131 berkarir sebagai akuntan publik khususnya mahasiswa akuntansi pada
perguruan tinggi negeri di Medan.
5.2. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh secara parsial
terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan secara simultan semua variabel independen motivasi, gender,
penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai- nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas
berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Dengan demikian, ini dapat menjadi evaluasi bagi akuntan pendidik
dan pengelola pendidikan profesi akuntansi untuk sesegera mungkin melakukan tindakan peningkatan mutu lulusan sebagai pekerja yang siap
pakai, dan merupakan evaluasi juga untuk mahasiswa akuntansi khususnya yang sedang menjalani pendidikan pada perguruan tinggi negeri di Medan
mengenai apa yang benar-benar diinginkan dan diminatinya. Hal ini menunjukkan bahwa akuntan pendidik dan pengelola
pendidikan profesi akuntansi perlu menyesuaikan program pendidikan dengan melihat aspek relevansi mata kuliah yang diajarkan pada jenjang
Srata-1 S1 Akuntansi dan pendidikan profesional dibidang akuntansi, serta memberikan bimbingan karir bagi mahasiswa sehingga mahasiswa mampu
merencanakan karir secara lebih baik sesuai dengan minat dan potensinya. Selain itu mahasiswa jurusan akuntansi perlu lebih lanjut mempelajari
132 karakteristik profesi di bidang akuntansi khususnya profesi sebagai akuntan
publik sebagai satu pilihan yang nantinya akan dimasuki. Terlebih bagi mahasiswa yang sejak dini telah berminat untuk berprofesi sebagai akuntan
publik, sehingga mahasiswa tersebut memiliki wawasan yang luas mengenai seluk beluk profesi akuntan publik.
5.3. Saran
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh secara parsial
terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan secara simultan semua variabel independen motivasi, gender,
penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai- nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas
berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Dengan demikian, berdasarkan kesimpulan ditas maka peneliti
memberikan beberapa saran diantaranya : 1.
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah memperkerjakan tenaga akuntan sehingga mereka
dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan berikutnya dalam memilih karir atau profesi serta untuk memotivasi mereka yang sudah
bekerja di lembaganya. Hal ini dilakukan agar kantor akuntan publik tidak hanya menjadi batu loncatan bagi freshgraduate yang baru ingin
memulai karirnya.
133 2.
Dalam penelitian berikutnya sangat diharapkan akan menggunakan variabel yang lebih variatif dan menggali lebih dalam faktor-faktor
yang diduga berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, karena dapat dilihat meskipun semua variabel
dalam penelitian ini berpengaruh secara simultan tetapi hanya tiga variabel yang berpengaruh secara parsial. Oleh karena itu mungkin
masih banyak variabel lain yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.
3. Penelitian seperti ini sudah banyak dilakukan diseluruh Indonesia, maka
seharusnya pihak kampus akuntan pendidik dan pengelola pendidikan profesi akuntansi sesegera mungkin membenahi kurikulum dengan
cara menjadikan penelitian ini menjadi bahan evaluasi juga referensi untuk kemudian mengambil tindakan korektif.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA