Partai Nasional Indonesia Kebangkitan Nasional

81

Bab IV Kebangkitan Nasional

pernah membangun Jawa Raya saja, tetapi untuk Indonesia Merdeka. Selanjutnya dalam kongres diputuskan membagi anggotanya dalam anggota biasa umur 18 tahun atau lebih dan calon anggota umur 18 tahun. Calon anggota tidak diperbolehkan mengunjungi rapat anggota, tetapi boleh ikut dalam bagian olahraga, kesenian dan kepanduan. Dengan jalan ini, Jong Java dapat ikut dalam lapangan politik.

b. Pemuda Indonesia

Pemuda-pemuda di Bandung yang merasa dirinya semata-mata orang Indonesia dan merasa tidak sanggup lagi duduk dalam perkumpulan-perkumpulan pemuda yang berdasarkan kedaerahan, pada permulaan 1927 sebelum PNI berdiri mendirikan perkumpulan Jong Indonesia. Nama itu dalam kongres pertama Desember 1927 diubah menjadi Pemuda Indonesia. Dalam kongres itu anggaran dasar ditetapkan dan sebagai tujuannya disebutkan, menyebarkan dan memperkuat cita-cita kebangsaan Indonesia bersatu. Usahanya antara lain dengan jalan bekerja bersama-sama dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda lain, memajukan kepanduan kebangsaan Indonesia, dan berolahraga bersama. Meskipun tidak ikut dalam praktik politik, jiwa pemuda Indonesia penuh dengan cita- cita politik. Persatuan batin dengan PNI tidak disembunyikan dan dikatakan dengan terus terang. Dalam Kongres Pemuda Indonesia ke-2 pada 24–28 Desember 1923 di Jakarta dengan suara 5 lawan 2 diputuskan untuk menyetujui usul fusi dari PPPI.

c. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI

Perkumpulan ini dimulai pada 1925, tetapi baru dalam 1926 didirikan dengan resmi. Anggotanya ialah mahasiswa sekolah-sekolah tinggi di Jakarta dan Bandung. Asasnya didasarkan pada pertentangan antithese kolonial dan bercita-cita mendidik anggota untuk kewajibannya, kemerdekaan bangsa yang diidamkan ialah Indonesia Raya Merdeka. Jasa PPPI dalam kalangan perkumpulan-perkumpulan pemuda berpengaruh besar. Anggota-anggotanya, yaitu mahasiswa, buat pelajar-pelajar menengah adalah menjadi saudara tua. Anggota PPPI juga banyak yang merangkap menjadi pemimpin perkumpulan- perkumpulan.

d. Jong Islamieten Bond JIB

Suatu perkumpulan baru didirikan oleh orang-orang yang keluar dari Jong Java setelah gagal usahanya: 1 supaya Jong Java dalam programnya menetapkan kemajuan agama Islam dan dengan ini Jong Java meninggalkan sikapnya yang nasionalistis netral; 2 supaya Jong Java mencabut larangan terhadap anggotanya untuk ikut dalam gerakan politik. Ketua JIB adalah R. Sam, bekas ketua Jong Java dan Haji Agus Salim diangkat sebagai penasihat. Berbeda dengan Jong Java, perkumpulan ini berdasarkan agama Islam dan persatuan dalam Islam. JIB terbuka untuk semua orang Islam Indonesia, tidak saja pelajar-pelajar, tetapi orang yang tamat belajar boleh menjadi anggota asal umurnya tidak