Usaha Persiapan Kemerdekaan Ilmu Pengetahuan Sosial 2 Kelas 8 Herlan Firmansyah Dani Ramdani 2009

151

Bab VIII Usaha Persiapan Kemerdekaan

Pihak-pihak di luar negeri, termasuk tentara suku yang diboncengi oleh Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan Inggris memperoleh berita proklamasi kemerdekaan RI melalui Kantor Berita Antara Yoshima dan melalui jaringan komunikasi Domei yang dimiliki oleh tentara Jepang. Mereka terkejut dengan berita proklamasi ini dan tidak menyangka bangsa Indonesia akan memproklamasikan kemerdekaan langsung saat berakhirnya Perang Dunia II. Pihak yang paling terkejut adalah tentara sekutu karena merasa masih memiliki hak untuk menguasai wilayah yang pernah diduduki Jepang. Sementara rakyat Indonesia yang berada di berbagai daerah tertentu saja menyambut berita kemerdekaan ini dengan penuh suka cita. Teriakan merdeka terdengar dari orang- orang yang mendengar kabar tentang peristiwa bersejarah ini. Mereka juga sangat menghargai tokoh-tokoh nasionalis yang mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang pintu kemerdekaan. Selain itu, rakyat Indonesia mengakui Soekarno-Hatta sebagai proklamator, yaitu orang yang memproklamasikan kemerdekaan. Sebagai wujud menyambut merdekanya bangsa Indonesia, para pemuda yang pernah bergabung dengan Heiho dan Peta kemudian melucu senjata tentara Jepang yang masih berkeliaran di wilayah Indonesia. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945, para pendiri negara yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan RI segera menyiapkan perangkat negara dan pemerintahan negara. Badan yang didirikan sebelum proklamasi, yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI segera mengadakan sidang pada 18 Agustus 1945. Dalam persidangan tersebut mereka menyepakati pentingnya rumusan wilayah negara. Rakyat yang menjadi warga negaranya, pemerintahan yang menjalankan amanat rakyat, serta upaya untuk memperoleh pengakuan internasional. Melalui sidang tersebut, disepakati tiga hal penting bagi kehidupan kenegaraan bangsa Indonesia, yaitu: 1 menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945; 2 memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden; 3 pembentukan Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis Per- musyawaratan Rakyat MPR dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR belum terbentuk. Pada sidang hari kedua tanggal 19 Agustus 1945, dipimpin oleh Otto Iskandardinata dan beranggotakan Achmad Soebardjo, Sajuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Wiranatakusumah, dr. Amir, A.A. Hamidhan, Dr. Ratulangi, dan I Gusti Ketut Pudja tersebut mengambil tiga keputusan sebagai berikut. 1 Penetapan 12 kementerian dalam lingkungan pemerintahan, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Kehakiman, Menteri Keuangan, Menteri

C. KRONOLOGIS PROKLAMASI KEMERDEKAAN

152 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII Kemakmuran, Menteri Kesehatan, Menteri Pengajaran, Menteri Sosial, Menteri Keamanan Rakyat, Menteri Penerangan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Pekerjaan Umum. 2 Pembentukan Komite Nasional Daerah. 3 Pembagian daerah Republik Indonesia dalam 8 provinsi, yaitu: Tabel 8.1 Pembagian Daerah RI Pada 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengadakan sidang yang ke-2. Melalui sidang tersebut ditetapkan beberapa keputusan, di antaranya: 1 Komite Nasional Indonesia KNI merupakan badan yang berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat atau badan legislatif sebelum pemilihan umum diselenggarakan dan disusun dari tingkat pusat hingga daerah. 2 Partai Nasional Indonesia PNI yang dirancang menjadi partai tunggal Republik Indonesia, namun akhirnya dibatalkan. 3 Badan Keamanan Rakyat BKR berfungsi sebagai penjaga keamanan umum bagi masing-masing daerah. Komite Nasional Indonesia KNI dibentuk sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia telah memiliki pengurus yang dilantik pada 29 Agustus 1945. Adapun yang menjadi pengurus Komite Nasional Indonesia KNI sebagai berikut. 1 2 3 4 5 6 7 8 Gubernur Provinsi No Sumatra Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Borneo Kalimantan Sulawesi Sunda Kecil Nusa Tenggara Maluku Teuku Mohammad Hassan Sutardjo Kartohadikusumo R. Pandji Soeroso R. A. Soeryo Ir. Pangeran Mohammad Noor Dr. G.S.S.J. Ratulangi I Gusti Ketut Pudja J. Latuharhary 153

Bab VIII Usaha Persiapan Kemerdekaan