118
4.3.1. Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas t yang lebih besar dari 0,05. Dalam
penelitian ini, motivasi merupakan bagian dari variabel yang baru diterapkan oleh peneliti untuk menilai sejauh mana pengaruhnya terhadap
minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Akan tetapi dari hasil penelitian dapat disimpulkan motivasi tidak berpengaruh terhadap
minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.
4.3.2. Gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara gender terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas t yang lebih besar dari 0,05. Dalam
penelitian ini, gender merupakan bagian dari variabel yang baru diterapkan oleh peneliti untuk menilai sejauh mana pengaruhnya terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Akan tetapi dari hasil penelitian dapat disimpulkan gender tidak berpengaruh terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Dalam minat berkarir sebagai akuntan publik, gender tidak berpengaruh. Hal ini mungkin saja
119 karena minat merupakan suatu hal yang umum dan berhak dimiliki oleh
siapapun tanpa membeda-bedakan gender, umur, ras, suku, golongan darah, atau faktor-faktor pembeda lainnya.
4.3.3. Penghargaan finansial tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara penghargaan finansial
terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas t yang lebih besar dari 0,05.
Variabel penghargaan finansial merupakan variabel yang telah umum digunakan di dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Akan tetapi penelitian ini tidak mendukung penelitian-penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan Wudjud 2010, Sembiring
2009, dan Alhadar 2013. Dari hasil penelitian mereka disimpulkan bahwa penghargaan finansial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap minat mahasiswa berkarir sebagai akuntan publik. 4.3.4.
Pelatihan profesional tidak berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara pelatihan profesional
terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas t yang lebih besar dari 0,05.
120 Variabel pelatihan profesional merupakan variabel yang telah umum
digunakan di dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Akan tetapi penelitian ini tidak mendukung penelitian-penelitian
sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan Wudjud 2010, Merdekawati dan Sulistyawati 2011, Chan 2012, dan Alhadar 2013. Dari hasil
penelitian mereka disimpulkan bahwa pelatihan profesional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berkarir
sebagai akuntan publik. 4.3.5.
Pengakuan profesional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan
publik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara pengakuan profesional
terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas t yang lebih besar dari 0,05.
Variabel pengakuan profesional merupakan variabel yang telah umum digunakan di dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Akan tetapi penelitian ini tidak mendukung penelitian-penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan Rahayu dkk 2003,
Trirorania 2004, Jumamik 2007, dan Merdekawati dan Sulistyawati 2011. Dari hasil penelitian mereka disimpulkan bahwa pelatihan
profesional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berkarir sebagai akuntan publik. Lain halnya dengan penelitian
121 yang dilakukan Wijayanti 2001 dan Alhadar 2013 yang mendapat hasil
bahwa pengakuan profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berkarir sebagai akuntan publik, sama halnya dengan penilitian
ini. 4.3.6.
Nilai-nilai sosial berpengaruh positifterhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara nilai-nilai sosial terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas t yang kurang dari 0,05. Variabel nilai-
nilai sosial merupakan variabel yang telah umum digunakan di dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari itu hasil
penelitian ini mendukung penelitian-penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan Stolle 1976, Aprilyan dan Laksito 2011, dan Alhadar 2013
yang menyatakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki korelasi positif signifikan terhadap minat mahasiswa berkarir sebagai akuntan publik.
Mahasiswa menyadari bahwa nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya.
Nilai-nilai sosial berhubungan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang dilihat dari sudut pandang orang-orang di
lingkungannya Rahayu, dkk, 2003. Masyarakat melihat seseorang memiliki sifat yang baik atau tidak dilihat dari bagaimana ia mengikuti
nilai-nilai sosial yang ada di dalam masyarakat. Jika seseorang dapat
122 mengikuti nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat dengan sangat baik,
maka baiklah ia di mata masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat menjadi hal yang menguntungkan bagi seorang akuntan publik yang pekerjaannya
memang menuntut untuk berinteraksi dengan banyak orang dari semua kalangan yang ada di masyarakat. Nilai-nilai sosial yang telah diserap dan
dipelajari dapat membantu agar lebih cepat memahami klien yang datang padanya. Untuk itu nilai-nilai sosial yang baik mengenai karir akuntan
publik seharusnya sudah ditanamkan dalam diri setiap mahasiswa akuntansi sejak duduk di banku kuliah. Selain ilmu akuntansi yang diajarkan, akan
lebih baik jika para dosen juga berbagi pengalaman tentang dunia akuntan, sebagai seseorang yang lebih berpengalaman dari mahasiswa, juga sebagai
seseorang yang menjadi panutan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengambil nilai dari pengalaman-pengalaman tersebut.
4.3.7. Lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap