22 motivasi ekonomi dan motivasi berprestasi tidak signifikan mempengaruhi
minat mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik. Selain itu juga terdapat perbedaan minat mahasiswa awal dan mahasiswa tingkat akhir
dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik serta tidak ada perbedaan minat antara mahasiswa pada universitas negeri dan mahasiswa pada
universitas swasta dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Penelitian tersebut dapat menggambarkan motivasi kerja sangatlah
penting jika ingin bertahan di karir tertentu, untuk mengembangkan karir, bahkan untuk pancapaian jenjang karir tertinggi atau untuk memenuhi
kebutuhan dasar setiap orang. Tanpa motivasi kerja tidak mungkin mendapatkan prestasi kerja yang tinggi dan akan berimbas pada kemajuan
karir. Orang-orang yang sukses dalam karir adalah mereka yang memiliki motivasi kerja.
2.3.2. Gender
2.3.2.1. Paradigma Gender
Sejak lahir seseorang sudah ditentukan peran dan atribut gender- nya masing-masing. Laki-laki dan perempuan dianggap sebagai simbol
status. Laki-laki identik dengan orang yang memiliki karakter maskulin. Sedangkan perempuan identik dengan orang yang memiliki karakteristik
feminin.Konsep gender adalah sifat-sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural Fakih,
2006 : 8.Masyarakat pada umumnya melihat bahwa laki-laki kurang baik dalam melakukan pekerjaannya dikarenakan adanya perilaku yang
23 menyimpang seperti kurangnya disiplin. Sedangkan perempuan jauh lebih
rajin dan ulet serta konsisten dalam pekerjaannya, namun seringkali perempuan terbawa dan larut dalam perasaannya sehingga muncul adanya
keraguan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini, paradigma mengenai keseteraan gender sudah meluas
terlebih di Indonesia ada yang dikenal dengan emansipasi wanita. Seorang perempuan kini telah bisa bekerja diluar rumah membantu ekonomi
keluarga tetapi juga tidak melupakan kodratnya yang menyandang gelar seorang ibu jika sudah menikah. Akan tetapi, sebuahstudi yang dilakukan
Collins 1993 di kantor akuntan publik menemukan bahwa wanita mengalami stres kerja lebih tinggi dibanding pria. Wanita mengalami stress
kerja yang tinggi karena adanya tuntutan pekerjaan dan rumah tangga Collins, 1993.
Perbedaan hakiki yang menyangkut jenis kelamin tidak dapat diganggu gugat misalnya secara biologis wanita mengandung, perbedaan
peran genderdapat diubah karena bertumpu pada faktor-faktor sosial dan sejarah. Karir akuntan yang terkait dengan banyak disiplin ilmu sosial
tentunya akan sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut Andersen, 2012.
2.3.2.2. Gender Berkontribusi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai
Akuntan Publik
Gender kini tidak lagi menjadi pengahalang bagi perempuan untuk berkarir dalam berbagai aspek kehidupan. Ramdani dan Zulaikha 2013
menjelaskan :
24 kultur masyarakat pada era sebelum kartini yang melarang wanita
untuk bekerja pada saat ini sudah sangat jauh dari persepsi masyarakat, wanita sekarang sudah dianggap memiliki peran dan
berkarya dalam seluruh aspek kehidupan sosial, hal tersebut juga berlaku dalam dunia karir sehingga peran gender dalam suatu karir
sangatlah dipertimbangkan terutama bagi kaum wanita.
Gender merupakan hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dari penelitian yang dilakukan Laksmi dan
Indriantoro1999 diketahui bahwa perbedaan gender berpengaruh secara signifikan dalam pemilihan profesi akuntan publik.Andersen 2012
berpendapat bahwa terdapat pola pikir bahwa perbedaan gender menjadi salah satu penghambat dalam memilih dan menentukan profesi pada
mahasiswa akuntansi. Berdasarkan faktor kesetaraan gender, kebanyakan mahasiswa lebih memilih untuk menjadi akuntan pendidik. Pada dasarnya
laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan dasar nilai etika dalam proses pengambilan keputusan.
2.3.3. Penghargaan Finansial