169
Bab IX Pranata dan Penyimpangan Sosial
1. Asosiatif
Dampak asosiatif mencakup hal-hal berikut ini. a.
Akomodasi saling menyesuaikan Maksudnya, usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu konflik sosial dengan saling
mengadakan penyesuaian diri satu sama lain. Misalnya, proses akomodasi zaman Alexander Agung dengan Hellenismenya.
b. Asimilasi perpaduan hasil dari saling penyesuaian
Maksudnya, suatu proses sosial yang ditandai oleh adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-
kelompok manusia dan usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Misalnya, pertukaran pemuda atau pelajar antarnegara.
c. Akulturasi proses penerimaan unsur budaya asing
Maksudnya, proses sosial yang timbul jika suatu kelompok manusia dengan kebudayaannya dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing. Selanjutnya, unsur-
unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Misalnya,
penyebaran agama.
2. Disosiatif
Dampak disosiatif mencakup hal-hal berikut ini. a.
Persaingan Persaingan menurut Gilin and Gilin adalah suatu proses sosial ketika para individu
atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian publik tanpa menggunakan kekerasan.
Misalnya, persaingan antarperusahaan.
b. Pertentangan
Maksudnya, suatu bentuk proses sosial yang terletak di antara persaingan dengan pertikaian yang ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri
seseorang atau suatu rencana yang disembunyikan serta keragu-raguan terhadap pribadi seseorang. Misalnya, penolakan, menyangkal, dan memaki.
3 Pertikaian
Maksudnya, suatu proses sosial ketika orang perorang atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan memandang pihak lawan dengan ancaman
atau kekerasan. Misalnya, tawuran dan berkelahi.
170
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995, pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu
dan seluruh perlengkapannya, guna memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam masyarakat.
Sementara itu, Hartomo 2004 menjelaskan pranata adalah sistem pola sosial yang tersusun rapi dan bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang
bersifat kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.
Pranata sosial adalah terjemahan dari istilah asing social institution. Walaupun social institution
ada yang menerjemahkan dengan istilah lembaga kemasyarakatan. Dipergunakan istilah pranata sosial karena social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang
mengatur perilaku para anggota masyarakat. Koentjaraningrat 1974 dalam bukunya berjudul Pengantar Antropologi mengatakan
bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang terpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kebutuhan masyarakat.
Adapun menurut Cohen 1983 menyatakan bahwa pranata sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan relatif permanen serta mengandung perilaku-perilaku
tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.
Dengan demikian, pranata sosial adalah suatu aturan atau kaidah yang mengatur perilaku seseorang di masyarakat agar sesuai dengan adat istiadat yang berlaku dan telah
disepakati bersama oleh masyarakat setempat.
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak termasuk anak tiri dan anak angkat. Ada juga keluarga yang tidak mempunyai anak,
tetapi biasanya mengambil anak angkat. Di dalam suatu keluarga kadang-kadang seorang suami mempunyai beberapa orang
istri poligami. Bahkan, pada masyarakat yang primitif ada seorang istri yang memiliki beberapa orang suami poliandri.
Lingkungan keluarga adalah tempat pembentukan watak dan pendidikan budi pekerti yang paling penting. Sebab, hal itu diberikan sejalan dengan perkembangan kejiwaan anak.
Oleh karena itu, di dalam keluarga juga perlu adanya pranata-pranata sosial yang harus ditaati oleh seluruh anggota keluarga. Salah satu pranata yang sangat berperan membentuk
pribadi anak adalah ibu, bapak, dan saudara yang lebih tua.
D. PENGERTIAN PRANATA SOSIAL
E. PERAN PRANATA KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
171
Bab IX Pranata dan Penyimpangan Sosial