Sarekat Islam Kebangkitan Nasional

80 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII wanita, pemberantasan buta huruf dan semangat kebangsaan. Sangat terlihat dalam kongres yang kedua ini para wanita Indonesia mampu memposisikan dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya perjuangan nasional demi merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

1. Kongres Pemuda a. Jong Java

Para pemuda pada 1920 mengadakan kongres yang ketiga di Solo dan pertengahan 1921 kongres yang keempat di Bandung. Dalam kongres-kongres tersebut, seperti juga dalam kongres kedua, dibicarakan soal semi-politik. Pada kongres di Bandung dalam anggaran dasar ditetapkan sebagai tujuan membangun cita-cita Jawa Raya dengan jalan mengembangkan rasa bersatu di antara golongan orang Indonesia di Jawa, Madura, dan Bali untuk mencapai kemakmuran dan kekayaan batin. Jadi, bukan untuk tujuan politik. Selain itu, disebutkan bahwa perkumpulan tidak akan ikut dalam aksi politik. Kongres kelima Mei 1922 di Solo dan kongres luar biasa Desember 1922 memberikan ketentuan tentang hal ini dengan semata-mata menetapkan bahwa Jong Java tidak akan mencampuri aksi atau propaganda politik. Tujuan yang akan dicapai dengan jalan: 1 mengadakan hubungan antara murid-murid sekolah menengah; 2 mempertinggi pengetahuan untuk kebudayaan sendiri; 3 menambah pengetahuan umum dari para anggota; 4 melakukan olahraga. Jong Java berkewajiban membentuk calon-calon pemimpin laki-laki dan perempuan di semua lapangan pergerakan. Membicarakan acara-acara sosial dan politik yang tetap dianggap perlu hanya dijalankan untuk menambah pengetahuan anggota. Anggota baru akan ikut dalam politik kalau sudah tamat belajar. Tentang kedudukan wanita dalam masyarakat, perempuan tidak saja harus diberi hormat sepantasnya, akan tetapi harus terlepas dari adat yang mengikat dan merendahkannya. Tidak saja anak laki-laki, tetapi juga anak-anak perempuan harus dapat didikan persiapan untuk kewajiban kebangsaan. Persiapan untuk anak perempuan harus tambah dipentingkan karena kaum wanita berkewajiban pula mendidik anak-anak. Dalam Kongres Jong Java 27-31 Desember 1926 di Solo, suara bulat tujuan perkumpulan diubah menjadi akan berusaha memajukan rasa persatuan para anggota dengan semua golongan bangsa Indonesia dan bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia lainnya dalam menyebarkan dan memperkuat paham Indonesia bersatu. Sebelumnya oleh ketua RT. Djaksodipuro, kemudian bernama RT Wongsonegoro yang menjadi anggota perkumpulan para mahasiswa PPPI dijelaskan bahwa tujuannya tidak

G. KONGRES PEMUDA DAN KONGRES PEREMPUAN