58
1.5.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah
terkumpul apa adanya dan tidak menarik kesimpulan secara umum atau mengeneralisasi. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi
informasi mengenai variabel penelitian yang utama Erlina, 2008 : 88. Statistik deskriptif menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,
median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar
deviasi, perhitungan persentase Sugiyono, 2006 : 143. Kumpulan data yang ada dapat memberikan informasi inti sehingga lebih mudah dibaca dan
lebih bermakna.
1.5.2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dalam pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas.
1.5.2.1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini uji validitas dipergunakan untuk mengukur apakah kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan sudah sesuai atau benar.
Suatu kuesioner dikatakan valid apabila kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan hasil penelitian yang valid
bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
59 sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid menunjukkan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti Sugiyono, 2006 : 1. Uji validitas
dapat dicek jika taraf nilai signifikansi 0,05, maka kuesioner dianggap valid. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
a. Jika r
hitung
positif dan r
hitung
≥ r
tabel
maka pernyataan tersebut valid b.
Jika r
hitung
negatif dan r
hitung
r
tabel
maka pernyataan tersebut tidak valid c.
r
hitung
dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Corelation
1.5.2.2. Uji Reliabilitas
Selain valid, instrumen penelitian atau kuesioner juga harus andal reliable. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Menurut Sumarni
dan Wahyuni 2006 : 66, reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau memiliki kemantapan dalam penggunaannya, baik
ditinjau dari waktu ke waktu maupun dari kondisi satu dengan kondisi yang lain. Hal ini dapat diartikan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang
sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik cronbach alpha α. Suatu variabel dikatakan reliable
jika memberikan cronbach alpha 0,60. Berikut ini adalah kriteria pengujian reliabilitas :
a. Jika r
hitung
positif dan �
hitung
≥ �
tabel
, maka pernyataan tersebut reliable.
60 b.
Jika r
hitung
negatif dan �
hitung
�
tabel
, maka pertanyaan tersebut tidak reliable.
1.5.3. Uji Asumsi Klasik
Untuk uji asumsi klasik, peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
1.5.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik. Analoginya sebelum melakukan analisis
yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kernormalan distribusinya. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel penggangu atau residual mengikuti distribusi normal Erlina, 2008 : 102. Jika data normal maka statistik parametik yang akan
digunakan, dan jika data tidak normal maka statistik non-parametik atau melakukan treatment agar data menjadi normal. Pengujian ini diperlukan
karena untuk melakukan uji t dan uji F yang menuntut asumsi bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk menafsirkan apakah data yang
diuji berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan cara menggunakan harga koefisien Skewness atau Kurtosis. Jika koefisien
Skewness atau Kurtosis berada pada rentangan nilai -0,5 sampai dengan 0,5 maka dapat dikatakan bahwa data masing-masing variabel penelitian
terdistribusi secara normal.
61
1.5.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk membuktikan atau menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen
satu dengan dengan variabel bebas independen yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen Erlina, 2008 : 105. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
VIF, serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika nilai VIF 10 dan Tolerance 0.10 maka tidak terjadi
multikolinieritas, dan sebaliknya Ghozali, 2011 : 91.
1.5.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Erlina 2008 : 106, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang dilakukan untuk
melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan nilai
residualnya.
1.5.4. Uji Regresi Berganda
Uji regresi berganda dilakukan dengan penerapan analisis persamaan regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini untuk mengetahui apakah ada
62 hubungan sebab akibat antara variabel independen yaitu : 1 motivasi;
2gender; 3 penghargaan finansial; 4 pelatihan profesional; 5 pengakuan profesional; 6 nilai-nilai sosial; 7 lingkungan kerja; 8
pertimbangan pasar kerja; dan 9 personalitas dengan variabel dependen minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik dan apakah
masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif serta untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Adapun rumus yang digunakan:
Y = a + β
1
X
1
+β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
6
X
6
+ β
7
X
7
+ β
8
X
8
+ β
9
X
9
+ e
Dimana: Y = minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
X
1
= motivasi X
2
= gender X
3
= penghargaan finansial X
4
= pelatihan profesional X
5
= pengakuan profesional X
6
= nilai-nilai sosial X
7
= lingkungan kerja X
8
= pertimbangan pasar kerja X
9
= personalitas �
1
, �
2
, �
3
, �
4
, �
5,
�
6
, �
7
, �
8
, �
9
= Koefisien regresi
63 a = Bilangan Konstanta harga Y, bila X=0
e = Error yang ditolerir 5
1.5.5. Uji Hipotesis Penelitian