Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Skala Pengukuran Variabel

56 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Margin of error kesalahan maksimum yang bisa ditolerirsebesar 5 Dengan demikian, diketahui bahwa jumlah sampel berdasarkan populasiminimal sebanyak 284orang.Pengambilan sampel ini bertujuan untuk mengetahui minat dari 3 tiga perguruan tinggi negeri di kota Medan yaitu Universitas Sumatera Utara USU, Universitas Negeri Medan UNIMED, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara UINSU. Alasan dipilihnya sampel ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan pandangan antara keempat perguruan tinggi tersebut dalam memilih profesi akuntan publik.

1.3. Jenis Data dan Sumber Data

Peneliti menggunakan sumber data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung melalui objeknya yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumber asli dan belum diolah dari responden selaku objek penelitian melalui pertanyaan tertulis kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa program studi akuntansi di tiga perguruan tinggi negeri di kota Medan. Data primer yang digunakan berupa persepsi mahasiswa berkaitan dengan pengaruh faktor–faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Selain itu peneliti juga menggunakan data sekunder yang meliputi telaah 57 literatur untuk membentuk landasan teori, melalui penelitian terdahulu atau teori yang telah ada untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, surat kabar, majalah, laporan konferensi, disertasi doktoral, tesis master, publikasi pemerintah, internet dan literatur terkait lainnya untuk menemukan informasi yang terkait dengan topik penelitian.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei literatur dan pengumpulan data primer dengan penyebaran kuesioner. Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti Sekaran, 2007 : 82. Sedangkan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2008 : 142.

1.5. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji regresi berganda. Sedangkan pengolahan datanya dibantu dengan menggunakan software SPSS. 58

1.5.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul apa adanya dan tidak menarik kesimpulan secara umum atau mengeneralisasi. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai variabel penelitian yang utama Erlina, 2008 : 88. Statistik deskriptif menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase Sugiyono, 2006 : 143. Kumpulan data yang ada dapat memberikan informasi inti sehingga lebih mudah dibaca dan lebih bermakna.

1.5.2. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dalam pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas.

1.5.2.1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini uji validitas dipergunakan untuk mengukur apakah kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan sudah sesuai atau benar. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang 59 sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti Sugiyono, 2006 : 1. Uji validitas dapat dicek jika taraf nilai signifikansi 0,05, maka kuesioner dianggap valid. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel maka pernyataan tersebut valid b. Jika r hitung negatif dan r hitung r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid c. r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Corelation

1.5.2.2. Uji Reliabilitas

Selain valid, instrumen penelitian atau kuesioner juga harus andal reliable. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Menurut Sumarni dan Wahyuni 2006 : 66, reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau memiliki kemantapan dalam penggunaannya, baik ditinjau dari waktu ke waktu maupun dari kondisi satu dengan kondisi yang lain. Hal ini dapat diartikan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha α. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan cronbach alpha 0,60. Berikut ini adalah kriteria pengujian reliabilitas : a. Jika r hitung positif dan � hitung ≥ � tabel , maka pernyataan tersebut reliable. 60 b. Jika r hitung negatif dan � hitung � tabel , maka pertanyaan tersebut tidak reliable.

1.5.3. Uji Asumsi Klasik

Untuk uji asumsi klasik, peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

1.5.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik. Analoginya sebelum melakukan analisis yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kernormalan distribusinya. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual mengikuti distribusi normal Erlina, 2008 : 102. Jika data normal maka statistik parametik yang akan digunakan, dan jika data tidak normal maka statistik non-parametik atau melakukan treatment agar data menjadi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F yang menuntut asumsi bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk menafsirkan apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan cara menggunakan harga koefisien Skewness atau Kurtosis. Jika koefisien Skewness atau Kurtosis berada pada rentangan nilai -0,5 sampai dengan 0,5 maka dapat dikatakan bahwa data masing-masing variabel penelitian terdistribusi secara normal. 61

1.5.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk membuktikan atau menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen satu dengan dengan variabel bebas independen yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Erlina, 2008 : 105. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika nilai VIF 10 dan Tolerance 0.10 maka tidak terjadi multikolinieritas, dan sebaliknya Ghozali, 2011 : 91.

1.5.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Erlina 2008 : 106, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan nilai residualnya.

1.5.4. Uji Regresi Berganda

Uji regresi berganda dilakukan dengan penerapan analisis persamaan regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini untuk mengetahui apakah ada 62 hubungan sebab akibat antara variabel independen yaitu : 1 motivasi; 2gender; 3 penghargaan finansial; 4 pelatihan profesional; 5 pengakuan profesional; 6 nilai-nilai sosial; 7 lingkungan kerja; 8 pertimbangan pasar kerja; dan 9 personalitas dengan variabel dependen minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik dan apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif serta untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Adapun rumus yang digunakan: Y = a + β 1 X 1 +β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 X 8 + β 9 X 9 + e Dimana: Y = minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik X 1 = motivasi X 2 = gender X 3 = penghargaan finansial X 4 = pelatihan profesional X 5 = pengakuan profesional X 6 = nilai-nilai sosial X 7 = lingkungan kerja X 8 = pertimbangan pasar kerja X 9 = personalitas � 1 , � 2 , � 3 , � 4 , � 5, � 6 , � 7 , � 8 , � 9 = Koefisien regresi 63 a = Bilangan Konstanta harga Y, bila X=0 e = Error yang ditolerir 5

1.5.5. Uji Hipotesis Penelitian

Model regresi untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-F simultan, uji-t parsial, uji koefisien determinan Adjusted R 2 dan uji one way ANOVA.

1.5.5.1. Uji statistik t Uji Signifikansi Parsial

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen : 1 motivasi; 2 gender; 3 penghargaan finansial; 4 pelatihan profesional; 5 pengakuan profesional; 6 nilai-nilai sosial; 7 lingkungan kerja; 8 pertimbangan pasar kerja; dan 9 personalitassecara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila Sig t lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan sebaliknya jika Sig t lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak. Bila H ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011 : 101.

1.5.5.2. Uji Statistik F Uji Signifikansi Simultan

Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Uji-F dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen : 1 motivasi; 2 gender; 3 64 penghargaan finansial; 4 pelatihan profesional; 5 pengakuan profesional; 6 nilai-nilai sosial; 7 lingkungan kerja; 8 pertimbangan pasar kerja; dan 9 personalitas terhadap suatu variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Uji ini dilakukan dengan ketentuan : - Jika F hitung F tabel , maka H diterima - Jika F hitung F tabel , maka H a dterima Pada tingkat kepercayaan 95. Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya, jika nilai signifikansi 0,05, maka H a diterima dan H ditolak. Hal ini berarti bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

1.5.5.3. Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Menurut Santoso dalam Priyatno, 2008 : 81, AdjustedRsquare adalah R squareyang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari Rsquaredari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakanAdjustedR 2 sebagai koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan nol R 2 = 0, artinya variasi dari variabel dependen tidak dapat diterangkan oleh variabel independen sama sekali. Sementara bila nilai koefisien determinasi sama dengan satu R 2 = 1, variasi dari variabel dependen secara keseluruhan dapat diterangkan oleh variabel independen. Dengan kata lain bila 65 R 2 mendekati 0, menunjukkan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen, sebaliknya jika nilai � 2 mendekati satu, menunjukkan semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen.

1.5.5.4. One Way ANOVA

Uji one way ANOVA digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata untuk dua atau lebih kelompok sampel yang tidak berhubungan atau independen. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Langkah-langkah yang dapat dilakukan, pertama, uji homogenitas yaitu dalam pengujian ANOVA diasumsikan bahwa varian kelompok data adalah sama atau homogen berdasarkan pada nilai signifikansinya. Jika signifikansinya 0,05, maka varian kelompok data tidak sama. Begitupun sebaliknya, jika signifikansinya 0,05, maka varian kelompok data adalah sama. Kedua, Uji One Way ANOVA dilakukan dengan membandingkan F- hitung dan F-tabel pada tingkat signifikansi 0,05.

1.6. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah interval dengan tipe skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2008 : 86. Dengan pengukuran menggunakan skala likert ini, responden diminta mengisi pertanyaan dalam 66 skala interval berbentuk angka dalam jumlah kategori tertentu. Jawaban dari responden dikategorikan menjadi 5 kategori tanggapan yaitu: 1 Sangat Setuju; 2 Setuju; 3 Netral; 4 Tidak Setuju; 5 Sangat Tidak Setuju.

1.7. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

48 233 241

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berkarir Menjadi Akuntan Publik (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadi

0 6 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik(Studi Empiris Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 15 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR MENJADI Analisis Faktor-Faktor Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik(Studi Empiris Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 4 16

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 1 14

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 3 40

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

1 5 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 0 84