103
Universitas Sumatera Utara
4.1. Karakteristik Informan
Penyajian data karakteristik informan bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki informan, sehingga memudahkan penulis dalam
mengadakan analisis penelitian. Karakteristik informan dapat dilihat di bawah ini:
4.1.1. Identitas Informan Kunci
Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Berikut adalah identitas
informan kunci dalam penelitian ini adalah dengan Bapak Ir. H. Zulkifli Sitepu, MM Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan
4.1.2. Identitas Informan Utama
Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dengan interaksi sosial yang diteliti. Mereka adalah.
1. Ibuk Ir Susy Agustina, M.si Kepala Bidang Taman dan Makam
2. Bapak Yudi Amri Kepala Seksi Taman dan Dekorasi
4.1.3. Identitas Informan Tambahan
Informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti.
Berikut adalah identitas informan tambahan dalam penelitian : yaitu dengan Ibu Indri Meiyanti selaku bagian Tata Ruang Dinas Tata dan Tata
BangunanTRTB Kota Medan.
104
Universitas Sumatera Utara
4.2. Penyajian Data Tentang Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 4.2.1.
Hasil Wawancara Variabel Implementasi
Penelitian dilakukan di dinas pertamanan Kota Medan dan Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan selama ± 3 Bulan. Dalam pengumpulan
data yang diperlukan untuk menjawab permasalah penelitian, ada beberapa tahap yang dilakukan peneliti, yang pertama peneliti diawali dengan pengumpulan
dokumen tertulis, Dinas Pertamanan Dan Dinas Tata Ruang Dan Bangunan TRTB Kota Medan dan data lain yang bersangkutan. Kedua, peneliti melakukan
observasi, melihat kondisi dan keadaan kantor Dinas Pertaman dan Dinas Tata Ruang Dan Bangunan Kota Medan tersebut. Ketiga, peneliti melakukan
wawancara kepada informan kunci sebanyak 1 orang yaitu Kepala Dinas Pertaman Kota Medan, serta wawancara dengan informan utama sebanyak 2
orang yaitu Kepala Bidang Taman dan Makam dan Kepala Seksi Taman Dan Dekorasi aera wawancara kepada informan tambahan sebanyak 1 orang yaitu
Bagian Tata Ruang dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Medan. Tipe wawancara yang dipilih peniliti yaitu wawancara terstruktur dimana
sebelum memulai wawancara terlebih dahulu peneliti menyusun draf pertanyanaan yang hendak diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun jelas
berhubungan dengan Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Namun
105
Universitas Sumatera Utara
didalam prosesnya sendiri peneliti tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para
informan. Adapun indikator yang digunakan untuk menganalisis implemetasi
kebijakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kejelasan Isi KebijakanUndang-Undang