Teknik Cetak Tinggi Sederhana

Seni Budaya SD KK E 21 atau continuous step, sehingga memerlukan ketelatenan dan keseriusan berkarya, seni grafis cetak tinggi cetak tinggi menekankan unsur ekspresi dan kreasi di setiap tahap berkaryanya, yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar, mencukil, dan mencetak Mengekspresikan diri melalui teknik mencetak merupakan permainan menciptakan kreasi untuk memperoleh rasa kepuasan, memahami keindahan, dan melatih imajinasi Soegiarty, : . Kegiatan mencetak bagi anak merupakan kegiatan bermain dan berkreasi, yaitu dengan menghasilkan kembali sesuatu yang pernah dilihat dalam kehidupan sehari‐hari.Kegiatan mencetak juga dapat melatih anak untuk cermat, teliti, disiplin dan kreatif erawati dan riaji, : .

2. Teknik Cetak Tinggi Sederhana

Mencetak merupakan salah satu kegiatan dalam seni rupa untuk memperbanyak gambar dengan alat cetak acuan klise dengan cara menggores atau mencukil pada sekeping papan, gips, logam, atau bahan lainnya. Pada pertemuan ini, dijelaskan bahwa dalam membuat sebuah karya seni dengan teknik mencetak tinggi ini bukan hanya dapat dibuat dengan menggunakan stempel saja, namun bahan‐bahan alam juga dapat dimanfaatkan untuk membuat karya seni dengan teknik cetak tinggi ini. Teknik menggambar dengan cetak tinggi merupakan salah satu proses kegiatan mencetak seni grafis yang memanfaatkan bentuk yang paling tinggi untuk menghasilkan bentuk karya berupa gambar. Cetak tinggi atau cetak timbul merupakan proses mencetak dengan memanfaatkan bagian yang paling tinggi dari alat cetak dan apabila diberi tinta dan diletakkan di permukaan kertas serta bidang tersebut harus datar dan akan meninggalkan bekas yang sesuai dengan bagian yang timbul cetakan. Contoh alat cetak tinggi adalah stempel. asil cetakan stempel berasal dari tulisan atau gambar yang timbul pada stempel. Untuk membuat gambar menggunakan teknik cetak tinggi sederhana dapat menggunakan bahan sederhana antara lain adalah umbi‐umbian, kayu lunak dan karet penghapus. Peralatan cukil yang digunakan pun sederhana, yaitu pisau, cutter dan sejenisnya. Untuk membuat pola dalam teknik cetak tinggi ini, bagian yang tidak digunakan dihilangkan dengan cara mencukil nya menggunakan DRAFT 22 Kegiatan Pembelajaran 1 cutter . Biasanya teknik menggambar dengan teknik cetak tinggi sederhana ini dilakukan oleh siswa yang masih berada di Sekolah Dasar, akan tetapi dalam hal ini orang dewasa pun juga terkadang masih menggunakan teknik ini dalam mengambar sehingga menciptakan suatu karya seni. Selain menggunakan umbi‐ umbian, pelepah pisang juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan karya seni ini, karena dalam pelapah pisang sudah terdapat serat‐serat yang sudah berbentuk dengan indah. Dalam hal ini, kita sebagai manusia harus bisa mensyukuri segala anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan, karena itu pelapah pisang juga dapat digunakan dalam teknik mencetak ini, sehingga kita harus pintar‐pintar dalam mengolah bahan‐bahan tersebut hingga menjadi sebuah karya seni. Selain bahan‐bahan tersebut, kita juga membutuhkan pewarna sebagai pewarna dalam mencetak gambar. Warna yang digunakan bisa berupa tinta, pewarna makanan, cat air, maupun pewarna alami yang bisa kita buat sendiri. Untuk membuat gambar dengan teknik cetak tinggi ini, pada saat memotong bagian bahan yang akan digunakan, misalnya saja pelapah pisang harus datar agar pada saat ditempelkan pada buku gambar, hasil yang ditimbulkan merata. Begitu pula dengan bahan lain yang akan digunakan. Apabila pada saat memotong bahan tidak datar, maka kemungkinan besar hasil yang didapat kurang maksimal, bisa saja gambar yang dihasilkan tidak jelas dan ada bagian gambar yang tidak berisi warna. Proses berkarya seni grafis cetak tinggi yang memiliki tahap kunci berkarya yang meliputi tahap perancangan desain, tahap berkarya yang meliputi pembuatan matrix, pengerolan, dan pengepresan, dan tahap pencetakan. Masing‐masing tahap memiliki kompetensi yang berbeda, tahap pembuatan sketsa merupakan tahap awal yang melSaudarasi proses berkarya selanjutnya, melalui proses pembuatan sketsa siswa menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk visualisasi sketsa Schinneller, : ‐ . Dalam praktek pembelajaran di kelas siswa kurang dapat menuangkan idenya secara ekspresif sesuai dengan ide dalam diri siswa, mayoritas siswa memiliki kecenderungan untuk mencontoh gambar yang sudah ada atau meniru temannya, sehingga siswa menjadi lemah dalam berekspresi yang selanjutnya dapat melemahkan daya kreatifitas siswa arianti, DRAFT Seni Budaya SD KK E 23 Pada kegiatan ini, selain diberikan teori tentang teknik menggambar cetak tinggi, kami juga diberikan kesempatan langsung untuk mempraktekkan cara menggambar dengan teknik cetak tinggi tersebut. Dalam pertemuan sebelumnya, kami sudah diberitahukan untuk membawa bahan dan alat yang digunakan, seperti wortel, kentang, pelapah pisang, bantalan tinta ataupun pewarna lainnya, pisau atau cutter, dan buku gambar. Dalam kegiatan ini, kami diberikan kebebasan dalam memilih bahan yang akan digunakan dan gambar yang akan dibuat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membuat gambar teknik cetak tinggi ini. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Sediakan bantalan tinta atau wadah sebagai tempat untuk menaruh pewarna pada kegiatan ini, saya menggunakan pewarna makanan sebagai bahan pewarna . Potonglah wortel dengan rata, kemudian buatlah pola pada wortel sesuai dengan keinginan. Cukillah bagian‐bagian yang tidak digunakan, sehingga akan berbentuk pola yang sudah kita buat. Celupkan bagian yang timbul pada wortel ke pewarna yang telah disediakan. Tempelkan wortel pada buku gambar, usahakan pada saat menempelkan wortel ditekan lebih keras agar warna terlihat jelas. Buatlah pola‐pola tertentu dengan menggunakan wortel tersebut. Tunggulah hingga warna mengering. http:enyrismayanti.blogspot.co.id teknik‐cetak‐tinggi sederhana.html DRAFT 24 Kegiatan Pembelajaran 1

D. Aktifitas Pembelajaran