, yaitu perintah commands,
permohonan request, dan anjuran suggestions Kreidler, 1998:189-190. Dalam penulisan ini pembahasan tindak tutur ilokusi direktif mengacu
pada kategori tindak tutur direktif yang dikemukakan oleh Searle 1996:148. Dari kelima jenis tindak tutur ilokusi, tindak ilokusi direktif Searle adalah fokus yang
commit to user 25
dipilih pada penulisan ini. Pemanfaatan teori Searle ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa dalam RSMT terdapat banyak tuturan yang berfungsi sebagai
tindak tutur direktif berdasarkan pada teori menurut Searle.
5. Kesantunan Berbahasa Brown dan Levinson