Fungsi Lembaga Pendidikan Pranata dan Penyimpangan Sosial

173

Bab IX Pranata dan Penyimpangan Sosial

5 Pranata keindahan dan rekreasi ialah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia menyatakan rasa keindahan dan untuk rekreasi. Misalnya, seni rupa, seni suara, seni gerak, seni drama, kesusastraan, dan olahraga. 6 Pranata keagamaan ialah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau dengan alam gaib. Misalnya, mesjid, gereja, doa, kenduri, upacara keagamaan, penyiaran agama, pantangan, dan ilmu gaib. 7 Pranata pemerintahan ialah pranata yang bertujuan untuk mengatur kehidupan berkelompok secara besar-besaran atau kehidupan bernegara. Misalnya, pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, dan ketentaraan. 8 Pranata kesehatan jasmaniah ialah pranata yang bertujuan untuk mengurus kebutuhan jasmani manusia. Misalnya, pemeliharaan kecantikan, pemeliharaan kesehatan, dan kedokteran. Sebagai upaya meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap norma, kaidah, dan aturan yang telah disepakati maka dibutuhkan sosial kontrol. Sosial kontrol cenderung sebagai pengendalian sosial. Sosial kontrol terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut. 1. Sosial kontrol yang bersifat preventif Preventif, artinya sebuah upaya atau usaha pencegahan sebelum terjadi. Misalnya, pemerintah mensosialisasikan iklan tentang akibat penggunaan napza di televisi pada masyarakat. Layanan iklan ini merupakan strategi preventif agar masyarakt tidak terdorong untuk memakai napza. 2. Sosial kontrol yang bersifat represif Represif, artinya sebuah upaya atau usaha untuk mengembalikan kesesuaian akibat adanya gangguan. Misalnya, memberikan sanksi atau hukuman terhadap masyarakat yang melanggar hukum. Pada dasarnya, eksistensi antara lembaga-lembaga pengendalian sosial seperti lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, dan lembaga pemerintah merupakan satu kesatuan. Peran dan fungsi kelima lembaga tersebut, tidak akan seimbang jika dalam praktiknya berdiri sendiri. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu tatanan, aturan, dan norma yang bisa meningkatkan kestabilan antarlembaga yang dimaksud. Misalnya, lembaga keluarga

H. JENIS PENGENDALIAN SOSIAL

I. PERAN LEMBAGA-LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL