Sistem Ekonomi Tradisional Pelaku Ekonomi dan Perpajakan dalam Sistem Perekonomian Indonesia
Bab XI Pelaku Ekonomi dan Perpajakan dalam Sistem Perekonomian Indonesia
b kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya; c kepentingan umum lebih diutamakan; d campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dalam kenyataan dewasa ini, dua kubu sistem ekonomi, yaitu kapitalis, liberalis, dan sosialislah yang banyak berkembang. Bahkan yang menganut sistem campuran pun pada kenyataannya lebih condong ke salah satunya. Seiring dengan globalisasi dunia yang semakin gencar, sistem kapitalis-liberalis cenderung lebih banyak dipraktikan. Mohammad Hatta selaku Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Konferensi Ekonomi di Yogyakarta pada tanggal 3 Februari 1946 mengungkapkan bahwa dasar politik perekonomian Republik Indonesia terpancang dalam Undang-undang Dasar 1945 dalam bab “Kesejahteraan Sosial” Pasal 33. Dalam pidatonya, Mohammad Hatta menegaskan bahwa dasar perekonomian yang sesuai dengan cita-cita tolong-menolong ialah koperasi. Seluruh perekonomian rakyat harus berdasarkan koperasi, tetapi tidak segala usaha harus dilakukan secara koperasi. Dikatakan selanjutnya bahwa usaha-usaha yang dapat dikerjakan oleh orang seorang dengan tidak menguasai hidup orang banyak boleh terus dikerjakan oleh orang seorang itu. Bahkan juga dikatakan oleh Hatta waktu itu, “Paksaan berkoperasi kepada perusahaan-perusahaan kecil yang tersebar letaknya tidak pada tempatnya, malahan melanggar dasar koperasi. Adapun Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan “School of Advanced International Studies” Washington, D.C. tanggal 22 Februari 1949 juga menegaskan bahwa yang dicita-citakan ialah suatu macam ekonomi campuran: lapangan- lapangan tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha partikelir. Yang terakhir ini harus tunduk kepada politik pemerintah mengenai syarat kerja, upah gaji, dan politik pegawai. Walaupun sistem perekonomian Indonesia itu sudah cukup jelas dirumuskan oleh tokoh-tokoh ekonomi Indonesia yang sekaligus juga menjadi tokoh-tokoh pemerintahan pada awal Republik Indonesia berdiri, dalam perkembangannya pembicaraan tentang sistem perekonomian Indonesia tidak hanya berkisar pada sistem ekonomi campuran. Akan tetapi, sistem itu mengarah pada suatu bentuk baru yang disebut sebagai Sistem Ekonomi Pancasila. Diskusi tentang Sistem Ekonomi Pancasila itu masih terus berlangsung dan menjadi tugas bangsa Indonesia untuk ikut memikirkannya. Diskusi itu kemudian dipertegas oleh rumusan yang dicantumkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara yang merupakan pedoman bagi kebijaksanaan pembangunan diB. SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA DAN CIRI-CIRINYA
Parts
» Ilmu Pengetahuan Sosial 2 Kelas 8 Herlan Firmansyah Dani Ramdani 2009
» Pengaruh aspek ekonomi Pengaruh sosial
» Letak Astronomis Indonesia Kondisi Fisik Wilayah Indonesia
» Wilayah Iklim Subtropik Utara dan Selatan
» Wilayah Iklim Sedang Utara dan Selatan
» Wilayah Iklim Dingin Kondisi Fisik Wilayah Indonesia
» Kondisi Fisik Wilayah Indonesia
» PERUBAHAN MUSIM DI INDONESIA
» PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
» Flora dan Fauna di Landas Kontinen Asia Dangkalan Sunda
» Flora dan Fauna di Landas Kontinen Australia Dangkalan Sahul
» PERSEBARAN JENIS TANAH DI INDONESIA
» PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN FAKTOR-FAKTORNYA
» Pertumbuhan Penduduk Migrasi Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya
» Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya
» Kepadatan Penduduk Aritmatik Kepadatan Penduduk Agraris
» MOBILITAS PENDUDUK Pengertian, Jenis, dan Faktor-Faktor Migrasi
» Dampak Positif dan Dampak Negatif Migrasi dan Usaha Penanggulangannya
» PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan Hidup Alamiah
» INTERAKSI UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan
» Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
» Kebangkitan Nasional Ilmu Pengetahuan Sosial 2 Kelas 8 Herlan Firmansyah Dani Ramdani 2009
» Perlawanan Terhadap Portugis Kebangkitan Nasional
» Perlawanan Terhadap VOC Kebangkitan Nasional
» Perlawanan Terhadap Pemerintah kolonial Belanda.
» PERKEMBANGAN BEBERAPA ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
» Sarekat Islam Kebangkitan Nasional
» Indische Partij Kebangkitan Nasional
» Taman Siswa Kebangkitan Nasional
» Partai Nasional Indonesia Kebangkitan Nasional
» Gerakan Wanita Kebangkitan Nasional
» KONGRES PEMUDA DAN KONGRES PEREMPUAN
» PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT
» Rendahnya Wawasan Keluarga Menelantarkan Anak
» BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT
» Bentuk Penyimpangan Sosial yang Sembunyi- Sembunyi
» Masalah Narkoba Penyimpangan Sosial
» CONTOH PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT
» Masalah Miras Penyimpangan Sosial
» Masalah Pekerja Seks Komersil PSK
» DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL Masalah Judi
» Ketidakharmonisan Rumah Tangga Penyimpangan Sosial
» Kejahatan Seksual Penyimpangan Sosial
» Terbawa Lingkungan dan Pergaulan
» FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN SOSIAL
» KEBUTUHAN MANUSIA DAN ALAT PEMENUHANNYA
» Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhannya
» Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Keadaan Ekonomi Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Lingkungan Sosial Budaya Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Keadaan Fisik Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Tingkat Pendidikan Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Intensitas Kebutuhan Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Iptek
» Kebijakan Pemerintah Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Barang Berdasarkan Cara Memperolehnya
» Barang Berdasarkan Sifat Hubungannya
» Barang Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
» Barang Berdasarkan Kegunaannya untuk Jaminan Kredit
» PENENTUAN SKALA PRIORITAS DAN BIAYA KESEMPATAN
» Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
» Badan Usaha Milik Swasta BUMS
» Menetapkan Nilai Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» Mendistribusikan Barang dan Jasa
» Mengorganisasikan Produksi Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» Menyediakan Barang dan Jasa untuk Keperluan Masa Depan
» MACAM-MACAM PASAR Pasar Harian
» Pasar Mingguan Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» Pasar Bulanan Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» Pasar Tahunan Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» Pasar Persaingan Sempurna Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» Pasar Bukan Persaingan Sempurna
» Pasar Abstrak Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
» PEMBENTUKAN BPUPKI Perumusan Teks Proklamasi
» Peristiwa Rengasdengklok Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
» Usaha Persiapan Kemerdekaan Ilmu Pengetahuan Sosial 2 Kelas 8 Herlan Firmansyah Dani Ramdani 2009
» Pranata dan Penyimpangan Sosial
» Fungsi Lembaga Keluarga Pranata dan Penyimpangan Sosial
» Fungsi Lembaga Pendidikan Pranata dan Penyimpangan Sosial
» Fungsi Lembaga Keagamaan Pranata dan Penyimpangan Sosial
» FUNGSI PRANATA SOSIAL Fungsi Lembaga Ekonomi
» Ketenagakerjaan dalam Perekonomian Indonesia
» Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian Nasional
» Sistem Ekonomi Tradisional Pelaku Ekonomi dan Perpajakan dalam Sistem Perekonomian Indonesia
» PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
» Sistem Ekonomi Pasar Pelaku Ekonomi dan Perpajakan dalam Sistem Perekonomian Indonesia
» Sistem Ekonomi Campuran Pelaku Ekonomi dan Perpajakan dalam Sistem Perekonomian Indonesia
» Pelaku Ekonomi dan Perpajakan dalam Sistem Perekonomian Indonesia
» Pajak Menurut Sifatnya Pajak Menurut Instansi yang Memungutnya
» Jenis Pajak Menurut Objeknya Jenis Pajak menurut Asalnya
» SISTEM PERPAJAKAN INDONESIA Landasan Hukum
» Cara Pemungutan Perhitungan Pajak
» Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan
» Pengertian Permintaan Demand Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan
» Hukum Permintaan Kurva Permintaan
Show more