121
Universitas Sumatera Utara
e. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi, menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini
mencakup dua hal penting pertama adalah mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri. Mekanisme implementasi program biasanya
sudah ditetapkan melalui standar operating procedur SOP yang
dicantumkan dalam guideline programkebijakan. Menurut informan kunci bahwa dalam prosedur pelaksanaan Perda
kebijakan ruang terbuka hijau semua sudah ada di tugas pokok dan fungsinya. Untuk satu zona ada mandor nya masing-masing yang
bertanggung jawab dalam merawat dan mengelola taman. Di atas mandor ada kepala seksi dan diatas kepala seksi ada kepala bidang. Jadi tidak
kepala dinas lagi yang turun langsung ke lapangan. Pendapat serupa juga di nyatakan oleh kepala seksi taman dan dekorasi bahwa di dinas
pertamanan sendiri prosedurnya adalah Kepala dinas mempunyai kabid- kabid, dari kabid mempunyai kasi-kasi. Kasi taman dan dekorasi lah yang
menjadi penanggung jawab terhadap penghijuan.
4.3. Data Sekunder
Selain hasil wawancara kepada para informan, peneliti juga memperoleh data-data sekunder. seperti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Perda ini merupakan acuan utama peneliti. Pada pasal 10 dan Perda ini terdapat strategi
peningkatan fungsi, kuantitas dan kualitas RTH sebagaimana yang dimaksud pada
122
Universitas Sumatera Utara
ayat 1 huruf c meliputi : Mewujudkan RTH paling sedikit 30 meliputu 20 publik dan paling sedikit 10 RTH privat. RTRW Kota Medan. Pasal 38
mengenai Kawasan RTH sebagaimana yang dimaksud pasal 35 ayat 2 huruf c bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Medan.
Kawasan RTH Kota sebagaimana yang dimaksud ayat 1 ditetapkan seluas minimum 30,59 dari luas kawasan Kota. Kawasan RTH kota sebagaimana yang
dimaksud pada ayat 2 meliputi: RTH kawasan wisata, RTH hutan Kota, RTH Taman Kota, RTH tempat pemakaman umum, RTH jalur hijau jalan, RTH atap
bangunan dan RTH lapangan Olahraga. RTH kawasan wisata sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a meliputi Kebun Binatang dan Taman Mora Indah
di wilayah Selatan Kota Medan dan Theme Park dan Natural Park di wilayah utara Kota Medan. RTH hutan kota sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf b
meliputi Taman Beringin di Kecamatan Medan Baru, Bumi Perkemahan Pramuka Cadika di Kecamatan Medan Johor, Kebun Binatang di Kecamatan Medan
Tuntungan dan taman hutan kota di semula Bandar Udara Polonia, kanal Sungai Deli Zona A dan D di Kecamatan Medan Johor dan hutan Kota di Kelurahan
Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan. RTH Taman Kota sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf c meliputi RTH taman rukun tetangga, RTH rukun
warga, RTH kelurahan dan RTH kecamatan. RTH Taman Pemakaman Umum sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf d meliputi TPU yang dikelola oleh
Pemerintah Kota Medan yaitu TPU kristen dan muslim di Kecamatan Medan Tuntungan serta TPU yang berdiri di atas tanah waqaf di Kota Medan.
RTH Jalur Hijau Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf e yaitu taman di ruang milik jalan sesuai dengan kelas jalan. RTH Jalur Pejalan Kaki
123
Universitas Sumatera Utara
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf f yaitu ruang yang disediakan bagi pejalan kaki pada kiri-kanan jalan atau di dalam taman. RTH Atap Bangunan
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf g yaitu disetiap atap bangunan yang beratap beton. Lapangan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf h
yaitu lapangan olah raga di tiap kecamatan. Peneliti juga mendapatkan dokumen Salinan Keputusan Walikota Medan
Nomor 522043 K Tentang Penetapan Lokasi Hutan Kota di Kota Medan. Salinan Keputusan Walikota ini berisikan tentang penetapan lokasi hutan kota di Kota
Medan dengan lokasi sebagai berikut : Taman beringin di jalan Jendral Sudirman Kelurahan Petisah Hulu Kecamatan Medan Baru. Kebun Binatang Medan, di
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tungtungan. Peneliti juga mendapatkan data tentang Daftar data fasilitas sosial dan
fasilitas umum yang dikelola oleh SKPD Dinas Pertamanan Kota Medan. Dokumen ini berisikan tentang nama Fasos yang terdiri dari: Taman-taman Kota ,
Lapangan olahraga dan tanah pemakaman lengkap dengan alamat serta luas nya masing-masing. Selain itu peneliti juga mendapatkan data tentang Daftar taman,
Median, pulau jalan dan Berm jalan lapangan yang dikelola oleh dinas Pertamanan lengkap dengan luasnya.
Selain itu peneliti juga memperoleh data tentang nama mandor, anggota Lokasi dan Luas Tanah Pemakaman Umum TPU yang di kelola oleh dinas
Pertaman kota Medan. Serta peneliti juga mendapatkan Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Tahun 2007 dan data tentang pembagian taman-taman di kota
medan beserta jenis-jenis tanaman penghijauan yang ditanam dinas pertamanan kota Medan. Peneliti juga memperoleh data tentang Luas tanah pertamanan
124
Universitas Sumatera Utara
menurut jenisnya tahun 2007, data tentang lokasi pemakaman kota Medan lengkap dengan fasilitas dan anggarannya. Selain itu ada juga data tentang air
mancur yang dikelola dinas pertamana kota Medan dan data tentang tugu-tugu di kota Medan yang di kelola oleh dinas pertamanan Kota Medan.
Selain dokumen-dokumen tersebut, peneliti juga memperoleh foto-foto yang dapat diperoleh saat di lapangan untuk mendukung penelitian ini. foto-foto
tersebut meliputi lokasi penelitian. Adapun foto-foto dan dokumen yang dimaksudkan oleh peneliti yakni sebagai berikut:
Gambar 4.1.3: Taman Lapangan Merdeka Kota Medan
Gambar 4.1.4: Tinjauan Dinas Pertaman dalam Evakuasi pohon yang tumbang.
.
125
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15: Taman-taman yang di buat Dinas Pertaman Kota Medan di
Sekitar Pinggir Jalan Raya
Gambar 4.1.6: Mobil Dinas Pertaman Kota Medan sedang Memperbaiki
Lampu Jalan
Gambar 4.1.7: Mobil Dinas Pertaman Kota Medan sedang Memperbaiki
Lampu Jalan
126
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1.7: Mobil Penyiraman Tanaman Dinas Pertamanan Kota
Medan
Gambar Gambar 4.1.8 : Laboratorium Dinas Pertamanan Kota Medan
127
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
Setelah mengurutkan, mengatur dan mengelompokkan data-data atau informasi yang didapatkan baik melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi
selama penelitian di lapangan maka dilakukan analisis. Dengan melakukan analisis, sehingga dapat diperoleh temuan, baik temuan formal maupun temuan
substantif yang dapat menjawab fokus atau masalah penelitian. Analisis data yang dilakukan peneliti juga disesuaikan dengan teori-teori tentang model implementasi
dengan variabel sebelumnya.
5.1. Pemahaman Informan Terhadap Kebijakan Penyediaan Ruang