Strategi 5: Memberi Penghormatan Analisis Tindak Tutur Direktif digunakan oleh Peminta

commit to user 80

4. Strategi 5: Memberi Penghormatan

Menurut Brown dan Levinson 1987: 178 realisasi dari memberikan penghormatan terhadap pendengar ada dua jenis yang hubungan keduanya mirip dengan dua sisi mata uang. Pertama, penutur merendahkan dan mengabaikan dirinya dihadapan pendengar; kedua, penutur meninggikan posisi pendengar yang merupakan pemenuhan keinginan wajah positif manusia yakni untuk diperlakukan lebih tinggi. Dari kedua cara ini, yang dilakukan penutur sebenarnya adalah memberikan penghormatan kepada pendengar. Pemberian hormat kepada lawan tutur pada suatu tuturan, dapat menjadi salah satu cara mengurangi potensi ancaman terhadap muka negatif lawan tutur, yang merupakan suatu bentuk perwujudan dari kesantunan nehatif, aplikasi strategi 5. menurut Brown dan Levinson, penjelasan mengenai bentuk kesantunan negatif aplikasi strategi 5, ditunjukkan pada contoh di bawah ini. 19 Konteks tuturan Latar : di pinggir jalan Peserta : A, sebagai ibu penjual gorengan sekitar 40 tahun dan B1, B2, laki-laki yang sedang membuat tenda untuk berjualan sekitar 35 tahun. Tujuan : A membujuk B1 supaya bersedia membeli semua gorengan yang dijual A Bentuk tuturan B1 : “Saya tidak mempunyai uang kok.” A : pergi ke orang lain A : “Bapak tadi temennya tidak mau, dibeli bapak saja ya.” B2 : “Ditawarkan ke bapak itu saja.” RSMT,38,10032010 Pada dialog 19, tuturan A yang dicetak tebal mengandung tindak tutur direktif meminta. Tuturan A tersebut berpotensi mengancam muka negatif lawan tutur, karena A membatasi tindakan B1 dengan meminta B1 supaya melakukan sesuatu hal. Untuk menyelamatkan muka B1 atas tidakan pengancaman muka commit to user 81 yang dilakukannya, A menggunakan bentuk penghormatan dalam menuturkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif meminta tersebut. Penggunaan bentuk penghormatan tersebut ditunjukkan dengan penggunaan sebutan pak atau bapak yang menunjukkan bahwa A meninggikan posisi B2. A memberi penghormatan terhadap B2 dengan sebutan bapak, yang menunjukkan bahwa A menganggap B2 seperti bapaknya sendiri sebagai wujud hormat. Penggunaan bentuk penghormatan untuk menyelamatkan muka negatif B1 dalam menuturkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif meminta yang diucapkan oleh A tersebut merupakan penerapan kesantunan negatif strategi 5. Contoh lain dapat juga ditunjukkan pada dialog 20 di bawah ini. 20 Konteks tuturan Latar : di sebuah taman Peserta : A, sebagai ibu penjual gorengan sekitar 40 tahun dan B1, seorang ibu sekitar 45 tahun yang sedang tidur di dekat gerobak jualannya. Tujuan : membangunkan ibu tadi, dan membujuk ibu tadi untuk memborong jajanan yang dijual ibu A Bentuk tuturan A : “Jangan....jangan bu, mau saya jual di sana bu.” B1 : tepat bersikeras menarik kotak makanan ibu peminta tolong. kedua ibu tadi saling tarik menarik, sampai ibu peminta tolong terjatuh. Ibu yang dimintai tolong membawa kotak makanan itu ke tempat yang berjualannya tadi. Dan memasukkan kotak makanannya ke dalam gerobaknya. A : “Ibu kok memaksa, tidak boleh bu. Jangan bu, ini kan punyaku, jangan bu ini kan punyaku. Yo....yo sik sebentar- sebentar. ” B1 : tetap menarik terus RSMT,49,10032010 Pada dialog 20, tuturan A mengandung tindak tutur direktif memperingatkan. Tuturan A tersebut berpotensi mengancam muka negatif lawan tutur, karena A membatasi tindakan B1 dengan memperingatkan B1 supaya tidak melakukan sesuatu hal. Untuk menyelamatkan muka B1 atas tidakan commit to user 82 pengancaman muka yang dilakukannya, A menggunakan bentuk penghormatan dalam menuturkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif memperingatkan tersebut. Bentuk penghormatan ditunjukkan dengan penggunaan kata sebutan bu atau ibu. Penggunaan sebutan bu atau ibu tersebut menunjukkan bahwa A meninggikan posisi B1 dengan menganggap B1 seperti ibunya sendiri dengan tujuan untuk menyelamatkan muka B1 atas tidakan pengancaman muka yang dilakukannya. Penggunaan bentuk penghormatan dalam menuturkan tuturan yang mengandung tindak tutur direktif memperingatkan tersebut merupakan penerapan kesantunan negatif strategi 5. Dari keseluruhan data dalam penulisan ini penulis menemukan empat puluh dua data yang menunjukkan penerapan kesantunan negatif strategi 5, empat puluh dua data tersebut ditunjukkan pada lampiran data.

5. Strategi 7: Menghindari Penyebutan Penutur dan Lawan Tutur