149
Bab VIII Usaha Persiapan Kemerdekaan
Berikut ini adalah pidato Ir. Soekarno. “Saudara-saudara sekalian Saya telah diminta hadir di sini untuk menyaksikan
suatu peristiwa mahapenting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untu kemerdekaan tanah air kita, bahkan telah beratus-
ratus tahun. Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naik ada turunnya, tetapi jiwa kita menuju ke arah cita-cita kita. Juga di dalam zaman Jepang
usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam zaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Akan tetapi, pada
hakikatnya kita tetap menyusun tenaga kita sendiri dan kita percaya kepada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib
tanah air kita di dalam tangan kita sendiri, akan berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia
dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu, dengarlah proklamasi kami.
Gambar 8.1 Isi teks proklamasi
Sumber: www.wikipedia.com
150
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII
Demikian saudara-saudara Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan yang mengikat tanah air
kita dan bangsa kita Mulai saat ini kita menyusun negara Republik Indonesia. Merdeka, kekal, dan abadi Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.”
Sumber: Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto 1993. Sejarah Nasional
Indonesia Jilid VI. Hal 93-94.
Setelah pembacaan naskah selesai, sang Saka Merah Putih dikibarkan oleh pemuda Suhud dan Latief Hendraningrat dan disaksikan oleh hadirin. Upacara diakhiri dengan
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sejak itulah bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh penjajahan Jepang.
Oleh karena situasi masih dalam keadaan rawan, setelah selesai proklamasi, Ir. Soekarno menyerukan kepada seluruh hadirin untuk kembali ke rumah masing-masing.
Peristiwa proklamasi ini merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Sejak itu, bangsa Indonesia berdiri sebagai bangsa yang memiliki
kedaulatan sendiri. Kemerdekaan ini merupakan rahmat Allah Yang Mahakuasa selain merupakan keinginan luhur bangsa Indonesia.
Peristiwa sangat bersejarah tersebut disebarkan ke berbagai pelosok tanah air melalui berbagai cara di antaranya dilakukan secara perorangan dan melalui lembaga-lembaga
pemberitaan. Lembaga pemberitaan seperti radio dan surat kabar berperan besar dalam penyebaran berita penting tersebut. Penyebaran berita secara perorangan dilakukan melalui
pamflet-pamflet, pengeras suara, dan pawai. Adapun penyebaran berita secara lisan dilakukan secara berantai.
Pihak tentara Jepang yang kalah dalam Perang Dunia II tidak suka menyaksikan kegembiraan bangsa Indonesia dalam menyambut proklamasi. Sehingga pada 20 Agustus
1945, tentara Jepang berusaha menghalang-halangi penyebaran berita ini dengan cara menyegel pemancar radio dan melarang pegawainya untuk masuk. Namun, hal ini tidak
menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk terus memberitakan peristiwa penting itu. Para pejuang, seperti Suhendar, Sukarman, Sutomo, dan Susilahardja segera membuat
pemancar radio sendiri. Mereka merakit pemancar radio baru dengan kode panggilan DJK 1. Dengan pemancar tersebut, mereka dapat menyebarkan berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia secara terus-menerus ke pelosok nusantara.
Selain melalui media radio, pemberitaan juga dilakukan melalui media surat kabar. Dengan membaca surat kabar, para pembaca dapat mengetahui bahwa Indonesia sudah
berdiri sebagai negara yang berdaulat, memiliki Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan pemerintahan sendiri sehingga terbebas dari segala bentuk penjajahan.
B. PENYUSUNAN DASAR DAN KONSTITUSI NEGARA
151
Bab VIII Usaha Persiapan Kemerdekaan
Pihak-pihak di luar negeri, termasuk tentara suku yang diboncengi oleh Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan Inggris memperoleh berita proklamasi kemerdekaan RI
melalui Kantor Berita Antara Yoshima dan melalui jaringan komunikasi Domei yang dimiliki oleh tentara Jepang. Mereka terkejut dengan berita proklamasi ini dan tidak menyangka
bangsa Indonesia akan memproklamasikan kemerdekaan langsung saat berakhirnya Perang Dunia II. Pihak yang paling terkejut adalah tentara sekutu karena merasa masih memiliki
hak untuk menguasai wilayah yang pernah diduduki Jepang.
Sementara rakyat Indonesia yang berada di berbagai daerah tertentu saja menyambut berita kemerdekaan ini dengan penuh suka cita. Teriakan merdeka terdengar dari orang-
orang yang mendengar kabar tentang peristiwa bersejarah ini. Mereka juga sangat menghargai tokoh-tokoh nasionalis yang mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang pintu
kemerdekaan. Selain itu, rakyat Indonesia mengakui Soekarno-Hatta sebagai proklamator, yaitu orang yang memproklamasikan kemerdekaan. Sebagai wujud menyambut merdekanya
bangsa Indonesia, para pemuda yang pernah bergabung dengan Heiho dan Peta kemudian melucu senjata tentara Jepang yang masih berkeliaran di wilayah Indonesia.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945, para pendiri negara yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan RI segera menyiapkan
perangkat negara dan pemerintahan negara. Badan yang didirikan sebelum proklamasi, yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI segera mengadakan sidang pada
18 Agustus 1945. Dalam persidangan tersebut mereka menyepakati pentingnya rumusan wilayah negara. Rakyat yang menjadi warga negaranya, pemerintahan yang menjalankan
amanat rakyat, serta upaya untuk memperoleh pengakuan internasional. Melalui sidang tersebut, disepakati tiga hal penting bagi kehidupan kenegaraan bangsa Indonesia, yaitu:
1 menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal
sebagai UUD 1945; 2
memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden;
3 pembentukan Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis Per-
musyawaratan Rakyat MPR dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR belum terbentuk. Pada sidang hari kedua tanggal 19 Agustus 1945, dipimpin oleh Otto Iskandardinata
dan beranggotakan Achmad Soebardjo, Sajuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Wiranatakusumah, dr. Amir, A.A. Hamidhan, Dr. Ratulangi, dan I Gusti Ketut Pudja tersebut
mengambil tiga keputusan sebagai berikut.
1 Penetapan 12 kementerian dalam lingkungan pemerintahan, yaitu Menteri Dalam
Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Kehakiman, Menteri Keuangan, Menteri
C. KRONOLOGIS PROKLAMASI KEMERDEKAAN