105
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil penelitian dilapangan. Kesimpulan yang terdapat di bab ini merupakan hasil yang dicapai
dari analisis data dalam penelitian tentang dampak pelayanan rehabilitasi sosial terhadap kemandirian penyandang disabilitas tubuh Panti Sosial Bina Daksa
“BAHAGIA” Sumatera Utara pada tahun 2014, responden dalam penelitian ini adalah 12 orang yang berusia 20 - 35 tahun yang telah mengikuti program
pelatihan keterampilan. Sementara saran yang ada dalam bab ini merupakan ide, gagasan untuk dapat memberikan hal yang baik bagi Panti Sosial Bina Daksa
“Bahagia” dalam melaksanakan program bimbingan keterampilan.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada bab V yang dilakukan mengenai evaluasi pelaksanaan program bimbingan keterampilan bagi penyandang
disabilitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “BAHAGIA” Sumatera Utara, maka dalam penelitian penulis menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan
program bimbingan keterampilan yang diberikan kepada responden oleh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” antara lain:
1. Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” memberikan pelatihan program
keterampilan berupa Menjahit, Otomotif, Service Ponsel dan Elektronika kepada warga binaan yang diharapkan mampu belajar
Universitas Sumatera Utara
106
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan tersebut untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. 2.
Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas
Tubuh Pasca Terminasi pada tahun 2014 diukur melalui: a.
Keberfungsian sosial penyandang disabiitas tubuh sebelum melakukan pembinaan di PSBD ialah penyandang diasabiltas
tubuh tersebut dianggap tidak memiliki kemampuan oleh masyarakat sekitar, sehingga para penyandang disabilitas
sebagian hanya dirumah-rumah saja dan sebagian bekerja , dan setelah melakukan pembinaan di PSBD para penyandang
disabilitas tubuh memiliki keberfungsian sosial mereka seperti membuka usaha sesuai dengan keterampilan yang mereka latih
di PSBD untuk memenuhi kehidupan mereka sehingga mereka sebagian tidak bergantung lagi kepada orang tua, dan ada salah
satu dari informan kunci tidak bekerja sesuai dengan keterampilannya, dia bekerja sebagai wiraswasta seperti
berjualan sembako di kiosnya. b.
Kemandirian penyandang disabilitas tubuh sudah mampu untuk memimpin diri mereka sendiri, seperti melakukan kegiatan
sehari-hari dan bekerja.
Universitas Sumatera Utara
107
c. Kemandirian penyandang disabilitas tubuh yang sudah tidak
bergantung kepada orang lain lagi dalam melakukan aktivitas mereka, dan mereka sudah tidak bergantung kepada orang tua
lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. d.
Penyandang disabilitas sudah mampu bertanggung jawab atas suatu hal yang mereka lakukan, seperti di dalam pekerjaan,
mereka sudah bertanggung jawab untuk mengambil resiko dari pekerjaan mereka, dan sudah mampu untuk bertanggung jawab
kepada kebutuhan hidup mereka. Berdasarkan hasil indikator dari keempatnya yang meliputi keberfungsian
sosial penyandang disabilitas tubuh sebelum dan sesudah melakukan pembinaan di PSBD, sikap yang mampu memimpin diri sendiri, sikap rasa tidak bergantung
pada orang lain, dan sikap rasa bertanggung jawab tersebut dapat diketahui bahwa dampak pelayanan rehabilitasi PSBD terhadap kemandirian penyandang
disabilitas tubuh adalah bahwa penyandang disabilitas tubuh mendapatkan dampak yang sangat baik terhadap diri mereka sendiri dan potensi yang ada di
dalam diri mereka dapat mereka gunakan untuk bekerja dan dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
6.2 Saran