21
Dari batasan sebagaimana telah dikutip diatas, nampak bahwa dalam pengertian rehabilitasi sosial termuat pokok-pokok pikiran yang mendasar sebagai
berikut: 1.
Rehabilitasi sosial merupakan proses kegiatan pelayanan yang terkoordinir.
2. Bertujuan memulihkan dan mengembangkan kemauan dan
kemampuan penyandang disabilitas, agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara optimal.
3. Mencakup upaya-upaya medis, sosial, edukasional dan
vokasional. 4.
Dalam penerapannya disesuaikan dengan bakat, kemampuan, pendidikan dan pengalaman penyandang
disabulitas serta situasi dan kondisi keluarga, kelompok dan masyarakat. Panduan umum pelaksanaan bimbingan
sosial penyandang cacat dalam panti, Departemen Sosial RI. Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.
Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat 2007:8.
2.4.2 Tujuan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Tubuh
Tujuan Rehabilitasi sosial untuk penyandang disabilitas tubuh didalam balai panti dan panti adalah pulihnya kepercayaan dan harga diri penyandang
disabilitas tubuh, agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara lancar dalam
Universitas Sumatera Utara
22
kehidupan bermasyarakat untuk menuju kemandirian. Tujuan Rehabilitasi sosial yang ingin dicapai Direktorat Rehabilitasi Sosial orang dengan kecacatan tahun
2010-2014 adalah: 1.
Menyeleraskan peraturan perundang-undangan dan kebijakan terhadap rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan. 2.
Meningkatkan kesadaran, kepedulian, komitmen, dan partisipasi masyarakat terhadap rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan. 3.
Meningkatkan kompetensi, keterpaduan, dan kualitas pelayanan terhadap rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan. 4.
Meningkatkan jangkauan dan akses terhadap rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan.
5. Mendorong upaya pemenuhan hak-hak dasar orang dengan
kecacatan. Direktorat Rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan, 2010:15.
2.4.3 Sasaran Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Tubuh
Penerima manfaat dari rehabilitasi sosial Penyandang Disabilitas Tubuh adalah:
1. Penyandang Disabilitas Tubuh, diutamakan usia 17-35
tahun dan belum menikah.
Universitas Sumatera Utara
23
2. Dalam kasus tertentu, Penyandang Disabilitas Tubuh usia
15-16 tahun dan atau usia 36-40 tahun, yang sebelumnya dibahas dan diputuskan untuk diterima, melalui
pembahasan kasus. 3.
Dalam kasus tertentu, Penyandang Disabilitas Tubuh yang sudah menikah, yang diputuskan melalui pembahasan
kasus. 4.
Masyarakat, yang mencakup : a.
Lingkungan sosial penyandang disabilitas tubuh.
b. Organisasi sosial, perusahaan dan
lembaga lainnya. c.
Potensi dan sumber kesejahteraan sosial. d.
Sumber daya dan sumber dana masyarakat.
Pedoman Rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan Penyandang Disabilitas tubuh dalam panti 2013:7.
2.4.4 Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Tubuh