Informan Utama IV Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

88 untuk usaha service elektroniklah kak. Kebetulan kan di daerah kami itu jarang ada tempat sevice elektronik kak, paling kalo ada ya di daerah kota kak”. Hendri juga terkadang dipanggil kerumah costumer untuk memperbaiki TV ataupun mesin cuci dirumah costumer. Hendri merasa dia lebih semangat bekerja dan lebih rajin melakukan kegiatannya. Ketika ia tidak ada costumer ia membantu ayahnya untuk mendoorsmeer kereta. Hendri juga mengatakan bahwa sebagian penghasilan yang diterimanya dari service elektronik diberikan kepada ibunya untuk belanja. Ada kutipan wawancara antara peneliti dengan informan, yaitu: “Aku ngerasa diriku yang sekarang lebih baik kak, karna pas di PSBD kami kan ada bimbingan motivasi sama psikologi kak, jadi awak merasa termotivasi buat berubah kak. Aku ngerasa udah gak minder lagi dengan kawan- kawanku, karna yang ada di dalam pikiran ku, walau aku cacat kek gini aku masih bisa kerja. Kadang aku kerja dipanggil sama orangnya langsung untuk kerumahnya kak, untuk perbaiki barang elektroniknya yang rusak. Intinya awak merasa lebih rajin dan semangat lah kak. Disisi lain uang hasil kerjaku sebagian ku kasi sama mamak buat belanja kak, aku masu ngasih Rp15.000 atau Rp20.000 kak, aku pengen membantu keuangan keluarga juga kak. Aku berharap aku bisa lebih sukses lagi biar bisa memperbesar usaha ku ini kak”.

h. Informan Utama IV

Nama : Damiem Orang tua Suhendri Jenis Kelamin : Perempuan Universitas Sumatera Utara 89 Status di Keluarga : Ibu dari Suhendri Usia : 54 Tahun Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan Terakhir : Tidak Bersekolah Pekerjaan : Berjualan Sembako Alamat : Jln. Marelan Pasar II Barat Damiem adalah ibu dari Suhendri, beliau merupakan seorang ibu yang bekerja berjualan sembako di depan rumahnya. Ibu Damiem masih memiliki suami yang bernama Sulaiman. Pak Sulaiman bekerja sebagai tukang door smeer, beliau membuka usaha door smeer di samping kanan rumahnya. Ibu Damiem mengatakan bahwa sehari-harinya Hendri dulu bekerja di pabrik kayu dan setelah Hendri kecelakaan kerja Hendri hanya dirumah dan membantu ayahnya ketika ayahnya menyuruhnya untuk membantu mencuci kereta pelanggan. Ada kutipan wawancara antara peneliti dengan informan, yaitu: “Namanya rencana Tuhan kita kan gak tau apa yang akan terjadi sama kita, dulunya si hendri ini kerja dipabrik kayu nya, tapi karna kecelakaan kerja terpasa dia berhenti kerja karna cacatnya. Dulu ya dia duduk-duduk dirumah ajalah, kadang bapak nya nyuruh dia untuk bantuin nyuci kereta orang, kan bapaknya bukak door smeer ini. Selain itu gak ada lah kegiatannya, paling kalo dia bosan dia pergi sama kawan-kawannya main”. Universitas Sumatera Utara 90 Beberapa tahun Hendri tidak bekerja, dia bergantung hidup pada orang tuanya. Ibu Hendri mengatakan bahwa suatu hari Hendri bertanya kepada ayah dan ibunya apakah orang tuanya setuju agar Hendri pelatihan di suatu panti. Hendri menjelaskan semua tentang PSBD yang akan menjadi tempat Hendri melakukan bimbingan. Ibu dan ayah Hendri mengatakan bahwa mereka sangat setuju dengan keputusan Hendri. Ada kutipan wawancara antara peneliti dengan informan, yaitu: “Ya dengar keputusan Hendri kek gitu ibu sama bapaknya ya sangat setuju, karna kan menurut kami kalo dia ngambil keputusan kek gitu berarti dia berniat untuk membuat hidupnya lebih maju lagi, biar dia gak malas-malasan dirumah. Kan kasian gak ada kegiatannya dirumah, ibu pikir juga mau sampai kapan dia kek gitu. Bapaknya pun bilang kalo udah siap nanti dia dari PSBD itu bimbingan, biar aja bapak bantu dia buka usahanya nanti”. Dalam hal ini kedua orang tua Hendri menyuruh kakak Hendri untuk mendampingi Hendri mendaftar ke PSBD. Namun, selama di PSBD Hendri tidak pernah dikunjungi kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya hanya menyuruh kakak Hendri untuk melihat bagaimana kondisi Hendri dan mereka hanya menjalin komunikasi kepada Hendri melalui via telepon saja. Setelah Hendri kembali kerumah, Ibu Hendri mengatakan bahwa ayah Hendri membangun kios untuk Hendri membuka usaha Service Elektronik. Hal tersebut dilakukan karena usaha tersebut sesuai dengan bimbingan yang dilakukan Hendri ketika di PSBD. Ada kutipan wawancara antara peneliti dengan informan, yaitu: Universitas Sumatera Utara 91 “Waktu Hendri pulang dari PSBD bapak Hendri bangun kios kecil disamping rumah ini untuk Hendri buka usaha. Karna kan kios itu cocok untuk Hendri buka usaha bagusi TV, mesin cuci, atau kipas angin. Kan sesuai dengan yang dipalajari si Hendri di PSBD kata Hendri. Kebetulan kan disini yang bukak usaha kek gini pun jarang, adapun ya agak ke kota. Pas si Hendri disana memang udah dibilangnya kian pas kami telfon dia. Makanya pas dia pulang langsung ajalah dibuat, biar ada kegiatannya”. Ibu Hendri mengatakan bahwa banyak sikap Hendri yang berubah setelah kembali dari PSBD. Hendri lebih rajin, lebih peduli dengan keluarga, lebih semangat dan tidak minder lagi untuk kerja. Ada kutipan wawancara antara peneliti dengan informan, yaitu: “Ya begitu dia pulang dia memang lebih semangat ibu lihat. Apalagi setelah udah buka usaha ini, dia lebih rajin ibu lihat. Hendri juga udah mau kasi sama ibu uang hasil kerjanya, dia mau ngasih Rp15.000 atau Rp20.000an lah, gak menentu soalnya. Ya gak bergantung sama orang tua lagi lah. Padahal ibu pikir lepas untuk beli rokoknya aja pun udah lumayanlah. Gak nyangka ibu, uang untuk belanja pun mau dia kasi sama ibu. Liat dia yang kek gitu ibu pun senang, karna udah bisa dia mandiri, udah bertanggung jawab juga sebagai anak bantu ekonomi keluarga. Yah, harapan ibu dia bisa lebih maju lagi lah usahanya”.

i. Informan Tambahan I

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

5 72 112

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 11

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 8

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 10

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 32

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 6