commit to user 77
Peserta : A, seorang nenek sekitar 55 tahun yang ingin menukar tikarnya yang sobek-sobek dengan tikar yang lebih baik dan B1, seorang
laki-laki sekitar 35 tahun yang sedang bermain catur Tujuan : A membujuk B1 supaya mau menukar tikar milik A yang sobek-
sobek dengan tikar baru
Bentuk tuturan A
: “Kalau punya tikar, ini tolong ditukar pak. Buat tidur gatal, sudah
sobek-sobek. Ndak bisa pak? ”
B1 :
“Tidak punya.” A
:
“Bapak mengusahakan, bisa kan? ini untuk tidur saya sudah
gatal, saya minta yang baru. ”
RSMT,56,23032010 Pada dialog 16, tuturan A yang bercetak tebal menunjukkan bahwa
menunjukkan A mengutarakan maksudnya dengan tindak tutur direktif membujuk. Tuturan yang mengandung tindak tutur direktif membujuk yaitu tuturan
“Bapak mengusahakan, bisa kan
?”. Maksud A mengucapakan tuturan tuturan tersebut
yaitu untuk membujuk BI untuk mengusahakan mencari pengganti tikarnya yang rusak dengan tikar baru. Tuturan yang mengandung tindak tutur direktif
membujuk yang diucapkan oleh A tersebut berpotensi mengancam muka negatif B1, karena dengan tuturan direktif membujuk tersebut A membatasi kebebasan B1
dalam bertindak. Untuk menyelamatkan muka negatif B1, A menggunakan bentuk pertanyaan berpagar seperti terlihat pada tuturan permintaan tersebut. Penggunaan
bentuk pertanyaan berpagar untuk menyelamatkan muka negatif B1 merupakan bentuk penerapan kesantunan negatif strategi 2. Dari keseluruhan data dalam
penulisan ini penulis hanya menemukan satu data yang menunjukkan penerapan kesantunan negatif strategi 2, data tersebut ditunjukkan pada lampiran data.
3. Strategi 4: Meminimalkan Paksaan
Kesantunan negatif juga dapat diketahui dari aplikasi strategi 4 menurut Brown dan Levinson, dengan cara mengurangi kekuatan atau daya ancaman
commit to user 78
terhadap muka lawan tutur. Contoh penerapan strategi 4, dapat dilihat pada dialog 17 di bawah ini.
17 Konteks Tuturan
Latar : di pinggir jalan Peserta : A, sebagai ibu penjual gorengan sekitar 40 tahun dan B1,
seorang pemuda yang sedang berjualan burung sekitar 25 tahun Tujuan : A membujuk B1 supaya B1 bersedia memborong gorengan yang
dijual oleh A.
Bentuk tuturan A
: “Lha tambah ini mas?”
B1 :
“Tidak.”
A :
“Mbok diborong mas, kalau bisa.”
RSMT,22,10032010 Pada dialog 17, tuturan A yang bercetak tebal mengandung tindak tutur
direktif membujuk. Tuturan A mengandung tindak tutur direktif membujuk tersebut berpotensi mengancam muka negatif B1. Tuturan yang yang dimaksud
yaitu tuturan
“Mbok diborong mas, kalau bisa”. Tuturan A tersebut berpotensi
mengancam muka negatif B1 karena A membatasi ruang gerak B1 dalam menentukan tindakannya, dengan cara membujuk BI untuk membeli semua
gorengan yang dijualnya. Kata “mbok” yang digunakan A dalam tuturan mengandung tindak tutur direktif membujuk tersebut berfungsi untuk
meminimalkan paksaan terhadap B1. Usaha meminimalkan paksaan dengan menggunakan kata “mbok” tersebut dimaksudkan A untuk menyelamatkan muka
negatif B1. Penggunaan bentuk meminimalkan paksaan yang digunakan A untuk menyelamatkan muka negatif B1 merupakan bentuk penerapan kesantunan negatif
strategi 4. Contoh lain yang juga menggambarkan penggunaan strategi 4, dapat
dilihat seperti pada dialog 18 dibawah ini. 18
Konteks Tuturan Latar : di trotoar jalan
commit to user 79
Peserta : A, seorang nenek sekitar 55 tahun yang ingin menukar tikarnya yang sobek-sobek dengan tikar yang lebih baik dan B1, seorang
perempuan yang ditemui di trotoar jalan berusia sekitar 35 tahun Tujuan : A membujuk B1 supaya mau menukar tikar milik A yang sobek-
sobek dengan tikar baru
Bentuk tuturan A
: “Mbak, mau kemana mbak?”
B1 :
“menunjuk arah yang akan dia tuju Mau kerja, memangnya kenapa?
” A
:
“Saya punya tikar mbok ditukar mbak? Buat tidur, ditukar
dengan yang baru, saya tidur tu gatal.
” B1
: “Belum gajian saya.”
RSMT,68,23032010 Pada dialog 18, tuturan A yang bercetak tebal mengandung tindak tutur direktif
membujuk. Tuturan A mengandung tindak tutur direktif membujuk tersebut berpotensi mengancam muka negatif B1. Tuturan yang yang dimaksud yaitu
tuturan
“Saya punya tikar mbok ditukar mbak?”. Tuturan A tersebut
berpotensi mengancam muka negatif B1 karena A membatasi ruang gerak B1 dalam menentukan tindakannya, dengan cara membujuk BI untuk menukar
tikarnya yang sudah sobek- sobek dengan tikar yang baik. Kata “mbok” yang
digunakan A dalam tuturan mengandung tindak tutur direktif membujuk tersebut berfungsi untuk meminimalkan paksaan terhadap B1. Usaha meminimalkan
paksaan dengan menggunakan kata “mbok” tersebut dimaksudkan A untuk menyelamatkan muka negatif B1. Penggunaan bentuk meminimalkan paksaan
yang digunakan A untuk menyelamatkan muka negatif B1 merupakan bentuk penerapan kesantunan negatif strategi 4. Dari keseluruhan data dalam penulisan
ini penulis menemukan enam data yang menunjukkan penerapan kesantunan negatif strategi 4, enam data tersebut ditunjukkan pada lampiran data.
commit to user 80
4. Strategi 5: Memberi Penghormatan