49
Bab III Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
2. Unsur abiotik
Unsur abiotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud
benda-benda mati seperti tanah, air,udara, mineral, gas, energi dan sinar matahari. 3.
Unsur-unsur sosial budaya Unsur-unsur sosial budaya
adalah segala sesuatu yang berasal dari hasil pikiran dan akal budi manusia, unsur-unsur budaya termasuk di dalamnya semua ciptaan
manusia seperti gudang-gudang, jalan-jalan, kendaraan bermotor, industri dan sebagainya termasuk pranata-pranata yang terbentuk melalui proses berpikir manusia.
Di dalam suatu komunitas, komponen-komponen lingkungan tersebut saling berhubungan, bahkan saling memengaruhi. Keadaan yang demikian, secara alamiah
menjamin kelangsungan makhluk hidup di permukaan bumi. Dalam hubungan ini, suatu komponen lingkungan baik biotik maupun abiotik menjadi lingkungan bagi makhluk hidup.
Apakah ia menjadi bahan makanan atau menyuplai energi.
Di dalam kehidupan manusia, senantiasa terjadi interaksi timbal balik sistem sosial yang dipengaruhi latar belakang budaya dan sistem biofisik atau ekosistem. Hubungan
timbal balik yang erat antara dua subsistem itu dapat berjalan dengan baik dan teratur karena adanya arus energi. Energi, materi, dan informasi, misalnya energi yang diperlukan
untuk melakukan kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek latar belakang sosial ekonomi dan budaya manusia dapat memengaruhi perilaku manusia dalam memperlakukan
alam lingkungan sekitarnya. Dengan perkatan lain, manusia dapat dianggap sebagai pengontrol program ekosistemnya. Sebaliknya, karena pengaruh lingkungan biofisik
sekitarnya, manusia harus melakukan penyesuaian diri terhadap sifat lingkungan sekitarnya untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Hubungan sistem sosial dan biofisik tersebut sangat dinamis setiap waktu. Karena itu, jika ada perubahan pada sistem sosial masyarakat secara otomatis akan mengakibatkan
perubahan pula pada sistem biofisik.
Masalah lingkunngan hidup telah menjadi perhatian dunia secara global. Hal tersebut dikarenakan oleh berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai negara yang
semakin parah, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, di antaranya disebabkan oleh berbagai
C. BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN CARA MENGATASINYA
50
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII
kegiatan industri modern yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan serta disebabkan dampak negatif dari kemiskinan. Berbagai masalah kerusakan lingkungan yang
banyak terjadi antara lain, kerusakan hutan, erosi tanah, kepunahan satwa liar, kepunahan tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
Untuk lebih mendalami tentang bentuk-bentuk kerusakan lingkungan beserta faktor penyebabnya, perhatikan uraian berikut ini.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada umumnya merupakan bencana alam, seperti letusan gunung api, banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa bumi,
tsunami, dan sebagainya. Letusan gunung api sering terjadi di berbagai belahan bumi yang merupakan jalur gunung api, seperti Indonesia. Peletusan gunung api ada yang lemah dan
ada yang kuat. Makin kuat letusan gunung api, makin besar kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Kejadian banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah mengakibatkan kerusakan terhadap lingkungan kehidupan. Banjir telah mengakibatkan daerah permukiman
dan pertanian terendam sehingga banyak tanaman-tanaman mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya. Adapun kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai
disebabkan oleh adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami. Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang berasal dari dalam bumi dan
dapat menyebabkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Proporsi kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam. Bentuk
keruskan lingkungan yang disebabkan oleh manusia di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri, penebangan hutan secara massal dan ilegal, dan sebagainya.
Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang luar
biasa. Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora dan fauna, dan kekeringan.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi karena pembuangan limbah-limbah industri dan biasanya
terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran terhadap udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar.