185
Bab X Ketenagakerjaan dalam Perekonomian Indonesia
1. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian Nasional
Pengangguran pada dasarnya akan berdampak buruk terhadap perekonomian suatu bangsa. Di antara dampak yang bisa kita ketahui adalah sebagai berikut.
a Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimumkan
tingkat kemakmuran yang dapat dicapainya. Hal ini terjadi karena ketika ada pengangguran maka pendapatan ril masayakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensialnya sehingga tingkat kemakmurannya akan rendah pula.
b Pengangguran bisa menimbulkan turunnya tingkat pendapatan negara dari pajak.
Hal ini terjadi karena ketika ada pengangguran maka kegiatan ekonomi masyarakat turun. Dengan demikian, tingkat pendapatannya pun turun sehingga
berdampak pula kepada kemampuannya untuk membayar pajak.
c Pengangguran bisa mendorong naiknya tingkat kriminalitas. Hal ini dapat
meningkatkan risiko usaha akibat kondisi keamanan yang terjamin dan akibatnya investasi.
d Pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat turun sehingga
berdampak pula terhadap tingkat permintaan terhadap barang dan jasa.
2. Dampak Pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya serta terhadap Masyarakat
Secara psikologis, pengangguran akan berdampak negatif terhadap individu yang
mengalaminya. Begitu pun terhadap masyarakat dikarenakan tingginya tingkat
pengangguran dapat membuka peluang terjadinya tindakan-tindakan kriminal. Untuk
lebih rincinya dapat diuraikan sebagai berikut:
a pengangguran dapat menghilangkan
mata pencarian dan pendapatan individu yang mengalaminya;
b pengangguran dapat menghilangkan
keterampilan; c
pengangguran dapat menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial.
Gambar 10.2 Dipenjara karena
perbuatan kriminal Sumber: CD Clip Art Volume 3
186
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII
1. Bagi penganggur sendiri, dapat mengembangkan kreativitasnya melalui berwirausaha
mandiri. 2.
Pengembangan sekolah-sekolah yang mengarah kepada peningkatan kecakapan hidup, seperti SMK.
3. Pengembangan program kerjama dengan luar negeri dalam pemanfaatan Tenaga Kerja
Indonesia TKI 4.
Pengembangan sektor informal seperti home industry. 5.
Pengembangan program transmigrasi, untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor informal lainya diwilayah tertentu.
6. Perluasan kesempatan kerja, misalnya melalui pembukaan industri padat karya di
wilayah yang banyak mengalami pengangguran. 7.
Peningkatan investasi, baik yang bersifat pengembangan maupun investasi melalui pendirian usaha-usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja.
8. Pembukaan proyek-proyek umum, hal ini bisa dilakukan oleh pemerintah seperti
pembangunan jalan raya, jembatan dan lain-lain. 9.
Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang bersifat praktis sehingga seseorang tidak harus menunggu kesempatan kerja yang tidak sebanding dengan para pencari kerja,
melainkan ia sendiri mengembangkan usaha sendiri yang menjadikannya bisa memperoleh pekerjaan dan pendapatan sendiri.
Selain upaya-upaya di atas, Sinuraya 2004 mengungkapkan beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengatasi pengangguran di Indonesia sebagai berikut:
1. Pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa
setiap manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan mengembangkan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap
pribadi sanggup mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik, bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun
masyarakat luas.
2. Pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai
prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan
akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun keuangan finansial.
3. Pembangunan lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Hal itu
dapat dilakukan serentak dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional dengan embrio mengubah PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PT Jamsostek menjadi Badan
Jaminan Sosial Nasional yang terdiri dari berbagai devisi menurut sasarannya. Dengan
E. CARA-CARA MENGATASI PENGANGGURAN
187
Bab X Ketenagakerjaan dalam Perekonomian Indonesia