103
Bab VI Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
yang tinggal di perkotaan atau yang memiliki intensitas kesibukan yang tinggi, biasanya intensitas kebutuhan akan hasil teknologi semakin tinggi pula.
7. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dapat memengaruhi kebutuhan seseorang terhadap suatu barang. Contohnya, ketika harga beras tinggi dan pemerintah menetapkan
adanya operasi pasar besar murah, maka hal tersebut dapat mendorong seseorang untuk berbelanja lebih banyak beras.
Kebutuhan manusia jumlahnya sangat tidak terbatas dan beraneka ragam jenisnya. Oleh karena itu, alat pemuas kebutuhan manusia pun beraneka ragam jenisnya. Adapun
alat pemuas kebutuhan manusia ini dapat berupa barang dan jasa. Barang merupakan alat pemuas kebutuhan manusia yang berbentuk benda berwujud, sedangkan jasa merupakan
alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud namun dapat dirasakan manfaatnya.
Barang sebagai salah satu alat pemuas kebutuhan manusia dapat dibedakan berdasarkan cara memperolehnya, sifat hubungannya, tujuan penggunaannya, kegunaannya
untuk jaminan kredit, dan berdasarkan tingkat kesiapannya dalam proses produksi.
1. Barang Berdasarkan Cara Memperolehnya
Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan menjadi barang ekonomi, dan barang bebas.
a Barang ekonomi
merupakan alat pemuas kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas sehingga untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Contohnya, pakaian, alat
sekolah, dan sebagainya. b
Barang bebas merupakan alat kebutuhan manusia yang jumlahnya tidak terbatas. Untuk memperolehnya tidak memerlukan pengorbanan karena jumlahnya banyak
jika dibandingkan kebutuhan manusia. Contohnya, udara di alam terbuka dan pasir di padang pasir.
2. Barang Berdasarkan Sifat Hubungannya
Berdasarkan sifat hubungannya dengan barang lain, barang dapat dibedakan menjadi barang subtitusi dan barang komplementer.
a Barang subtitusi
merupakan barang yang penggunaannya dapat saling menggantikan dengan barang lain. Contohnya, tikar dapat menggantikan karpet.
b Barang komplementer
merupakan barang yang pemanfaatannya harus diikuti dengan pemanfaatan barang lain. Contohnya, motor dapat dimanfaatkan jika menggunakan
bensin dan balpoin dapat digunakan jika ada tintanya.
3. Barang Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
Dilihat berdasarkan tujuan penggunaannya, barang dapat digolongkan menjadi barang konsumsi dan barang produksi.
104
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII
a Barang konsumsi
adalah barang yang dapat langsung digunakan untuk keperluan konsumsi. Contohnya, nasi, pakaian jadi, dan buah-buahan.
b Barang produksi
merupakan barang yang memerlukan proses produksi sebelum dapat digunakan. Contohnya, kayu dan benang.
4. Barang Berdasarkan Kegunaannya untuk Jaminan Kredit
Dilihat berdasarkan kegunaannya untuk jaminan kredit, barang digolongkan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak.
a Barang bergerak
merupakan barang yang dapat digunakan untuk mendapatkan kredit dalam jangka pendek. Contohnya, Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor BPKB,
perhiasan dan sebagainya. b
Barang tidak bergerak merupakan barang yang dapat dijadikan jaminan untuk
mendapatkan kredit dalam jangka panjang. Contohnya rumah, tanah, dan gedung.
5. Barang Berdasarkan Tingkat Kesiapannya dalam Proses Produksi
Berdasarkan tingkat kesiapannya dalam proses produksi, barang dapat digolongkan menjadi barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.
a Barang mentah
adalah barang yang perlu diolah terlebih dahulu agar dapat digunakan. Contohnya, tebu untuk membuat gula, kapas untuk membuat kain, dan sebagainya.
b Barang setengah jadi
merupakan barang yang sudah melalui proses produksi, namun untuk menggunakannya diperlukan proses produksi lebih lanjut. Contohnya, kain
untuk pakaian, tepung untuk membuat kue, dan sebagainya. c
Barang jadi merupakan barang yang siap pakai, contohnya baju, sepatu, dan
sebagainya.
Seperti telah kamu ketahui, kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan jumlah alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, diperlukan
keterampilan untuk memilih sesuai dengan tingkat kebutuhan dari barang atau jasa yang bersangkutan atau memprioritaskan yang penting dan mendesak untuk dipenuhi. Penentuan
skala prioritas dalam memilih kebutuhan sangat diperlukan agar kebutuhan yang sifatnya mendasar dan dapat menimbulkan masalah apabila tidak terpenuhi tidak terkalahkan oleh
kebutuhan yang dapat ditunda.
Adanya keterbatasan sumber daya pemuas kebutuhan manusia mendorong manusia untuk melakukan berbagai pilihan dari segala sesuatu yang tersedia dan dapat dipilih. Pilihan
merupakan suatu tindakan untuk mengambil keputusan mengenai barang apa yang akan
C. PENENTUAN SKALA PRIORITAS DAN BIAYA KESEMPATAN