Latar Belakang Seni Budaya SD - KK E

Seni Budaya SD KK E 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membangun anak‐anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan‐aturan estetika tertentu. Selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak diolah dan dikembangkan. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan pada pendidikan seni merupakan pengolahan berbagai keterampilan berpikir. al tersebut meliputi keterampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Keterampilan ini diolah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang. Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni. Pendidikan seni rupa adalah upaya untuk mengembangkan kepribadian seseorang dalam rangka mempersiapkan diri menjadi warga masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab melalui kegiatan yang bersangkut paut dengan pernyataan DRAFT 2 Pendahuluan perasaan keindahan lewat media garis, warna, tekstur, bidang, volume, dan ruang atau dengan perkataan lain melalui kegiatan pembelajaran dalam bidang lukisgambar, seni cetak, seni patung, dan seni kerajinan Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan merupakan mata pelajaran yang sangat strategis, dengan demikian diperlukan keseriusan dalam pengelolaan pembelajarannya. Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik ndonesia Nomor tahun tentang StSaudarar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresiberkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Domain yang ditegaskan dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, adalah Sensitifitas, Apresiasi dan Kreasi, yang dapat diartikan sebagai kegiatan memiliki kepekaan rasa, memahami dan memberi penilaian penghargaan dan pembuatan karya seni. Salah satu mata pelajaran yang diperlukan dalam mata pelajaran Seni Budaya dan keterampilan membuat karya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak timbul, serta menguasahi penulisan notasi musik. Disamping itu juga Saudara dapat memperagakan pola lantai dan leveling dalam seni tari; serta membuat prakarya dari bahan sintetis dan mengenal perkembangan pendidian abad . Guru menjadi kunci keberhasilan pembelajaran, untuk itu peran kunci guru seni rupa tidak lagi terletak pada mengajarkan kepada siswa bagaimana cara menggambar, atau memberikan contoh gambar untuk yang harus ditiru peserta didik, tetapi lebih terfokus kepada penciptaan iklim belajar yang menunjang untuk menjadikan suasan belajar lebih menyenangkan, suasana yang akrab serta adanya penerimaan guru atas pribadi para peserta didik yang beraneka ragam karya dan DRAFT Seni Budaya SD KK E 3 gagasan mereka yang bervariasi pula. Dalam keseluruhan penyelenggaraan kegiatan seni di sekolah, peranan guru adalah memberi inspirasi, memberi kejelasanklarifikasi, membantu menerjemahkan gagasan perasaan dan reaksi peserta didik ke dalam bentuk‐bentuk karya seni yang terorganisasi secara estetis Jefferson, . Dengan demikian, dalam modul ini pada salah satu kegiatan pembelajarannya juga diberikan materi pedagogik yang menguraikan tentang perkembangan pendidikan abad . Karena guru menjadi ujung tombak dalam aktivitas pembelajaran yang pada akhirnya guru menjadi inspirator dalam kegiatan pembelajaran seni. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga dituntut selalu memberikan penguatan pendidikan karakter kepada para peserta didik . Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai enkulturisasi dan sosialisasi . Peserta didik harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang‐kurangnya ada lima hal paling mendasar, yaitu berkaitan dengan religi, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan memiliki integritas. Pendidikan karakter sangat penting untuk di mulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai‐nilai yang berkaitan dengan maknawi sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Nilai‐nilai positif dan yang dapat diajarkan diantaranya budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berani memikul resiko, berdisiplin, beriman dan bertaqwa, berinisiatif, berkepribadian, bersahaja, bersemangat, bersyukur, bertanggung jawab, tenggang rasa, bijaksana, cerdas, cermat, ikhlas, jujur, dan kreatif

B. Tujuan