Informan Utama I Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

66 daerah mereka masing-masing. Ayu pun kembali kerumah budenya dan melakukan aktivitasnya sebagai tukang service handphone sembaring berjualan pulsa. Ayu mengatakan bahwa setelah ia melakukan bimbingan dari PSBD dan kembali kerumah, Ayu merasa dirinya banyak mengalami perubahan yang baik, ia semakin semangat dan merasa lebih dewasa dalam berpikir. Ada kutipan wawancara antara peneliti dan informan yaitu : “Pulang dari PSBD, Ayu trus bukak usaha service handpone kak. Tapi bukan service handphone aja kak, awak juga sambil jual pulsa. Ayu suruh si dimas adik Ayu promoin sama kawan-kawannya, sama orang-orang dekat rumah juga kak. Perasaan Ayu setelah selesai bimbingan dari PSBD, awak merasa lebih semangat kak, terutama awak merasa gak minder lagi bergaul sama kawan-kawan atau jumpa sama orang lain. Pokoknya Ayu merasa lebih percaya diri lah kak, karna kan di PSBD kami tiap pagi sama sore ada bimbingan motivasi, psikologi sama bimbingan psikososial kak. Trus selama ini, uang hasil kerja udah bisa kadang Ayu kasi sebagian sama bude sekitar Rp15.000, kadang Ayu kasi uang jajan adek trus Ayu tabung kak. Karna harapan Ayu, Ayu bisa bukak kios usaha counter hp kak”.

b. Informan Utama I

Nama : Dimas Agus Suhardi Adik Sukma Ayu Lestari Jenis Kelamin : Laki-laki Status di Keluarga : Adik Universitas Sumatera Utara 67 Usia : 18 Tahun Agama : Islam Suku : Jawa Banten Pendidikan Terakhir : SMA Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jln. Pancing I No.35A Dimas adalah adik laki-laki dari Sukma Ayu Lestari, ia merupakan anak kedua setelah Ayu. Dimas sekarang duduk di bangku kelas 3 SMA dan bersekolah di Sekolah Aliyah Pancing. Keseharian Dimas ialah bersekolah dan setelah pulang sekolah ia mengikuti les bimbingan sekolah. Dimas dan Ayu adalah kakak adik yang akrab dan saling mendukung. Sebagai adik, Dimas selalu memberikan Ayu semangat agar Ayu lebih percaya diri dan lebih berani untuk berinteraksi dengan orang yang ada disekitar Ayu. Dimas mengatakan bahwa sebelum Ayu melakukan bimbingan di PSBD, rutinitas Ayu adalah bersekolah dan sepulang sekolah Ayu belajar dan membaca komik. Suatu hari Ayu bercerita kepada Dimas mengenai PSBD dan menjelaskan semua tentang PSBD. Ayu meminta pendapat Dimas dan mengajak Dimas untuk berbincang mengenai Ayu yang berniat untuk mengikuti bimbingan di PSBD. Kemudian Dimas setuju dan mendukung Ayu untuk mengikuti bimbingan di PSBD. Ada kutipan wawancara antara peneliti dan informan yaitu : “Ayu cerita sama Dimas kalo gimna kalo dia masuk ke PSBD untuk bimbingan atau kek pembinaan gitu katanya kak. Dengar penjelasan kak Ayu, Universitas Sumatera Utara 68 sebagai adik Dimas pun setuju-setuju ajalah kak. Karna menurut Dimas itu bisa ngebantu kak Ayu untuk bisa buka usaha kerja atau kerja ditempat orang lain juga bisa kak. Trus biar kak Ayu pun gak merasa minder-minder lagi atau merasa jadi orang yang gak berguna kak. Lagian daripada kak Ayu dirumah-rumah aja nanti kan kasian, jadi gak ada kegiatan, udah gitu gak ada perkembangan nanti di dirinya. Jadi, menurut Dimas itu yang terbaik untuk kak Ayu kak”. Pada saat Ayu sudah berada di PSBD, Dimas sering untuk mengunjungi kakaknya untuk melihat bagaimana keadaan maupun perkembangan kakaknya di PSBD. Setelah Ayu selesai mengikuti bimbingan di PSBD atau terminasi dan kembali kerumah, Dimas melihat perubahan yang semakin baik di dalam diri Ayu. Dimas merasa Ayu lebih berubah, Ayu semakin berani untuk berinteraksi dengan orang-oarang disekitarnya, dan Ayu lebih semangat untuk melakukan kegiatan seperti memperbaiki ponsel yang rusak dan berjualan pulsa. Dimas memiliki harapan untuk kakaknya. Ada kutipan wawancara antara peneliti dan informan yaitu : “Aku berharap kak Ayu tetap memiliki semangat kayak sekarang ini kak, dia gak mau lagi dengar cibiran orang lain tentang cacat yang dialaminya. Ku lihat pun dia lebih mandiri sekrang kak, dia dah mau kasi bude uang sebagian hasil kerjanya kak, katanya buat belanja sehari-hari, trus Dimas juga kadang mau dikasi uang jajan kak. Melihat kakak dimas yang udah banyak berubah Dimas merasa senang kak. Biarlah dia lebih memikirkan kek mana caranya biar dia bisa ngumpulkan modal sebanyak-banyaknya untuk bukak kios atau counter pulsa” Universitas Sumatera Utara 69

c. Informan Kunci II

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

5 72 112

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 11

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 8

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 10

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 32

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 6